Tidak dapat dipungkiri lagi, motivasi pembelajaran untuk para siswa saat ini memang sangat dibutuhkan. Hal tersebut perlu dilakukan karena banyak sekali siswa pada saat ini yang membolos pada saat suatu pelajaran tertentu tersebut sedang berlangsung, dan hal tersebut dikarenakan kurangnya motivasi untuk belajar bagi para siswa. Dan tidak dapat dipungkiri juga, kalau pada saat ini banyak siswa yang memakai seragam sekolah berkeliaran di tempat umum meskipun itu adalah jam sekolah. Dan banyak juga yang mengatakan bahwa mereka bosan dengan mata pelajarannya. Dari hal tersebut memang dapat disimpulkan bahwa motivasi untuk belajar pada diri siswa sangatlah rendah. Hal tersebut akan sangat merugikan bagi siswa itu sendiri.
Oleh karena itu para orang tua maupun guru perlu melakukan pendekatan pada siswa yang sering kali membolos dan mencari sebuah solusi yang baik. Sebenarnya hal yang paling terpenting bagi seorang pelajar adalah perlunya sebuah motivasi. Karena motivasi itulah yang dapat memberikan dorongan untuk dapat melakukan kegiatan belajar bagi siswa dengan penuh semangat. Dalam hal ini dapat di ibaratkan motivasi adalah seorang siswa dan motivasi sebagi bensin atau bahan bakarnya. Sebaik apapun kendaraannya jika tidak ada bahan bakar maka tidak akan artinya juga. Begitu juga dengan seorang siswa. Motivasi merupakan sebuah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan dengan baik.
Maka dari itu, diharapkan dengan adanya motivasi belajar, maka para siswa dapat mempunyai keinginan dengan sendirinya untuk belajar dengan maksimal. Berdasarkan kelompoknya, motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu sebuah motivasi yang berasal dari diri sendiri untuk melakukan suatu kegiatan. Dalam hal ini upaya yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru adalah dengan memberikan motivasi belajar bagi para siswa. Sedangkan motivasi ekstinsik adalah sebuah motivasi yang berasal dari luar. Untuk hal yang satu ini yang harus dilakukan oleh para pengajar maupun guru adalah dengan menggunakan trik maupun cara belajar yang menarik dan inovasi yang lainnya sehingga dapat membuat motivasi belajar para siswa menjadi baik juga.
Senin, 31 Maret 2014
Minggu, 30 Maret 2014
Serba - serbi Jurnal Pembelajaran
Jurnal pembelajaran merupakan sebuah dokumen yang di tulis terus menerus oleh pelajar untuk mencatat setiap hal dan kemajuan prestasinya. Jurnal pembelajaran bukan sebuah buku yang berisi ringkasan materi sebuah pelajaran, namun lebih fokus terhadap apa yang dipelajari, misalnya seorang pelajar kurang mengerti mengenai materi yang dia terima, maka dia menulis mengapa dia belum paham, lalu mencari jawaban dari sumber yang berbeda dari yang disampaikan oleh gurunya, dan dikemudian hari di buka kembali dan dipelajari kembali. Jurnal pembelajaran ini tidak hanya fokus terhadap perkembangan kemampuan akademis saja, namun juga dapat membiasakan para siswa menuliskan pengalaman belajarnya. Jadi Jurnal pembelajaran bisa disebut juga sebagai alat komunikasi dan diseminasi informasi mengenai pembelajaran. Isi Jurnal pembelajaran tidaklah harus dalam bentuk artikel, tetapi bisa juga berbentuk kalimat - kalimat sederhana. Di dalam mengisi jurnal pembelajaran dapat di tulis berupa :
Dan masih banyak lagi hal - hal yang bisa ditulis dalam jurnal pembelajaran. Pada saat ini bentuk jurnal pembelajaran tidak hanya terpaku pada tulisan tangan dan ditulis dalam buku saja, namun bisa juga ditulis dalam buku saku yang bisa dibawa kemana saja, bisa juga kita menulisnya didalam notes yang ada pada hampir semua smartphone saat ini. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan selanjutnya yaitu menulis kembali kedalam sebuah buku, atau apa yang sudah ditulis dalam smartphone tadi di pindah ke komputer dan kemudian mencetaknya. Saat ini juga tersedia sebuah website yang bisa dimanfaatkan sebagai jurnal belajar, dan kita juga dimungkinkan untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat saling bertukar informasi yang imbasnya juga akan semakin memperkaya ilmu pengetahuan pembuat jurnal tersebut.
