Senin, 29 Juli 2013

Pengertian Penelitian

Apa sih sebenarnya penelitian itu? lalu saja apa tahapan dari pelaksanaan penelitian? Mungkin pertanyaan itu kerap kali ditanyakan oleh mahasiswa ketika hendak menulis skripsi. Dan hal itulah yang akan kita bahas pada artikel kali ini.

Berbicara mengenai penelitian, pada dasarnya pengertian dari penelitian itu adalah penerapan suatu pendekatan ilmiah untuk mengkaji sebuah masalah. Ini merupakan salah satu dari cara manusia untuk mendapatkan pengetahuan, dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Adapun cara lainnya yang lebih tradisional yaitu dengan melalui pengalaman (menjadi tahu setelah mengalaminya), otoritas (dikasih tahu oleh seseorang), cara berpikir yang deduktif (berpikir yang bertolak belakang dari penyataan yang sifatnya umum ke khusus), serta cara berpikir yang induktif (berpikir dari pengamatan yang sifatnya khusus kemudian menarik kesimpulan bersifat umum).

Sementara untuk pendekatan ilmiah merupakan proses berpikir yang di dalamnya menggabungkan beberapa aspek penting atas proses berpikir deduktif dan induktif. Suatu pendekatan ilmiah sendiri bagian dari proses penyelidikan sistematis yang terdiri dari bagian yang saling interdependensi (bergantung). Pada dasarnya suatu pendekatan ilmiah terdiri dari lima langkah yaitu :
  • Perumusan masalah
  • Pengajuan hipotesis
  • Penggunaan cara berpikir yang deduktif
  • Penggunaan cara berpikir yang induktif
  • Pengambilan kesimpulan
Di dalam pelaksanaannya, khususnya pada bidang pendidikan. Sebuah penelitian memiliki beberapa tahapan yaitu :
  • Tahapan memilih masalah 
Suatu penelitian diawali dengan pertanyaan yang berkaitan dengan persoalan yang dirasa cukup penting untuk dijadikan sebuah masalah penelitian. Selain itu masalah tersebut juga harus bisa dijawab dengan melalui penyelidikan ilmiah dan masalah tersebut harus belum ada jawabannya.
  • Tahapan analisis
Setelah mendefinisikan masalah, tahapan selanjutnya yaitu tahapan analisis. Di sini diperlukan adanya kajian mendalam mengenai hasil suatu penelitian yang sebelumnya. Tahapan tersebut berguna untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang masalah penelitian tersebut supaya bisa memberikan latar belakang yang jelas.
  • Tahapan pemilihan strategi serta memilih instrumen
Pada masalah yang telah dipilih, ada yang membutuhkan eksperimen dan ada juga yang mungkin bisa diatasi dengan menggunakan strategi penelitian deskriptif.
  • Tahapan pengumpulan dan penafsiran data
Untuk hipotesis yang dicapai dengan menggunakan deduksi memang perlu diuji terlebih dahulu. Sehingga dalam tahapan ini diperlukan pengumpulan data dan setelah dikumpulkan maka data selanjutnya dianalisis. Dan yang terakhir peneliti melakukan penafsiran dari hasil penelitian.
  • Tahapan melaporkan hasil suatu penelitian 
Jadi hasil dari penelitian tersebut harus dilaporkan kepada kalangan akademis supaya hasilnya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan supaya bisa memberikan kontribusi berarti dari hasil penelitian tersebut.

Minggu, 21 Juli 2013

Etika Profesi Guru

Profesi guru adalah profesi yang terhormat. Profesi merupakan sebuah jabatan yang membutuhkan kemampuan intelektual secara khusus, yang didapat melalui aktivitas belajar serta pelatihan yang mempunyai tujuan untuk menguasai keahlian atau ketrampilan dalam melayani orang lain, dimana mereka akan memperoleh gaji atau upah dalam jumlah tertentu. Seorang guru profesional mempunyai ruang yang khusus untuk berbagai tujuan, minat dan nilai profesional serta nilai kemanusiaan mereka.

Apabila membahas tentang etika profesi guru dengan semua dimensinya tidak bisa terlepas dengan dimensi organisasi dan kewenangannya. Seorang guru harus mempunyai kesadaran bahwa jabatan guru merupakan suatu profesi yang sangat terhormat, mempunyai perlindungan, mempunyai martabat, serta mulia. Untuk itu mereka harus menjunjung tinggi etika profesi mereka.

