Jumat, 22 November 2013

Pengertian Silabus

Pada dasarnya pengertian silabus adalah produk utama dari pengembangan sebuah kurikulum yang mana sebagai rencana tertulis dalam satuan pendidikan yang wajib mempunyai keterkaitan dengan suatu produk pengembangan kurikulum lainnya dalam sebuah proses pembelajaran.

Jadi silabus bisa dikatakan sebagai kurikulum yang ideal sementara proses pembelajaran adalah kurikulum yang aktual. Selain itu silabus juga merupakan produk atau hasil pengembangan desain pembelajaran layaknya pola dasar kegiatan belajar mengajar dan juga garis besar program pembelajaran. Di samping itu dalam silabus juga memuat adanya komponen minimal atas kurikulum satuan pendidikan.

Sementara untuk mengadakan kajian terhadap kurikulum yang hendak diterapkan dalam satuan pendidikan, maka dapat dilakukan dengan melalui penelaahan silabus yang sudah dikembangkan dan juga diberlakukan. Sehingga dari pengkajian silabus tersebutlah dapat memberikan banyak informasi dan itu bisa dilihat apakah kurikulum telah diterapkan dengan benar. Melalui silabus juga bisa ditelaah standar kompetensi maupun kompetensi yang hendak dicapai, proses yang dikehendaki, pengembangan materi serta cara mengukur keberhasilan dalam belajar.

Dengan melihat pengertian silabus tersebut, maka dari situ juga akan terlihat apakah keterkaitan antar komponen bisa berjalan harmonis apa tidak. Sebab kita tahu bahwa betapa pentingnya kedudukan silabus di dalam telaah kurikulum pendidikan. Di samping itu silabus juga merupakan tahapan di dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, terutama untuk bisa menjawab apa yang perlu dipelajari serta menjadi penjabaran lebih lanjut mengenai pokok program di dalam mata pelajaran yang diterapkan pada strategi dan kegiatan pembelajaran, pengalokasian waktu dan juga strategi penilaian. Sebenarnya silabus sendiri adalah program yang sifatnya makro serta perlu dijabarkan dalam suatu program pembelajaran yang lebih spesifik seperti rencana pelaksanaan pembelajaran.

Silabus adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama dan menjadi acuan di dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang merupakan untuk waktu yang lebih singkat. Selain itu silabus juga merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi pembelajaran, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, penilaian dan sumber atau alat belajar. Jadi demikianlah penjelasan mengenai pengertian silabus.

Rabu, 20 November 2013

Pentingnya Pendidikan Karakter Pada usia Belia

Karakter seseorang akan terbentuk berdasarkan dimana dia tumbuh, peran orang tua serta lingkungan di masyarakat. Pada dasarnya memang peran orang tua sangatlah penting karena sebagai acuan seseorang dalam menentukan jati diri, namun dalam perkembangannya peran masyarakat adalah pembentuk utama karakter seseorang. Hal ini karena disaat seseorang sedang mencari jati diri namun tidak menemukannya pada sosok orang tua mereka, maka dipastikan mereka akan mencari jati diri mereka melalui masyarakat. Disaat seseorang  jauh masuk kedalam masyarakat inilah karakter seseorang akan terbentuk dengan sendirinya.

Agar karakter seseorang yang terbentuk adalah karakter yang bertanggung jawab, bermoral serta memiliki rasa disiplin yang tinggi maka disinilah peran pemerintah diperlukan. Pemerintah diharapkan mampu membantu setiap siswa dalam membangun karakter yang baik dengan cara memberikan rangsangan pada pendidikan moral serta mempelajari nilai-nilai luhur adat istiadat dengan tetap berlandaskan Pancasila. Hal ini dipandang penting karena pada saat ini banyak kita jumpai para pemuda bangsa yang sebenarnya sudah tidak memiliki karakter yang diharapkan, seperti makin banyaknya remaja yang salah pergaulan, melakukan seks bebas, menggunakan narkoba dan meningkatnya tingkat kriminalitas.

Karena hal itulah maka pemerintah harus segera membangun kembali bagaimana cara memberikan pendidikan karakter yang tepat yang bisa dimulai pada anak usia belia. Hal ini tidak bisa dipandang remeh karena jika pemerintah tidak bisa segera mengambil tindakan yang tepat, maka akan beresiko rusaknya generasi penerus bangsa yang mana akan mengakibatkan mundurnya bangsa Indonesia.