- Menulis pertanyaan yang muncul dalam pikiran mengenai pelajaran yang di pelajari.
- Menulis hal - hal yang baru diketahui pada saat proses belajar mengajar.
- Menulis tentang apapun yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
- Menulis tentang apa yang sudah dipelajari, dan menganalisa sejauh mana kita paham terhadap materi yang sedang dipelajari.
Dan masih banyak lagi hal - hal yang bisa ditulis dalam jurnal pembelajaran. Pada saat ini bentuk jurnal pembelajaran tidak hanya terpaku pada tulisan tangan dan ditulis dalam buku saja, namun bisa juga ditulis dalam buku saku yang bisa dibawa kemana saja, bisa juga kita menulisnya didalam notes yang ada pada hampir semua smartphone saat ini. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan selanjutnya yaitu menulis kembali kedalam sebuah buku, atau apa yang sudah ditulis dalam smartphone tadi di pindah ke komputer dan kemudian mencetaknya. Saat ini juga tersedia sebuah website yang bisa dimanfaatkan sebagai jurnal belajar, dan kita juga dimungkinkan untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat saling bertukar informasi yang imbasnya juga akan semakin memperkaya ilmu pengetahuan pembuat jurnal tersebut.
Sabtu, 29 Maret 2014
Metode pembelajaran yang menyenangkan
Metode pembelajaran menyenangkan - Setiap pengajar atau guru pasti mempunyai cara tersendiri agar pelajaran Bahasa Inggris menjadi menyenangkan. Pada saat ini banyak sekali metode - metode modern yang digunakan untuk belajar Bahasa Inggris, namun tidak sedikit juga ada beberapa guru yang masih menerapkan cara lama, seperti model listen and repeat ataupun ceramah. Akibatnya pada saat pembelajaran berlangsung siswa akan merasa bosan karena kurang menyenangkan. Berikut adalah macam - macam teknik pembelajaran yang menyenangkan :
- Surveys : Para siswa membuat sebuah tim survey di dalam kelasnya. Misalnya siswa membuat angket pertanyaan kepada seluruh siswa di kelasnya.
- Role Play : Dalam hal ini, kegiatan belajar mengajar menggunakan model peran. Jadi Guru menjadikan keadaan di kelas seperti keadaan di luar kelas. Misal peran siswa dijadikan sebagai penjual dan pembeli, sehingga ada interaksi dan percakapan dalam bahasa inggris.
- Games : Hal ini pastinya sangat disukai banyak kalangan. Pada saat proses mengajar berlangsung, ada baiknya seorang guru menyiapkan sebuah permainan kecil yang berhubungan dengan pelajaran yang berlangsung, sehingga para siswa bisa termotivasi.
- Language Exchange : Pada umumnya semua siswa suka jika bisa langsung berbicara dengan Native Speaker. Walaupun sekedar obrolan ringan, itu bisa membangkitkan semangat di dalam diri siswa.
- Group Work : Belajar berkelompok bisa melatih kerjasama antar siswa. Cara ini juga sangat membantu bagi siswa yang kurang mampu saat menerima materi, dan siswa tersebut bisa bertanya atau dibantu dengan siswa yang memiliki kemampuan lebih.
- Interview : Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan teman sekelas ataupun teman di kelas lain. Atau pembelajaran model ini bisa dilakukan di luar sekolah, seperti bertanya di kepada orang yang belum kenal. Jenis pertanyaan sesuai dengan topik yang di bahas bisa ditentukan oleh guru maupun siswa bebas membuat pertanyaan dengan pengawasan guru tentunya.
- Learning by teaching : Model belajar ini diterapkan dengan cara siswa menjelaskan di depan teman sekelasnya tentang pelajaran yang sedang di bahas, tentunya siswa sudah menyiapkan sebelumnya. Dengan hal ini juga dapat melatih mental setiap siswa serta skill yang dimiliki oleh siswa.
- Information Gap : Model pembelajaran ini dilakukan dengan cara, seorang siswa harus memberitahukan sebuah informasi yang belum diketahui oleh teman sekelasnya. Tentunya hal yang di sampaikan tersebut sesuai dengan topik yang diberikan oleh guru. Semisal seorang siswa membaca sebuah berita di Koran, dan setelah itu siswa tersebut menyampaikan apa yang di abaca tadi kepada teman sekelasnya.
Itulah informasi yang dapat kami sajikan. Semoga bermanfaat.
