Melakukan sebuah penelitian memang merupakan sebuah hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan tetapi selain itu juga akan memberikan sumbangan yang baik bagi kemajuan pengetahuan yang kita miliki. Untuk melakukan penelitian maka kita harus memperhatikan tentang banyak hal khususnya mengenai dasar-dasar penelitian yang harus kita pahami dengan seksama terlebih dahulu.
Hal ini sangat penting untuk kita lakukan agar dapat melakukan sebuah penelitian ilmiah yang bersifat objektif sehingga akan mampu memberikan data yang akurat yang dapat kita uji kebenarannya. Artikel berikut ini mungkin dapat membantu anda karena disini saya akan menjelaskan tentang dasar-dasar penelitian ilmiah, simak ulasan di bawah ini!
- Pendekatan. Ada dua jenis pendekatan yang kita lakukan dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah. Pertama adalah tentang pendekatan ilmiah atau sebuah pendekatan yang menggunakan teori yang kita kembangkan yang dengannya kita aplikasikan pada data empiris yang diharapkan mampu memberikan sebuah hasil yang bersifat objektif. Yang kedua ada pendekatan non ilmiah, ini dapat terjadi dengan intuisi,prasangka,pikiran kritis ataupun yang lainnya.
- Sifat penelitian. Dalam melakukan penelitian kita perlu memperhatikan beberapa sifat . diantaranya skeptic atau sebuah sikap yang selalu mencari kebenaran tentang sebuah pernyataan yang ada pada penelitian. Sikap analisis yaitu dengan melakukan penganalisisan data pada setiap masalah dalam penelitian sehingga mampu terpecahkan. Kemudian sikap kritis yang memandang sebuah masalah penelitian berdasarkan logika dan juga objektifitas data yang diteliti.
- Syarat penelitian. Secara umum syarat penelitian merupakan hal yang sangat kita butuhkan untuk mendapatkan sebuah data yang benar-benar akurat. Pertama menyoalkan tentang masalah dan juga tujuan penelitian yang harus dijelaskan dengan tepat. Rumusan masalah, hingga prosedur penelitian yang digunakan pun harus jelas dan terbuka agar dilain waktu peneliti lain dapat dengan mudah mengembangkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
- Membuat sebuah kesimpulan hasil penelitian yang didasarkan pada objektifitas data yang akurat dan telah teruji kebenarannya.
- Selanjutnya kita juga harus memperhatikan hubungan antar beberapa variabel yang ada pada penelitian agar mampu dikembangkan dengan maksimal.
Nah itulah sedikit ulasan tentang dasar-dasar dalam sebuah penelitian ilmiah. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka akan tercipta penelitian yang memiliki hasil yang akurat. Semoga bermanfaat.
Sabtu, 07 September 2013
Jumat, 06 September 2013
Informasi Tentang Skala Pengukuran
Dalam melakukan sebuah penelitian terkadang kita memerlukan pengukuran data dalam bentuk angka-angka dan hal ini sangat penting demi keakuratan data yang kita peroleh, untuk itulah kita menggunakan skala pengukuran yang telah mendapat kesepakatan bersama. Misalnya saja ketika anda menginginkan untuk mengukur berat suatu benda maka anda memerlukan sebuah timbangan yang tentu telah memiliki skala pengukuran tertentu.
Dengan cara tersebut data yang anda peroleh akan dapat dengan mudah dipahami dan di tindak lanjuti karena disajikan dalam bentuk kuantitatif yang mengandalkan angka-angka. Dengan satuan pengukuran ini kita dapat melakukan sebuah penelitian dengan waktu yang cepat mudah dan memiliki keakuratan yang lebih baik. Untuk itulah artikel berikut ini sangat layak untuk anda baca karena disini saya akan menjelaskan kepada anda tentang skala pengukuran yang harus anda ketahui , simak ulasan berikut!
Skala pengukuran dapat kita bedakan menjadi empat jenis yang diantaranya adalah skala nominal, skala ordinal, skala interval dan yang terakhir ada skala rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki perbedaan seperti yang saya jelaskan di bawah ini.
1. Yang pertama kita menjumpai skala nominal. Dari keempat skala pengukuran yang ada maka bisa kita katakan bahwa skala nominal ini merupakan sebuah skala pengukuran yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan oleh kita. Skala ini memudahkan bagi kita untuk mengklasifikasikan orang ataupun objek lainnya dalam sebuah kelompok dengan metode kualitatif. Misalkan saja dengan mengelompokkan orang berdasarkan jenis kelaminnya, Pria dan wanita misalnya.