Pendidikan karakter akan mudah dijalankan apabila dimulai pada usia sedini mungkin. Karena pada usia yang masih dini, penyerapan nilai-nilai positif yang diajarkan masih mudah untuk diterima karena masih belum adanya pengaruh dari dunia luar. Namun apabila pendidikan dimulai pada usia yang sudah cukup dewasa maka akan sulit dalam pengembangannya karena pada usia dewasa karakter seseorang sudah terbentuk dan sifat egois serta idealis seseorang sedang taraf perkembangan, sehingga individu-individu dewasa akan merasa sulit menerima masukan yang dianggapnya asing atau kuno karena dianggap terlalu kaku mengikuti adat istiadat yang berlaku. Dan mungkin yang terburuk adalah penolakan sama sekali mengenai pendidikan karakter bagi kaum dewasa muda.

Minggu, 10 November 2013

Sejarah Pendidikan Era Hindia – Belanda

Pendidikan merupakan hal yang penting guna mendapatkan pengetahuan yang nantinya akan digunakan pada masa yang akan datang. Pada era Hindia Belanda, pendidikan merupakan sesuatu yang sulit didapat karena pada saat itu segala aspek mengenai pendidikan berada pada kontrol pemerintah pusat kerajaan Belanda.

Pada tahun 1914, pemerintahan Belanda mendirikan HIS atau Hollandsh Inlandsche School yang merupakan pendidikan rendah namun bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Belanda yang dikenal pula dengan sebutan Westersch Lager Onderwijs). Pembuatan sekolah ini merupakan suatu bentuk dijalankannya Politik Etis atau juga politik balas budi, namun kenyataannya politik ini hanyalah politik semata.

Pada tahun 1948 peraturan untuk pendidikan dasar pertama kali diadakan, dan penyempurnaannya dilakukan pada tahun 1892 yang dalam prosesnya pemerintah hindia belanda mengharuskan pendidikan dasar diadakan pada setiap titik penting di lapisan masyarakat atau juga tempat-tempat strategis.
Pada saat pemerintahan hindia belanda, sekolah yang ada tidak terlalu banyak macamnya, namun sekolah yang disediakan  lebih dibedakan kepada keturunan asing atau pribumi.

Pada masa Hindia Belanda berkuasa, sejarah pendidikan tidak mengenal adanya play group ataupun TK. Begitu anak-anak menginjak usia 6tahun, maka sudah bisa disekolahkan di HIS dan dituntut untuk mengenyam pendidikan selama 7tahun. Setelah masa pendidikan selesai mereka bisa melanjutkan ke Jenjang yang lebih tinggi seperti Kwekschool, HCS, HBS atau MULO.

Untuk Masyarakat yang berdarah Tionghoa, pemerintahan Hindia Belanda memberikan pilihan bagi mereka yang mau bersekolah dengan bahasa China, seperti Hollands Chinesche School yang biasa dikenal dengan HCS, namun sebagai bahasa pengantar tetap menggunakan bahasa Belanda.

Diluar pendidikan-pendidikan yang tersebut diatas, pemerintah hindia belanda juga mengizinkan didirikannya sekolah swasta. Sekolah swasta ini lebih bersifat eksklusif dan sasaran para siswanya pun sudah ditentukan, seperti Taman Siswa dan Perguruan Rakyat, Selain itu bagi warga yang beragama Muslim, pemerintah juga mengizinkan didirikannya Pondok Pesantren atau sejenisnya.

Pada awalnya tujuan sistem pendidikan ini diperuntukkan bagi pemerintahan Hindia Belanda guna mengisi kekosongan berbagai posisi dalam pemerintahan mereka. Namun dalam kenyataannya, sistem yang mereka adakan mengalami kegagalan karena berbagai faktor, yang salah satunya tidak adanya kestabilan ekonomi di Negara Eropa.

Kamis, 07 November 2013

Pendidikan Profesi Guru

Pendidikan profesi guru yang lebih sering disingkat PPG merupakan suatu program pendidikan yang diberikan untuk para sarjana pendidikan atau diploma 4 yang bukan jurusan pendidikan namun memiliki bakat serta minatnya untuk menjadi guru. Agar dapat menjadi guru yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan serta standar nasional dalam masalah pendidikan dan untuk memperoleh sertifikat sebagai pendidik, maka diwajibkan bagi para calon guru untuk melanjutkan studinya untuk mendapatkan pelatihan dan pembimbingan lagi agar dapat menjadi guru yang profesional.