Jumat, 28 Maret 2014
Faktor - faktor yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran
Semakin tingginya standar kualitas pembelajaran mengharuskan seorang guru berusaha sebaik mungkin, demi mempersiapkan program pengajaran yang sistematik. Dalam keinginan untuk mencapai hasil yang baik pun, seorang guru selalu menemui hambatan. Adapun beberapa faktor - faktor yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan.
- Pengajar / guru : Pengajar atau guru merupakan orang yang berpengalaman di bidangnya. Dengan segala ilmu yang dimilikinya maka seorang guru dapat menjadikan siswa atau anak didiknya menjadi lebih cerdas. Setiap Pengajar atau guru pastinya memiliki kepribadian yang berbeda sesuai latar belakang mereka. Setiap guru pasti memandang peserta didik sebagai makhluk sosial dimana memilik perbedaan maupun persamaan. Dan hal tersebutlah yang menghasilkan suatu pendekatan yang berbeda, tentunya cara mengajarnya juga pasti berbeda.
- Tujuan dalam mengajar : Dalam hal ini seorang guru haruslah memiliki pedoman sebagai sasaran yang harus dicapai dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pengajaran sangat dibutuhkan suatu kepastian didalam merumuskan tujuan pengajaran agar bisa tercapai dengan baik.
- Kemampuan siswa yang mengikuti proses belajar : Dalam hal ini setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda satu sama lain. Mereka memiliki kepribadian, kecerdasan yang berbeda juga. Oleh sebab itu hal inilah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran.
- Metode pengajaran : Metode dalam mendemonstrasikan suatu mata pelajaran dan penyampaian materi yang ditujukan pada siswa sangat berpengaruh pada kualitas pembelajaran.
- Penilaian : Penilaian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan pada proses pembelajaran. Pemilihan waktu dan cara untuk melakukan penilaian juga berpengaruh pada kualitas pembelajaran.
- Alat Bantu pada proses pembelajaran : Ketersediaan alat bantu yang memadai pada sebuah lembaga pendidikan akan berdampak juga pada proses pembelajaran. Tak hanya itu, pemilihan alat bantu juga harus sesuai dengan materi yang disampaikan karena hal tersebut juga berperan demi memberikan kemudahan pemahaman kepada peserta didik dalam penyampaian materi.
- Kondisi saat pembelajaran berlangsung : Dalam hal ini, sebuah kondisi yang diciptakan pengajar akan berdampak pada kenyamanan dan pemahaman peserta didik dalam belajar. Menciptakan kondisi yang kondusif tentunya bisa membantu para peserta didik lebih maksimal dalam penyerapan materi yang disampaikan oleh pengajar.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan.
Proses penggunaan media pembelajaran
Saat ini penulisan jurnal tidak hanya dilakukan dengan cara menulis di buku saja. Namun dalam membuat jurnal media pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan media game agar proses belajar terasa menyenangkan. Di dalam memilih media untuk proses pembelajaran, seorang pengajar harus mengetahui cara menggunakan media yang dia gunakan. Adapun langkah - langkah yang harus diperhatikan didalam penggunaan sebuah media.
Hal selanjutnya yang dilakukan adalah sebuah evaluasi. Hal ini bertujuan apakah sajian pembelajaran yang disampaikan kepada para siswa tercapai atau tidak. Selain itu juga dapat bisa digunakan untuk membuat sajian yang lebih menarik lagi sehingga para siswa menjadi lebih paham dalam memahami materi yang disampaikan. Dalam evaluasi ini juga dapat pengajar juga dapat melakukan tes kepada siswa yang kemudian dikerjakan sebagai umpan balik. Dari umpan balik tersebutlah, pengajar bisa meminta kepada para siswa untuk lebih memperdalam lagi materi yang didapat. Hal tersebut dapat di lakukan dengan berdiskusi hasil tes yang dilaksanakan pada saat itu. Demikian penjelasan mengenai proses penggunaan media pembelajaran secara umum.
- Hal yang pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan sebuah media yang akan digunakan. Pengajar harus mempelajari cara penggunaan media yang akan ia gunakan, seperti halnya dalam penggunaan proyektor, maka harus melakukan pemeriksaan pada voltase proyektor dan selanjutnya menyesuaikan dengan listrik setempat. Sebelum peralatan digunakan alangkah baiknya dipersiapkan dahulu untuk menghindari gangguan saat pembelajaran.
- Selanjutnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media, maka suasana dan keadaan kelas harus tetap terjaga. Di dalam penggunaan proyektor misalnya, di perlukan ruangan yang agak gelap, namun pengajar juga harus mengusahakan agar kegelapan ruangan dapat diatur sedemikian rupa, agar para siswa masih dapat melakukan kegiatan menulis catatan. Jika diperlukan penjelasan yang lebih lanjut, pengajar bisa memberikan penjelasan dan ditulis pada papan tulis dan diusahakan posisi pengajar tidak menghalangi pandangan para siswa. Jikalau media tersebut digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran maka pengajar juga harus memantau. Dengan hal tersebut pengajar juga dapat membantu siswa jika mengalami kesulitan dalam penggunaan media tersebut.
Hal selanjutnya yang dilakukan adalah sebuah evaluasi. Hal ini bertujuan apakah sajian pembelajaran yang disampaikan kepada para siswa tercapai atau tidak. Selain itu juga dapat bisa digunakan untuk membuat sajian yang lebih menarik lagi sehingga para siswa menjadi lebih paham dalam memahami materi yang disampaikan. Dalam evaluasi ini juga dapat pengajar juga dapat melakukan tes kepada siswa yang kemudian dikerjakan sebagai umpan balik. Dari umpan balik tersebutlah, pengajar bisa meminta kepada para siswa untuk lebih memperdalam lagi materi yang didapat. Hal tersebut dapat di lakukan dengan berdiskusi hasil tes yang dilaksanakan pada saat itu. Demikian penjelasan mengenai proses penggunaan media pembelajaran secara umum.
Kamis, 27 Maret 2014
Memahami tentang pembelajaran konvensional
Pada saat ini banyak sekali metode - metode pembelajaran yang berkembang. Dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai pengertian pembelajaran konvensioanal. Metode mengajar adalah suatu pengetahuan mengenai cara mengajar yang digunakan oleh guru. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses penambahan informasi serta kemampuan. Pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang masih digunakan oleh kebanyakan guru. Pengertian pembelajaran konvensional menurut Freire yaitu suatu metode pengajaran yang bergaya bank dimana guru hanya sebagai penyampai informasi yang harus dihafal dan diingat oleh para siswa. Sedangkan menurut Djamarah, pengertian pembelajaran konvensional merupakan sebuah metode belajar tradisional atau bisa juga disebut metode ceramah. Dalam hal ini seorang guru melakukan pengajaran kepada murid dengan cara ceramah yang diselingi dengan penjelasan mengenai materi yang diberikan serta memberikan latihan soal dan tugas. Pembelajaran konvensional ini mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
Pembelajaran konvensional ini juga masih digunakan oleh beberapa guru, karena pembelajaran dengan metode ini masih menjadi pilihan yang bisa dibilang efektif. Keunggulan dari metode pembelajaran ini adalah :
Jika metode konvensional ini memiliki keunggulan, tentunya juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah :
- Para siswa dituntut untuk belajar sendiri
- Siswa hanya menerima ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru.
- Proses belajar mengajar bersifat teoritis
- Kebenaran mengenai pengetahuan bersifat final dan absolut
- Interaksi siswa sangat kurang
- Proses pembelajaran ditentukan oleh seorang guru
- Seorang guru lebih sering memperhatikan proses kelompok yang berada dalam kelompok belajar
Pembelajaran konvensional ini juga masih digunakan oleh beberapa guru, karena pembelajaran dengan metode ini masih menjadi pilihan yang bisa dibilang efektif. Keunggulan dari metode pembelajaran ini adalah :
- Penyampaian informasi dengan cepat.
- Mampu memberi pelajaran pada siswa, bahwa mendengarkan adalah cara belajar yang baik.
- Metode ini sangat mudah digunakan saat proses belajar mengajar terjadi
- Dapat membangkitkan untuk lebih mencari informasi
- Informasi yang diberikan guru tidak akan mudah di cari ditempat lainnya.
Jika metode konvensional ini memiliki keunggulan, tentunya juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah :
- Tidak semua siswa mempunyai cara belajar mendengarkan
- Karena memiliki sifat menghafal, maka para siswa akan mudah lupa karena memiliki daya serap yang rendah
- Kebanyakan para siswa kurang mengetahui tujuan belajar pada saat itu
- Terlalu berfokus pada pemberian dan evaluasi tugas yang diberikan oleh guru
Kamis, 20 Maret 2014
Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa kota Surabaya
PSPB atau pendidikan Sejarah Perjuangan bangsa sudah dicantumkan kedalam kurikulum pendidikan Indonesia sebagai upaya agar generasi muda penerus bangsa Indonesia mengerti betapa beratnya perjuangan rakyat Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Salah satu yang paling terkenal adalah kejadian heroik yang terjadi di kota Surabaya, yang akhirnya kota Surabaya dikenal sebagai kota Pahlawan.