2. Yang kedua ada skala ordinal. Skala ini memberi kemudahan bagi kita untuk menyusun sebuah data berdasarkan urutannya dengan menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Misalnya saja pada saat kita mengukur berat badan sekelompok orang maka kita akan dapat dengan mudah mengurutkannya berdasarkan nilai berat badan yang paling kecil ke yang paling besar ataupun juga sebaliknya.
3. Skala interval memiliki kelebihan tentang penyajian data jika kita bandingkan dengan dua skala di atas. Skala interval ini memiliki cara penyusunan data yang hampir serupa dengan skala ordinal. Namun pada skala interval kita akan dapat mengetahui data dengan lebih akurat karena dapat menentukan selisih antar objek diteliti.
4. Yang terakhir ada skala rasio yang sebenarnya telah mencakup ketiga skala di atas. Skala ini memberikan kita rasio pada objek yang kita data baik dengan cara pembagian maupun perkalian.
Demikianlah ulasan yang bisa saya berikan semoga memberi manfaat bagi anda.
Dengan cara tersebut data yang anda peroleh akan dapat dengan mudah dipahami dan di tindak lanjuti karena disajikan dalam bentuk kuantitatif yang mengandalkan angka-angka. Dengan satuan pengukuran ini kita dapat melakukan sebuah penelitian dengan waktu yang cepat mudah dan memiliki keakuratan yang lebih baik. Untuk itulah artikel berikut ini sangat layak untuk anda baca karena disini saya akan menjelaskan kepada anda tentang skala pengukuran yang harus anda ketahui , simak ulasan berikut!
Skala pengukuran dapat kita bedakan menjadi empat jenis yang diantaranya adalah skala nominal, skala ordinal, skala interval dan yang terakhir ada skala rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki perbedaan seperti yang saya jelaskan di bawah ini.
1. Yang pertama kita menjumpai skala nominal. Dari keempat skala pengukuran yang ada maka bisa kita katakan bahwa skala nominal ini merupakan sebuah skala pengukuran yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan oleh kita. Skala ini memudahkan bagi kita untuk mengklasifikasikan orang ataupun objek lainnya dalam sebuah kelompok dengan metode kualitatif. Misalkan saja dengan mengelompokkan orang berdasarkan jenis kelaminnya, Pria dan wanita misalnya.
2. Yang kedua ada skala ordinal. Skala ini memberi kemudahan bagi kita untuk menyusun sebuah data berdasarkan urutannya dengan menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Misalnya saja pada saat kita mengukur berat badan sekelompok orang maka kita akan dapat dengan mudah mengurutkannya berdasarkan nilai berat badan yang paling kecil ke yang paling besar ataupun juga sebaliknya.
3. Skala interval memiliki kelebihan tentang penyajian data jika kita bandingkan dengan dua skala di atas. Skala interval ini memiliki cara penyusunan data yang hampir serupa dengan skala ordinal. Namun pada skala interval kita akan dapat mengetahui data dengan lebih akurat karena dapat menentukan selisih antar objek diteliti.
4. Yang terakhir ada skala rasio yang sebenarnya telah mencakup ketiga skala di atas. Skala ini memberikan kita rasio pada objek yang kita data baik dengan cara pembagian maupun perkalian.
Demikianlah ulasan yang bisa saya berikan semoga memberi manfaat bagi anda.
Selasa, 03 September 2013
Manfaat Teoritis Penelitian
Seperti yang kita tahu, untuk mengetahui bagaimana serta seberapa jauh peran dari sebuah penelitian, maka sebaiknya melihat kembali jenis daripada penelitian itu sendiri. Penelitian memang memiliki peran penting apabila dilakukan dengan cara yang baik dan benar, karena suatu penelitian bisa digunakan sebagai jembatan untuk :
Apabila penelitian tidak di lakukan, maka semua kenyataan yang ada tidak akan pernah di lakukan pengujian dahulu dengan melalui penelitian. Banyak sekali yang menyimpulkan bahwasanya kontribusi atas hasil penelitian memiliki nilai yang sangat tinggi apabila kita bandingkan dengan biaya yang di keluarkan untuk memenuhi keperluan tersebut. Terdapat 2 cara untuk bisa menilai keuntungan dari dilakukannya penelitian. Yang pertama yaitu dengan menggunakan teknik "internal rate of return to investment" dan yang kedua melakukan penghitungan atas output per dolar.
Manfaat penelitian
Di dalam pengertian suatu penelitian mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan juga manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.
2. Manfaat praktis
Di lain sisi, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat, seperti lembaga pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan menempatkan suatu penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari integral organisasi merek.