Pendidikan profesi guru memiliki tujuan umum dalam programnya yakni untuk menghasilkan para calon guru agar dapat memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional. Tujuan tersebut untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para siswa untuk dapat menjadi manusia yang bertakwa kepada tuhan, mempunyai iman dan berakhlak mulia, yang mandiri dan kreatif dalam mengembangkan ilmu, cakap dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan demokratis. Selain itu ada tujuan khusus yang dengan pengembangan PPG yaitu sebagaimana yang telah disebutkan dalam permendiknas dengan nomor 8 pada tahun 2009, disebutkan bahwa PPG memiliki tujuan untuk mengembangkan profesionalitas secara berkala dan berkelanjutan, menghasilkan guru yang memiliki berbagai kompetensi dalam pelaksanaan serta perancangannya, menilai evaluasi belajar, memberikan bimbingan serta pelatihan kepada murid ketika sedang melakukan penelitian, dan terakhir menindaklanjuti hasil penilaian dari kegiatan belajar berlangsung.

Pendidikan profesionalisme guru memiliki syarat dan ketetapan. Yang pertama ialah harus mempunyai kualifikasi akademik sarjana atau minimal diploma empat dari prodi atau program studi yang telah terakreditasi, kecuali untuk prodi PGPAUD dan PGSD. Selanjutnya, mau mengajar pada satuan pendidikan yang berada dibawah naungan kementrian pendidikan nasional. Kemudian menjadi guru PNS untuk mengajar dalam satuan pendidikan yang telah diselenggarakan pemerintah daerah atau menjabat sebagai guru yang akan dipekerjakan dengan satuan pendidikan namun yang menyelenggarakan adalah masyarakat. Guru non PNS sebagai guru tetap dalam naungan yayasan, memiliki NUPTK dan memiliki masa kerja minimal lima tahun sebagai guru.

Pendidikan profesi guru dapat ditemui dalam surat-surat ketentuan yang telah tercantum dalam permendiknas dalam nomor, 8 dan 9, serta permendikbud nomor 05, mengenai program PPG jabatan maupun pra jabatan.

Selasa, 05 November 2013

PENGERTIAN SEKOLAH

Pengertian sekolah sendiri adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Kebanyakan dalam sebuah negara mempunyai model sistem pendidikan formal yang mana hal ini sifatnya wajib. Selain itu sistem ini jugalah yang membuat para siswa bisa mengalami kemajuan dengan melalui serangkaian sekolah tersebut.

Adapun nama dari masing-masing sekolah juga bervariasi berdasarkan negara itu sendiri, namun kebanyakan sekolah dasar untuk anak-anak muda sementara sekolah menengah untuk para remaja yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar mereka. Sekolah yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat.

Dengan melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih dirinya untuk menjadi warga masyarakat sekaligus warga sosial yang terus meningkatkan sikap baru, ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam mencapai taraf hidup yang jauh lebih baik lagi. Di sana pulalah nilai kehidupan masyarakat dan pribadi, peluang pengembangan diri serta peningkatan produktivitas bisa di gali dan kemudian dikembangkan. Di samping itu keberadaan suatu sekolah setidaknya bisa diartikan sebagai center of excellence terbentuknya karakter masyarakat yang lebih kritis dan juga mempunyai keterampilan untuk jauh lebih berkembang. Konteks ini maksudnya sekolah bisa memberikan nilai lebih untuk semua pihak, mulai dari wali murid dan juga masyarakat yang ada di sekitar sekolah tersebut. Mengingat fakta mengenai peranan sekolah, maka kita juga perlu revitalisasi akan makna strategis sekolah. Selain itu pengertian sekolah juga harus dimaknai secara luas sehingga kesan yang diberikan mempunyai misi untuk mendidik para siswanya menjadi insan yang kamil.

Adapun jenis dan ukuran sekolah juga bervariasi tergantung dari tujuan penyelenggara pendidikan dan sumber dayanya. Mungkin sebuah sekolah bisa sangat sederhana ataupun sekolah dengan kompleks bangunan yang sangat besar serta sarana dan prasarana yang lengkap, hal ini tentu bisa mempengaruhi mutu dan juga kualitas dalam kegiatan belajar mengajar. Itulah pengertian sekolah yang perlu untuk anda pahami.