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan pendapatan perkapita sekitar 62,62 juta dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Pendapatan perkapita yang terus meningkat karena ditunjang adanya kenaikan taraf hidup masyarakat Surabaya. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya shopping mall serta meningkatnya daya beli masyarakat. Sektor utama yang mendukung perekonomian Surabaya masih dipegang oleh sector perdagangan, perhotelan serta restaurant.
Tanggal 31 Mei 1293 merupakan hari jadi kota Surabaya, yang ditetapkan karena Pasukan Majapahit berhasil mengalahkan pasukan kerajaan Mongolia yang diutus oleh Kubilai Khan. Pada saat itu Surabaya merupakan gerbang dari Kerajaan Majapahit. Lambang dari kota Surabaya yang disimbolkan antara Buaya dan ikan hiu karena adanya peperangan ini. Pasukan Mojopahit digambarkan sebagai buaya dan Suro atau ikan hiu sebagai pasukan kerajaan Mongolia. Pada tahun 1530, kota Surabaya jatuh ketangan kerajaan demak. Tidak lama setelah itu kerajaan demak pun runtuh dan kota Surabaya menjadi bulan-bulanan penyerangan dari beberapa kerajaan, seperti tahun 1598 panembahan Senopati menyerang Surabaya, disusul penyerangan oleh Panembahan Seda Ing Krapyak pada tahun 1el610, kemudian Sultan Agung pun turut menyerang di tahun 1614. Pada tahun 1675 pasukan Trunojoyo berhasil merebut Surabaya, namun tidak lama kemudian VOC mengambil alih kekuasaan pada tahun 1677.
Pada tahun 1926 Kota Surabaya sudah berubah menjadi kota modern kedua yang ada di hindia belanda pada masa pemerintahan Hindia – Belanda. Pada bulan Februari tanggal 2 tahun 1942 Jepang menjatuhkan bom di kota Surabaya dan Jepang berhasil menguasai kota Surabaya pada bulan maret. Surabaya menjadi target serangan sekutu pada 17 Mei 1944 dan Surabaya pun luluh lantak. Tanggal 10 November 1945 terjadi perang sengit antara pasukan RI dan tentara Inggris selama 10 hari, dan akhirnya hal ini dikenal sebagai hari Pahlawan.
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan pendapatan perkapita sekitar 62,62 juta dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Pendapatan perkapita yang terus meningkat karena ditunjang adanya kenaikan taraf hidup masyarakat Surabaya. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya shopping mall serta meningkatnya daya beli masyarakat. Sektor utama yang mendukung perekonomian Surabaya masih dipegang oleh sector perdagangan, perhotelan serta restaurant.
Tanggal 31 Mei 1293 merupakan hari jadi kota Surabaya, yang ditetapkan karena Pasukan Majapahit berhasil mengalahkan pasukan kerajaan Mongolia yang diutus oleh Kubilai Khan. Pada saat itu Surabaya merupakan gerbang dari Kerajaan Majapahit. Lambang dari kota Surabaya yang disimbolkan antara Buaya dan ikan hiu karena adanya peperangan ini. Pasukan Mojopahit digambarkan sebagai buaya dan Suro atau ikan hiu sebagai pasukan kerajaan Mongolia. Pada tahun 1530, kota Surabaya jatuh ketangan kerajaan demak. Tidak lama setelah itu kerajaan demak pun runtuh dan kota Surabaya menjadi bulan-bulanan penyerangan dari beberapa kerajaan, seperti tahun 1598 panembahan Senopati menyerang Surabaya, disusul penyerangan oleh Panembahan Seda Ing Krapyak pada tahun 1el610, kemudian Sultan Agung pun turut menyerang di tahun 1614. Pada tahun 1675 pasukan Trunojoyo berhasil merebut Surabaya, namun tidak lama kemudian VOC mengambil alih kekuasaan pada tahun 1677.
Pada tahun 1926 Kota Surabaya sudah berubah menjadi kota modern kedua yang ada di hindia belanda pada masa pemerintahan Hindia – Belanda. Pada bulan Februari tanggal 2 tahun 1942 Jepang menjatuhkan bom di kota Surabaya dan Jepang berhasil menguasai kota Surabaya pada bulan maret. Surabaya menjadi target serangan sekutu pada 17 Mei 1944 dan Surabaya pun luluh lantak. Tanggal 10 November 1945 terjadi perang sengit antara pasukan RI dan tentara Inggris selama 10 hari, dan akhirnya hal ini dikenal sebagai hari Pahlawan.