Guru mengabdikan diri serta berbakti untuk membuat cerdas bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Seorang guru harus selalu tampil dengan profesional akan tugas utamanya untuk mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi siswa dalam pendidikan formal. Guru juga mempunyai kehandalan tinggi sebagai sumber daya utama yang mewujudkan tujuan pendidikan.

Yang menyandang profesi guru adalah manusia yang pantas untuk ditiru dalam kehidupan bermasyarakat khususnya oleh murid. Karena itu pihak yang mempunyai kepentingan selayaknya tidak mengabaikan seorang guru. Di dalam menjalankan profesinya, seorang guru menyadari bahwa perlu adanya ketetapan etika profesi guru sebagai pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral sebagai pendidik anak bangsa. Ketetapan etika guru yang tercermin dalam kehidupan yang disebut dengan etika profesi guru.

Ketika menjalankan tugasnya, seorang guru harus sepenuhnya sadar akan kode etik guru yang merupakan pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang menunjukkan nilai-nilai moral serta etika jabatan sebagai guru. Sikap taat guru pada kode etik akan memicu mereka untuk berperilaku sesuai dengan norma yang diizinkan serta menghindari norma yang tidak diperbolehkan. Maka aktualisasi diri seorang guru dalam menjalankan proses pendidikan serta pembelajaran yang profesional, beretika dan bermartabat akan terwujud. Kode etik guru ini dibuat oleh asosiasi atau organisasi profesi guru.

Kewajiban Guru

Didalam menjalankan tugasnya guru terikat dengan kewajiban guru. Kewajiban ini dibuat agar guru bisa menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan aturan untuk mencapai tujuan dari proses belajar mengajar. Kewajiban ini telah diatur dalam undang-undang sekaligus juga hak-hak guru.

Kewajiban guru dalam menjalankan tugas sebagai guru profesional adalah merencanakan pembelajaran, menjalankan proses pembelajaran yang baik dan menilai serta mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Pembelajaran dilaksanakan secara bermutu tentu berkenaan dengan pemilihan metode pengajaran yang berhubungan dengan ketersediaan media, dan kesiapan siswa baik kesiapan secara fisik atau psikis.

Kewajiban lain dari seorang guru adalah meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi akademik secara terus menerus dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi. Guru mempunyai kewajiban untuk obyektif serta tidak diskriminatif dalam pembelajaran. Pada dasarnya, guru wajib mengetahui sekaligus memahami perbedaan setiap murid untuk kepentingan pemberian bimbingan demi kesuksesan proses pembelajaran. Disinipun undang-undang sudah memberi jaminan bagi warga negaranya agar mendapat hak yang sama dalam proses pembelajaran.

Guru berkewajiban untuk menjunjung tinggi undang-undang, hukum, kode etik, nilai-nilai agama dan etika. Kewajiban yang lain adalah bahwa guru harus menjaga serta memupuk persatuan bangsa. Mewujudkan rasa solidaritas dan nasionalisme dalam era reformasi.

Rasa nasionalisme bisa dipupuk apabila adanya pembinaan. Penghalang rasa persatuan adalah karena adanya tekanan-tekanan sosial yang tidak tersalurkan yang mengakibatkan lahirnya sikap apatis serta rasa egois yang tinggi untuk mendapat pengakuan. Hal ini menyebabkan potensi keretakan antar suku, bahasa, ras, agama dan budaya sehingga memerlukan wadah profesi untuk pembinaan, demi memupuk rasa kebersamaan untuk membangun bangsa yang berprestasi.

Guru harus bersedia untuk berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya di manapun apabila dibutuhkan demi mengabdi kepada bangsa. Untuk itulah pemerintah telah mengatur perlunya sebuah tunjangan khusus bagi guru yang ditugaskan di daerah yang terpencil. Hal ini memang tidak mudah, untuk mendorong seseorang mau ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil, kecuali sumber daya manusia dari daerah tersebut memadai serta mempunyai kompetensi yang sudah ditentukan. Hal ini yang menyebabkan adanya ketidakmerataan akan komposisi guru antara guru yang ada kota dengan yang ada daerah.

Sabtu, 20 Juli 2013

Guru Ideal

Berdasarkan Undang-Undang, guru merupakan tenaga pendidik profesional yang mempunyai tugas utama untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai, melatih, serta mengevaluasi murid pada pendidikan jalur pendidikan formal. Sosok Guru ideal merupakan guru profesional. Guru profesional merupakan guru yang bisa melakukan tugasnya dengan baik.