Jadi kedua manfaat tersebut adalah syarat untuk dilakukannya sebuah penelitian yang mana telah dinyatakan di dalam desain atau rancangan penelitian.
- Menginterpretasikan fenomena yang ada di masyarakat serta meningkatkan kemampuannya.
- Memudahkan dalam mencapai tujuan
- Untuk memberikan rekomendasi
- Untuk alat perencanaan dalam melakukan kegiatan berikutnya
- Bisa mengatasi maupun menjawab persoalan yang tengah dihadapi
- Untuk alat pengambilan keputusan
- Untuk media pengembangan ilmu
- Untuk alat pengambilan keputusan dalam memecahkan permasalahan
- Untuk menyelesaikan masalahan sehari-hari
Apabila penelitian tidak di lakukan, maka semua kenyataan yang ada tidak akan pernah di lakukan pengujian dahulu dengan melalui penelitian. Banyak sekali yang menyimpulkan bahwasanya kontribusi atas hasil penelitian memiliki nilai yang sangat tinggi apabila kita bandingkan dengan biaya yang di keluarkan untuk memenuhi keperluan tersebut. Terdapat 2 cara untuk bisa menilai keuntungan dari dilakukannya penelitian. Yang pertama yaitu dengan menggunakan teknik "internal rate of return to investment" dan yang kedua melakukan penghitungan atas output per dolar.
Manfaat penelitian
Di dalam pengertian suatu penelitian mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan juga manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.
2. Manfaat praktis
Di lain sisi, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat, seperti lembaga pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan menempatkan suatu penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari integral organisasi merek.
Jadi kedua manfaat tersebut adalah syarat untuk dilakukannya sebuah penelitian yang mana telah dinyatakan di dalam desain atau rancangan penelitian.
Senin, 02 September 2013
Implikasi Penelitian
Pada dasarnya implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks penelitian sendiri, implikasi bisa di lihat. Apabila dalam sebuah penelitian kita mempunyai kesimpulan misalnya "A", "Manusia itu bernafas". Maka "Manusia itu bernafas" yang kita sebut dengan implikasi penelitian. Untuk contohnya, dalam hasil penelitian kita menemukan bahwa siswa yang di ajar dengan metode "A" lebih kreatif serta memiliki skill yang lebih baik.
Dengan demikian dengan menggunakan metode belajar "A" kita bisa mengharapkan siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah kita bangun. Contohnya, sampelnya kelas berapa? seperti apa karakteristik sekolah? ada berapa sampel? dan lain-lainnya. Nah, memang sudah seharusnya implikasi penelitian di lakukan secara spesifik layaknya karakteristik di atas.
Implikasi memiliki tujuan untuk membandingkan suatu hasil penelitian antara yang lalu dengan yang baru saja dilakukan. Adapun macam-macam implikasi seperti :
Dengan demikian dengan menggunakan metode belajar "A" kita bisa mengharapkan siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah kita bangun. Contohnya, sampelnya kelas berapa? seperti apa karakteristik sekolah? ada berapa sampel? dan lain-lainnya. Nah, memang sudah seharusnya implikasi penelitian di lakukan secara spesifik layaknya karakteristik di atas.
Implikasi memiliki tujuan untuk membandingkan suatu hasil penelitian antara yang lalu dengan yang baru saja dilakukan. Adapun macam-macam implikasi seperti :
- Implikasi teoristis
- Implikasi manjerial
- Implikasi metodologi
Rancangan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan statistik, matematika maupun komputer di dalamnya. Sehingga proses penelitiannya dimulai dari menyusun sebuah asumsi dasar serta aturan berpikir yang hendak digunakan untuk penelitian. Adapun beberapa tahapan untuk membuat sebuah rancangan penelitian kualitatif yang akan dijadikan pedoman, meskipun belum ditetapkan patokan yang standar namun penelitian kualitatif cenderung sulit dibuat sebab terikat dengan karakteristiknya yang fleksibel dan jalannya sangat mudah berubah-ubah menyesuaikan kondisi.
Berikut ini rancangan yang bisa dilakukan untuk membuat penelitian kualitatif, yaitu dengan tahapan-tahapan :
1. Mengangkat permasalahan
Masalah dalam penelitian kualitatif adalah isu atau permasalahan yang nantinya akan menentukan keharusan mengapa harus dilakukannya penelitian tersebut. Permasalahan ini dapat muncul dari beberapa sumber. Baik itu dari pengalaman pribadi maupun yang lainnya. Intinya sumber tersebut memang sangatlah beragam. Dalam mengangkat suatu permasalahan, maka masalah tersebut harus mempunyai keunikan serta daya tarik tersendiri.