Minggu, 16 Maret 2014
Belajar Membaca
Belajar membaca untuk anak usai dini ataupun bagi siswa sekolah dasar menjadi tanggung jawab besar yang dilakukan oleh orang tua dan guru. Untuk seorang anak dapat membaca dengan lancar, harus diawali dahulu dengan peran orang tua sebagai pembimbing sang anak ketika diusia satu tahun.
Pada dasarnya, membaca ,merupakan hal yang bisa dikatakan sebagai kemampuan secara teknis, jadi meskipun hanya beberapa saat saja jika kemampuan berpikir sang anak bagus, maka membaca pun bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Membaca yang biasanya diajarkan oleh ibu kepada anaknya, sangat berpengaruh besar ketika anaknya beranjak ke bangku sekolah. Jika sudah diajarkan membaca sejak kecil, maka ketika disekolah sudah terbiasa lancar dan dapat langsung beranjak ke bangku sekolah.
Belajar membaca bisa diawali ketika anak umur satu tahun, pada saat itu kemampuan berpikir anak bisa dikatakan lebih tinggi dibandingkan diatas umur lima tahun. Disaat seperti itu, sang ibu melatih kecerdasan anak dengan bantuan buku-buku kemudian diajarkannya. Membaca disini bukan hanya tentang huruf atau angka, tetapi juga bisa membaca gambar-gambar atau tulisan-tulisan yang dilihatnya. Ketika ingin mengajarkan anak untuk membaca, langkah awal yang bisa disiapkan ialah beberapa buku atau gambar yang terdapat tulisannya, seperti yang sudah banyak dijual dipasaran, dengan bentuk seperti karton lalu didalamnya terdapat gambar mobil dan tulisan mobil. Maka ajarkan anak dengan menunjuk kearah gambar mobil tersebut, dan katakan mobil sambil menunjuk pula pada tulisannya.
Jika ingin mengawalinya dengan pengenalan abjad, juga dapat memakai cara tersebut dengan menggunakan tulisan huruf, kemudian melatihnya dengan membaca abjad satu persatu. Jika hal ini dirasa sangat sulit, bisa menggunakan cara lain misalnya ketika ingin menunjukkan huruf I, dapat memakai lidi yang tipis, dan bentuklah seperti huruf i. Atau jika ingin membuat huruf A, dapat membuat sesuatu dengan bahan kain dan bentuklah seperti segitiga. Jangan memakai bahan seperti gabus untuk proses belajar, karena akan beresiko terkena kuman atau penyakit.
Belajar membaca juga dapat dilakukan di sekolah dini seperti Paud ataupun TK. Namun akan lebih baik jika membaca sudah bisa dilatih sejak kecil untuk memudahkan proses pembelajaran selanjutnya.
Senin, 10 Maret 2014
Pendidikan Pancasila pada setelah Masa Reformasi
Pancasila merupakan dasar Negara dan ideologi bangsa Indonesia yang ditetapkan pada tahun 1945, dan dicetuskan pertama kali oleh presiden Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan oleh BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada masa pemerintahan Orde Lama serta Orde Baru, asas Negara Pancasila diterapkan secara otoriter.
Pada setiap aspek pendidikan yang dikembangkan di Negara Indonesia, semua harus berlandaskan Pancasila. Pemerintah berusaha menerapkan Pancasila kepada semua penerus bangsa pada usia sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar Pancasila benar-benar diamalkan bagi seluruh warga Negara Indonesia.
Setelah jatuhnya masa pemerintahan Orde Baru, gaung akan Pancasila baik sebagai ideology maupun dasar Negara terus melemah. Dulu disekolah-sekolah wajib mengamalkan Pancasila, kini setelah masa Reformasi Pancasila tidak terlalu memiliki taji seperti dulu. Memang sekarang ini di Era reformasi setiap warga Negara bebas mengungkapkan apa yang mereka inginkan, pembaruan yang bebas disuarakan dimana saja, masyarakat bisa dengan mudah membentuk berbagai ormas serta LSM, serta masih banyak lagi. Banyak hal positif yang terjadi setelah masa reformasi, yang dulunya benar-benar dilarang atau dianggap tabu kini bebas dilakukan.