Guru ideal yang diinginkan oleh siswa adalah guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya. Guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya akan mengerti bagaimana menghadapi murid-muridnya. Guru tersebut mengetahui metode apa yang tepat untuk mengajar muridnya. Berbagai metode pengajaran telah dijelaskan oleh para ahli dan guru tinggal mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi murid.

Ciri-ciri guru ideal adalah mampu menjalin komunikasi dengan baik. Seorang guru harus bisa menjalin komunikasi yang baik, dengan kepada murid, wali murid, atau dengan masyarakat yang ada di sekitarnya. Seorang guru harus mengetahui perkembangan muridnya. Guru yang ideal harus selalu memantau perkembangan muridnya supaya bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dengan baik sehingga proses pengajaran bisa berjalan dengan baik.

Guru ideal haruslah mengetahui seluruh kebutuhan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus bisa bersahabat dengan murid serta sekaligus menjadi teman belajar murid. Supaya guru bisa mengetahui apa saja kesulitan yang sedang dialami oleh siswa dalam pembelajaran.

Guru yang ideal harus berwibawa dan bijaksana. Hal ini untuk mengantisipasi murid yang berlaku tidak sopan karena terlalu dekat dengan gurunya. Guru harus selalu senantiasa memberikan hal positif pada murid dan mampu bersikap tegas namun tetap bijaksana kepada semua muridnya.

Guru yang baik sebaiknya tidak pilih kasih terhadap muridnya. Setiap murid adalah unik. Mereka mempunyai karakter masing-masing sehingga butuh bagi guru untuk mengetahui karakter dari anak didiknya. Hal ini supaya bisa dapat membagi perhatiannya kepada seluruh siswa. Guru yang ideal merupakan guru yang kehadirannya selalu diharapkan oleh semua murid. Ciri lain dari guru yang ideal adalah sikap seorang guru harus diterapkan sejak dini yaitu ketika guru yang mengajar sekolah dasar, SMP dan SMA harus mempunyai sifat sebagai guru yang ideal.

Cara Menjadi Guru

Profesi sebagai guru adalah profesi yang sangat penting. Guru adalah pencetak generasi penerus manusia. Jika seorang guru mengajar secara tidak profesional maka beresiko untuk menciptakan generasi penerus yang rusak dan bisa menghancurkan peradaban dalam masyarakat. Guru yang profesional sangat mutlak dibutuhkan.

Cara menjadi guru yang profesional diawali dengan meluruskan niat. Niat adalah hal yang penting dalam setiap pekerjaan, entah itu pekerjaan ibadah, pekerjaan keseharian, ataupun profesi. Sebagai manusia kita harus meluruskan niat, termasuk dalam profesi sebagai seorang guru. Niatkan secara ikhlas, sukarela sehingga akan berusaha meningkatkan kualitas dari pengajaran.

Membetulkan motivasi yang baik adalah salah satu cara untuk menjadi seorang guru yang profesional. Motivasi yang baik adalah melakukan demi aktualisasi diri. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan terbaik yang kita tekuni adalah pekerjaan yang disukai. Jadi, sebelum memutuskan menjadi guru ada baiknya diketahui apakah Anda mencintai kegiatan mengajar serta mendidik. Apabila Anda suka mengajar, maka anda akan sukarela berusaha untuk mengajar secara baik.

Cara menjadi guru selanjutnya adalah dengan mempelajari materi ajar terus menerus. Sebagai guru tidak berarti akan berhenti belajar, apalagi mempelajari materi yang diajarkan. Seorang guru harus terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai materi diajarkan. Guru juga harus terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai materi yang diajarkan.

Seorang guru harus mengamalkan materi ajar dalam kehidupan. Hal ini maksudnya apa yang diajarkan guru harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan ilmu dalam kehidupan akan melekat pada orang tersebut, penerapan hal ini juga bisa memperluas pemahaman serta rasa cinta diri atas ilmu yang diajarkan.

Mempelajari metode mengajar yang efektif juga merupakan cara menjadi guru profesional. Ahli pendidikan sudah mengemukakan berbagai metode mengenai pengajaran yang efektif. Guru yang profesional juga harus bisa mempelajari murid yang dididik. Pengenalan akan anak didik ini adalah secara umum ataupun secara personal. Dengan adanya pengenalan dengan murid maka guru akan semakin mudah dalam memilih metode dalam interaksi, penjelasan, menjawab, dan pada saat dia bersama muridnya.

Rabu, 17 Juli 2013

Komunikasi Guru

Proses belajar mengajar adalah kegiatan interaksi dan komunikasi guru dengan siswa. Disini ada dua unsur manusiawi, yang pertama adalah siswa sebagai pihak yang belajar dan yang kedua adalah guru sebagai pihak yang mengajar. Proses tersebut adalah mata rantai yang menghubungkan guru dan siswa sehingga terjalin komunikasi yang memiliki tujuan pembelajaran.