Informasi Sertifikasi Guru

Informasi sertifikasi guru saat ini dapat langsung diakses melalui online di website resmi yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan. Pengertian dari sertifikasi guru ialah proses untuk memberikan sertifikat kepada pendidik yakni guru yang sudah dapat memenuhi kriteria yang diinginkan. Sertifikasi guru memiliki beberapa tujuan yaitu untuk menentukan kelayakan seorang guru ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai seseorang pendidik profesional. Tujuan selanjutnya untuk meningkatkan proses dalam pengajaran dan memberikan evaluasi hasil belajar dengan ketentuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian untuk meningkatkan kesejahteraan para guru dan meningkatkan suatu martabat kepada guru dengan cara mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Saat ini menjadi guru sangat penting peranan dan tanggung jawab yang diterapkan, karena pendidikan yang semakin maju ditambah lagi dengan berbagai kebudayaan yang semakin banyak menjadikan guru sebagai pengarah dan pembimbing agar moral tetap dapat terjaga.
Informasi sertifikasi guru sesuai dengan keputusan yang diberikan oleh menteri pendidikan nasional, dengan nomor surat 075/P/2011, mengatakan bahwa penyelenggaraan sertifikasi untuk guru didalam jabatan wilayah atau rayon nomor 110 menetapkan kampus universitas pendidikan Indonesia yang berada di bandung sebagai LPTK induk atau tempat LPTK mitra, dengan mencangkup beberapa kampus, diantaranya universitas swadaya gunung jati yang terletak di daerah Cirebon, kemudian ada universitas kuningan, selanjutnya STKIP Siliwangi yang ada di Bandung, dan terakhir Universitas Langlang Buana.
Dari beberapa kampus tersebut, diadakan bentuk pelatihan untuk sertifikasi guru dengan pengajar yang diambil langsung dari para senior atau rektor tertinggi. Hal ini sangat diprioritaskan oleh pemerintah, sebab pengajaran harus setara dengan internasional, namun pada kenyataannya masih ada yang tidak mengikuti sertifikasi dan sudah dapat mengajar dikelas. Contohnya, masih ada guru sekolah dasar yang menggunakan guru lama sebagai pengajar. Hasilnya, pelajaran yang seharusnya lebih dikembangkan lagi, menjadi lebih buruk dan tidak seperti yang diharapkan. Alhasil para siswa pun juga masih tidak dapat memaksimalkan pelajaran dengan baik.
Informasi sertifikasi guru untuk tahun 2013 sudah mulai diumumkan melalui website resmi. Dengan memaknai tujuan serta dasar-dasar dari sertifikasi, diharapkan dapat memajukan pendidikan yang ada di negara ini dengan semaksimal mungkin dan dapat bersaing di internasional.

Jumat, 01 November 2013

Fungsi pendidikan dan Status Sosial

Pada zaman dahulu, tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan. Selain pendidikan hanya dikhususkan pada para bangsawan dan golongan ningrat, ilmu pengetahuan yang diberikan juga sangat terbatas. Bagi rakyat golongan menengah kebawah, mengenyam pendidikan merupakan sebuah mimpi yang sangat sulit untuk dicapai, dan meskipun mendapatkan kesempatan untuk ke bangku sekolah, pendidikan yang didapatkan hanyalah kelas rendah atau hanya sebatas sekolah dasar.

Pendidikan sendiri memiliki fungsi agar setiap individu memiliki pengetahuan yang cukup pada saat terjun ke dunia masyarakat.  Menurut David Popenoe, fungsi pendidikan memiliki tujuan utama sebagai berikut :
1. Sumber untuk perubahan atau inovasi social
2. Menjamin konsolidasi social
3. Memilih serta mengajarkan kontribusi social
4. Penyebaran Kebudayaan
5. Mengajarkan bentuk karakter

Hubungan mengenai Fungsi Pendidikan dan status social adalah dimana seseorang yang semakin tinggi menuntut ilmu akan semakin di hormati di kalangan masyarakat. Kita tidak bisa menutup mata soal ini, karena  di  mata masyarakat, seseorang dengan ilmu pengetahuan yang tinggi secara otomatis akan lebih dihargai kedudukannya dan lebih diperhatikan statusnya , hal ini karena hanya orang-orang dengan kemampuan intelektual yang tinggi saja yang bisa diterima dan mampu untuk menjalankan suatu posisi dimana tingkat kesulitan yang dihadapi jauh lebih tinggi sehingga tidak semua masyarakat mampu menempati posisi yang dibutuhkan, contohnya seperti professor, dokter, guru dsb. Berdasar dari kenyataan inilah, maka masyarakat zaman dahulu memiliki motivasi pendidikan sebagai alat atau sarana untuk meningkatkan status social.


Namun pada era yang sudah modern dimana pendidikan bisa dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat, maka fungsi pendidikan yang juga untuk meningkatkan status social mengalami penurunan persepsi. Hal ini juga dipicu karena semakin mudahnya mendapatkan pelayanan pendidikan dan banyaknya sumber informasi pengetahuan yang bisa diakses melalui internet, serta semakin majunya teknologi yang mengakibatkan meski tidak semua masyarakat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, namun mereka juga memiliki pengetahuan yang tidak kalah luasnya dengan seseorang yang sudah menempuh pendidikan tinggi.
Memang tidak semua pengetahuan sangat spesifik seperti yang didapat dalam perguruan tinggi, namun informasi yang mereka peroleh jauh lebih universal serta tidak pernah ketinggalan jaman.