Namun sayangnya dengan semakin meningkatnya kebebasan, tidak diiringi dengan semakin tingginya rasa cinta terhadap Pancasila. Kini Pancasila tidak lebih dari sebuah simbol. Sungguh ironis dan sangat disayangkan, ditengah kebebasan yang meningkat justru martabat bangsa jatuh didepan mata bangsa-bangsa lain. Dulu bangsa kita selalu mengikuti semboyan Bhineka Tunggal Ika, namun kini seolah tidak memiliki perasaan tersebut, hak warga dalam menganut kepercayaan dan keyakinan yang berbeda dari yang lain dipertaruhkan, padahal Negara Indonesia pada semboyannya Negara kita menjunjung tinggi kebebasan dalam beragama.
Oleh karenanya, peran pemerintah untuk membangkitkan kembali Pendidikan berpancasila dipandang sangatlah penting, bukan diadakan kembali dalam bentuk yang sangat otoriter, namun diadakan kembali sebagai penemuan kembali jati diri bangsa yang hampir hilang dalam beberapa tahun belakangan ini. Bukan berarti jika pemerintah aktif kembali memajukan Pancasila berarti ingin mengulang kejayaan pada masa lalu, tentu hal ini tidak benar. Yang sepatutnya dilakukan adalah pengembangan pemahaman Pendidikan Pancasila untuk menuju masa depan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Pada setiap aspek pendidikan yang dikembangkan di Negara Indonesia, semua harus berlandaskan Pancasila. Pemerintah berusaha menerapkan Pancasila kepada semua penerus bangsa pada usia sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar Pancasila benar-benar diamalkan bagi seluruh warga Negara Indonesia.
Setelah jatuhnya masa pemerintahan Orde Baru, gaung akan Pancasila baik sebagai ideology maupun dasar Negara terus melemah. Dulu disekolah-sekolah wajib mengamalkan Pancasila, kini setelah masa Reformasi Pancasila tidak terlalu memiliki taji seperti dulu. Memang sekarang ini di Era reformasi setiap warga Negara bebas mengungkapkan apa yang mereka inginkan, pembaruan yang bebas disuarakan dimana saja, masyarakat bisa dengan mudah membentuk berbagai ormas serta LSM, serta masih banyak lagi. Banyak hal positif yang terjadi setelah masa reformasi, yang dulunya benar-benar dilarang atau dianggap tabu kini bebas dilakukan.
Namun sayangnya dengan semakin meningkatnya kebebasan, tidak diiringi dengan semakin tingginya rasa cinta terhadap Pancasila. Kini Pancasila tidak lebih dari sebuah simbol. Sungguh ironis dan sangat disayangkan, ditengah kebebasan yang meningkat justru martabat bangsa jatuh didepan mata bangsa-bangsa lain. Dulu bangsa kita selalu mengikuti semboyan Bhineka Tunggal Ika, namun kini seolah tidak memiliki perasaan tersebut, hak warga dalam menganut kepercayaan dan keyakinan yang berbeda dari yang lain dipertaruhkan, padahal Negara Indonesia pada semboyannya Negara kita menjunjung tinggi kebebasan dalam beragama.
Oleh karenanya, peran pemerintah untuk membangkitkan kembali Pendidikan berpancasila dipandang sangatlah penting, bukan diadakan kembali dalam bentuk yang sangat otoriter, namun diadakan kembali sebagai penemuan kembali jati diri bangsa yang hampir hilang dalam beberapa tahun belakangan ini. Bukan berarti jika pemerintah aktif kembali memajukan Pancasila berarti ingin mengulang kejayaan pada masa lalu, tentu hal ini tidak benar. Yang sepatutnya dilakukan adalah pengembangan pemahaman Pendidikan Pancasila untuk menuju masa depan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Sabtu, 01 Maret 2014
Mengenal fakta tentang Daendels dan Pendidikan di tanah air
Daendels atau lengkapnya Herman Willem Daendels lahir pada 21 October 1762 sangat dikenal di Indonesia karena pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan dengan panjang sekitar 1000km. Selain terkenal karena proyek jalan dari Anyer sampai Panarukan, Daendels juga turut andil dalam sejarah pendidikan yang ada di Indonesia, meskipun pendidikan pada masa kepemerintahannya mengalami kegagalan.