2. Menentukan topik penelitian
Pada penelitian kualitatif, untuk menentukan topik penelitian memang tidak bisa lepas dari kajian empiris dari permasalahan yang terus berlangsung serta dapat di amati. Sedangkan ketetapan suatu topik penelitian bisa di elaborasi berupa judul penelitian seperti :
Pada penelitian kualitatif, fokus masalah juga disebut dengan pembatasan masalah. Misalnya topik yang dipilih yaitu kepemimpinan. Tentu yang harus di kaji adalah paradigma kepemimpinan yang tengah berkembang serta isu-isu mengenai kepemimpinan yang sedang hangat dibicarakan. Kemudian dalam penelitian kualitatif, untuk menentukan fokus juga harus didasarkan pada informasi terbaru yang didapatkan dalam situasi sosial.
Berikut ini rancangan yang bisa dilakukan untuk membuat penelitian kualitatif, yaitu dengan tahapan-tahapan :
1. Mengangkat permasalahan
Masalah dalam penelitian kualitatif adalah isu atau permasalahan yang nantinya akan menentukan keharusan mengapa harus dilakukannya penelitian tersebut. Permasalahan ini dapat muncul dari beberapa sumber. Baik itu dari pengalaman pribadi maupun yang lainnya. Intinya sumber tersebut memang sangatlah beragam. Dalam mengangkat suatu permasalahan, maka masalah tersebut harus mempunyai keunikan serta daya tarik tersendiri.
2. Menentukan topik penelitian
Pada penelitian kualitatif, untuk menentukan topik penelitian memang tidak bisa lepas dari kajian empiris dari permasalahan yang terus berlangsung serta dapat di amati. Sedangkan ketetapan suatu topik penelitian bisa di elaborasi berupa judul penelitian seperti :
- Topik kebijakan dan perencanaan pendidikan
- Topik ekonomi / pembiayaan pendidikan
- Topik manajemen
- Topik kepemimpinan
Pada penelitian kualitatif, fokus masalah juga disebut dengan pembatasan masalah. Misalnya topik yang dipilih yaitu kepemimpinan. Tentu yang harus di kaji adalah paradigma kepemimpinan yang tengah berkembang serta isu-isu mengenai kepemimpinan yang sedang hangat dibicarakan. Kemudian dalam penelitian kualitatif, untuk menentukan fokus juga harus didasarkan pada informasi terbaru yang didapatkan dalam situasi sosial.
4. Membentuk rumusan masalah
Fokus permasalahan di dalam penelitian kualitatif merupakan rumusan masalah yang sifatnya tidak tetap atau sementara serta bisa berubah setelah peneliti berada di lapangan. Sedangkan pertanyaan mengenai penelitian kualitatif dirumuskan dengan tujuan memahami fenomena yang kompleks yang erat kaitannya dengan berbagai aspek.
5. Prinsip perumusan masalah
Pada dasarnya prinsip perumusan masalah penelitian kualitatif di dapatkan dari hasil kajian rumusan masalah. Hal ini perlu untuk di kemukakan bahwa prinsip tersebut dilakukan untuk pedoman dalam merumuskan masalah.
Dalam penelitian memang tidak lepas dari yang namanya rancangan, akan tetapi pada rancangan penelitian kualitatif sifatnya sementara. Sebab pada saat penelitian berlangsung, seorang peneliti akan terus menyesuaikan rancangannya dengan melihat kenyataan yang sedang berlangsung.
Fokus permasalahan di dalam penelitian kualitatif merupakan rumusan masalah yang sifatnya tidak tetap atau sementara serta bisa berubah setelah peneliti berada di lapangan. Sedangkan pertanyaan mengenai penelitian kualitatif dirumuskan dengan tujuan memahami fenomena yang kompleks yang erat kaitannya dengan berbagai aspek.
5. Prinsip perumusan masalah
Pada dasarnya prinsip perumusan masalah penelitian kualitatif di dapatkan dari hasil kajian rumusan masalah. Hal ini perlu untuk di kemukakan bahwa prinsip tersebut dilakukan untuk pedoman dalam merumuskan masalah.
Dalam penelitian memang tidak lepas dari yang namanya rancangan, akan tetapi pada rancangan penelitian kualitatif sifatnya sementara. Sebab pada saat penelitian berlangsung, seorang peneliti akan terus menyesuaikan rancangannya dengan melihat kenyataan yang sedang berlangsung.
Langganan:
Postingan (Atom)