Mengajar dilakukan dengan tujuan untuk membantu murid belajar, untuk itulah guru perlu untuk memperhatikan kualitas mengajar. Kualitas mengajar yang baik ada pada kualitas respons yang diberikan pengajar kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Guru diharapkan mempunyai ketrampilan untuk menciptakan iklim komunikatif dengan murid. Dengan memiliki keterampilan menciptakan iklim komunikatif maka siswa bisa berpartisipasi secara aktif untuk mengeluarkan pendapat, mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas. Jadi komunikasi guru dan siswa adalah kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka baik secara verbal atau non verbal, secara individual ataupun kelompok dan dibantu dengan media belajar.

Dalam komunikasi belajar mengajar, tatap muka seorang guru berperan sangat penting dalam kelas. Peran tersebut adalah untuk mengoptimalkan kegiatan belajar. Kemampuan esensial guru yang harus terwujud dalam hal ini ada tiga, yaitu kemampuan untuk merencanakan kegiatan, untuk melaksanakan kegiatan dan untuk mengadakan komunikasi. Kemampuan ini disebut dengan generic essensial. Kemampuan tersebut sama-sama penting, karena guru tidak hanya bisa merencanakan sesuai rencana, namun juga harus terampil menjalankan kegiatan belajar serta terampil untuk menciptakan iklim pembelajaran yang komunikatif.

Iklim komunikatif yang baik ada dalam hubungan personal antara guru dengan guru yang lain, antara guru dengan murid, dan hubungan antara murid dengan murid. Hubungan tersebut adalah keadaan yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif. Kegiatan belajar mengajar yang efektif karena setiap orang di dalam kelas diberi kesempatan untuk ikut serta sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini akan menimbulkan situasi sosial dan emosional yang menyenangkan bagi tiap orang, baik bagi guru dan siswa didalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Komunikasi guru yang berjalan dengan baik akan memberi manfaat yang cukup baik bagi murid dan guru itu sendiri.

Kualifikasi Guru

Pendidikan adalah masalah yang berhubungan dengan hidup serta kehidupan. Untuk itulah proses pendidikan semakin berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia. Pada hakikatnya kedua proses tersebut menjadi satu dalam proses kehidupan manusia dimana keduanya tidak terpisahkan.

Proses pendidikan bisa berjalan dengan adanya sarana prasarana, adanya peserta didik, dan tersedianya tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan adalah anggota di dalam masyarakat yang mengabdikan diri mereka dan diangkat untuk menunjang proses pendidikan. Yang masuk kedalam tenaga kependidikan ada tiga kelompok besar, yaitu kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan yang lain.

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kualifikasi didefinisikan sebagai keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan sesuatu, atau menduduki suatu jabatan tertentu. Dalam definisi yang lain, kualifikasi berarti sebagai hal-hal yang menjadi syarat baik secara akademis serta teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu.

Adanya kualifikasi akan mendorong seseorang untuk mempunyai suatu keahlian atau kecakapan secara khusus. Kualifikasi di dalam dunia pendidikan dimengerti sebagai keahlian atau kecakapan khusus di bidang pendidikan. Keahlian ini adalah sebagai pengajar mata pelajaran, sebagai administrasi pendidikan dan lain sebagainya.

Kualifikasi guru terkadang bisa dilihat dari segi lulusannya. Kualifikasi untuk guru akan berbeda contohnya untuk guru SD, guru SMP atau guru SMA. Tentu berbeda sesuai dengan jenjang dan tingkatan. Demikian juga untuk guru yang mengajar di bangku kuliah maka akan dibutuhkan kualifikasi yang juga berbeda.

Selain kualifikasi guru, juga dibutuhkan kompetensi untuk didapat guru yang profesional. Kompetensi adalah seperangkat tindakan yang cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat agar dianggap mampu oleh masyarakat guna menjalankan tugas di bidang pekerjaan tertentu. Dari definisi tersebut maka kompetensi bisa digambarkan sebagai kemampuan untuk menjalankan satu tugas dan peran, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai pribadi untuk membangun pengetahuan serta keterampilan yang berdasarkan pada pengalaman serta pembelajaran yang dijalankan.

Kualifikasi untuk seorang guru bisa dilihat sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan kemampuan yang cakap. Kualifikasi guru berbeda sesuai pada setiap tingkat masing-masing.