Sekitar Bulan Juni 1810, Daendels berkunjung ke Cirebon dan menyaksikan sendiri bahwa rakyat pribumi mengalami kehidupan yang sungguh tidak layak, yaitu tidak mendapatkan pendidikan serta mereka benar-benar buta huruf secara total. Karena pada dasarnya Daendels sangat terobsesi dengan dunia pendidikan dan dia pun penggemar berat Rene Descartes karena pemikirannya yang ingin memperkenalkan ilmu pengetahuan kepada setiap orang, maka Daendels ingin mewujudkan mimpinya untuk mengajarkan pendidikan kepada rakyat pribumi.
Sekolah pertama yang didirikan adalah Sekolah Ronggeng dan memiliki tujuan ingin mengenalkan siswa didik pada lingkungan sekitar serta mengenalkan program melek huruf. Sekolah ini dibentuk setelah adanya persetujuan dari Pangeran Cirebon.
Setelah itu, Daendels pun melanjutkan pembangunan sekolah yang berfokus pada kebidanan karena ia melihat begitu banyaknya angka kematian bayi yang baru lahir dan minimnya sarana kesehatan yang memadai. Pembangunan Sekolah bidan dilangsungkan pada tahun 1811 bertempat di Batavia. Sekolah bidan merupakan sekolah pertama dalam dunia kedokteran karena pada saat itu belum ada sistem pendidikan yang terstruktur.
Daendels memang terkenal kejam pada masanya, namun dalam penelitian sejarah terakhir ditemukan bahwa daendels tidaklah sekejam seperti yang selama ini diberitakan. Dalam kasus anyer panarukan, tidak disebutkan bahwa Daendels menggunakan buruh upah, dan setelah keuangan untuk proyek tersebut habis dari perkiraan awal, maka bekerja sama dengan para bupati untuk menyiapkan tenaga kerja dengan permintaan agar bupati juga menyediakan kebutuhan pangan dan bebas masa kerja kepada bupati selama menyelesaikan proyek tersebut. Banyak pejabat lain yang tidak suka pada masa pemerintahannya seperti Prediger, Nicolaas Engelhard dan Nederburgh dan mereka pun menulis berita mengenai keburukan Daendels dan mengirimkannya ke Belanda. Hal ini yang menjadi sumber sejarah para sejarawan Indonesia sehingga mereka memiliki kesalahan persepsi hingga saat ini.
Sekitar Bulan Juni 1810, Daendels berkunjung ke Cirebon dan menyaksikan sendiri bahwa rakyat pribumi mengalami kehidupan yang sungguh tidak layak, yaitu tidak mendapatkan pendidikan serta mereka benar-benar buta huruf secara total. Karena pada dasarnya Daendels sangat terobsesi dengan dunia pendidikan dan dia pun penggemar berat Rene Descartes karena pemikirannya yang ingin memperkenalkan ilmu pengetahuan kepada setiap orang, maka Daendels ingin mewujudkan mimpinya untuk mengajarkan pendidikan kepada rakyat pribumi.
Sekolah pertama yang didirikan adalah Sekolah Ronggeng dan memiliki tujuan ingin mengenalkan siswa didik pada lingkungan sekitar serta mengenalkan program melek huruf. Sekolah ini dibentuk setelah adanya persetujuan dari Pangeran Cirebon.
Setelah itu, Daendels pun melanjutkan pembangunan sekolah yang berfokus pada kebidanan karena ia melihat begitu banyaknya angka kematian bayi yang baru lahir dan minimnya sarana kesehatan yang memadai. Pembangunan Sekolah bidan dilangsungkan pada tahun 1811 bertempat di Batavia. Sekolah bidan merupakan sekolah pertama dalam dunia kedokteran karena pada saat itu belum ada sistem pendidikan yang terstruktur.
Daendels memang terkenal kejam pada masanya, namun dalam penelitian sejarah terakhir ditemukan bahwa daendels tidaklah sekejam seperti yang selama ini diberitakan. Dalam kasus anyer panarukan, tidak disebutkan bahwa Daendels menggunakan buruh upah, dan setelah keuangan untuk proyek tersebut habis dari perkiraan awal, maka bekerja sama dengan para bupati untuk menyiapkan tenaga kerja dengan permintaan agar bupati juga menyediakan kebutuhan pangan dan bebas masa kerja kepada bupati selama menyelesaikan proyek tersebut. Banyak pejabat lain yang tidak suka pada masa pemerintahannya seperti Prediger, Nicolaas Engelhard dan Nederburgh dan mereka pun menulis berita mengenai keburukan Daendels dan mengirimkannya ke Belanda. Hal ini yang menjadi sumber sejarah para sejarawan Indonesia sehingga mereka memiliki kesalahan persepsi hingga saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)