Tampilkan postingan dengan label Penelitian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penelitian. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 November 2014

Cara Menulis Artikel Ilmiah

Cara menulis artikel ilmiah haruskah dipenuhi dengan kata-kata atau istilah yang berat dan jarang dipakai masyarakat umum? Sebelum membuat atau menulis sebuah artikel ilmiah sebaiknya anda paham dahulu bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang baik serta Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan artikel ilmiah.

Artikel adalah sebuah karangan faktual tentang suatu maslah yang disajikan secara lengkap. Artikel ilmiah merupakan karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah. karena artikel ilmiah ini bersifat faktual maka untuk menulis sebuah artikel ilmiah tentu saja tidak semudah seperti cara menulis artikel umum yang lain.

Pada penulisan artikel ilmiah kita tidak bisa sesuka hati kita menuangkan ide-ide yang ada di otak kita. Dalam menulis sebuah artikel ilmiah kita harus memperhatikan aturan aturan dan patokan-patokan dalam penulisan artikel ilmiah

Artikel ilmiah memiliki beberapa komponen penting yang harus ada dalam sebuah artikel. Dan ini merupakan komponen penting yang harus anda perhatikan untuk menulis artikel ilmiah

1. Judul artikel

Judul pada artikel ilmiah dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. Judul artikel ilmiah haruslah singkat, deskriptif, informatif dan menggambarkan isi dari artikel ilmiah

2. Nama dan alamat penulis

Nama penulis artikel ditulis dengan tidak mencantumkan gelar akademik ataupun gelar kepangkatan dari penulis.

3. Abstrak dan kata kunci

Sama seperti judul, abstrak juga ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. Abstrak merupakan ringkasan darii artikel ilmiah yang dibuat. Kata kunci biasanya diambil dari istilah yang ada pada judul. Banyaknya kata kunci dalam sebuah abstrak antara 3 hingga 5 kata kunci.

4. Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang suatu permasalahan atau konsep dari penelitian sebelumnya dan juga alasan mengapa perlu dilakukan penelitian yang akan ditulis menjadi artikel ilmiah. selain itu pada bagian pendahuluan juga berisi tentang latar belakang masah dan juga rumusan masalah.

5. Metode

Apabila menggunakan metode yang sudah pernah dipakai sebelumnya maka harus dicantumkann acuan pustakanya. Pada bgian ini tulislah pendekatan yang dipakai atau metode yang digunakan.

6. Hasil dan pembahasan

Ilustrasi dari hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel ataupun gambar.

7. Kesimpulan dan saran

Bagian kesimpulan ini berisi mengenai penegasan dari hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis

8. Daftar pustaka

Tuliskan semua rujukan yang dipakai dalam penulisan artikel ilmiah dan yang dicantumkan dalam isi artikel ilmiah. sebaiknya daftar pustaka dibuat paling akhir agar tidak ada rujukan yang tertinggal atau tidak tercantum dalam daftar pustaka.

Itulah komponen – komponen penting dalam penulisan artikel ilmiah. semoga artikel mengenai cara menulis artikel ilmiah dapat memberikan banyak manfaat buat anda.

Rabu, 25 Juni 2014

Metode Pembelajaran PKN

Pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah pelajaran wajib yang diberikan kepada setiap peserta didik di sekolah. Pembelajaran mata pelajaran ini memiliki tujuan utama yakni memberikan pengetahuan kepada setiap peserta didik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kewarganegaraan. Tentunya sebagai warga negara yang baik maka setiap peserta didik harus bisa menghayati setiap apa yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya terkait dengan materi pembelajaran ini. Dengan demikian pembelajaran ini merupakan sebuah pembelajaran yang teramat penting untuk diperhatikan namun sayangnya hal tersebut bertolakbelakang dengan minat yang dimiliki oleh para peserta didik. Banyak di antara peserta didik yang tidak menyukai dan menghayati pelajaran ini, sehingga hasilnya mereka hanya menghafal saja tanpa mengamalkan ilmu kewarganegaraan yang baik dalam kehidupan keseharian. Melihat kenyataan tersebut maka diperlukan sebuah cara atau metode yang harus digunakan agar pembelajaran PKN di sekolah ini menjadi lebih efektif dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran PKN ini agar menjadi mata pelajaran yang disenangi oleh peserta didik di antaranya.

  1. Metode pembelajaran berbasis kerjasama. Tenaga pendidik dapat memberikan tugas-tugas berbasis kerjasama kepada para kelompok kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi PKN. Dengan hal ini maka hal tersebut akan membuat mereka terbiasa untuk menyelesaikan sebuah permasalahan secara kerjasama dengan menggunakan prinsip musyawarah.
  2. Metode pembelajaran berbasis studi kasus. Para tenaga pendidik dapat memberikan tugas untuk melakukan studi kasus terhadap para peserta didik. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan empati mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan demikian jika hal ini dibiasakan maka akan menciptakan pribadi-pribadi yang peduli dan peka terhadap setiap kejadian yang terdapat di sekitarnya yang berkaitan dengan pelajaran kewarganegaraan.
  3. Metode pembelajaran berbasis proses pun baik untuk diberikan pada saat pembelajaran PKN. Dalam hal ini para peserta didik sebaiknya diarahkan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungannya yang kemudian mereka melakukan penelitian. Dengan cara semacam ini maka pelajaran PKN dapat diamalkan dalam kehidupan para peserta didik.

Demikianlah ulasan yang dapat saya sampaikan di sini. Semoga beberapa hal di atas dapat memberikan manfaat bagi anda sekalian.

Selasa, 24 Juni 2014

Strategi Pembelajaran Afektif

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar yang ada di dunia. Negara ini memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan menempati urutan ke-4 dalam jumlah penduduk terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia sangatlah kompleks. Seperti yang kian diperbincangkan oleh banyak orang akhir-akhir ini mengenai permasalahan tentang semakin memudarnya nilai-nilai moral yang diterapkan oleh generasi penerus di Indonesia. Hal tersebut tentunya tak lepas dari adanya globalisasi yang semakin tidak terarah membuat masuknya budaya asing begitu mudah diterima oleh para generasi kita. Hal inilah yang akhirnya membuat budaya Indonesia yang syarat akan nilai dan norma sedikit demi sedikit mulai memudar.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka sangat diperlukan sebuah upaya untuk melakukan revitalisasi kebudayaan khususnya dalam hal pembelajaran kepada para peserta didik di sekolah. Salah satunya upaya yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat adalah dengan menerapkan sebuah strategi pembelajaran afektif di sekolah. Strategi pembelajaran afektif ini dapat kita katakan sebagai jawaban dari arus globalisasi yang memudarkan nilai-nilai yang diterapkan oleh generasi muda kita. Karena ciri utama dari strategi pembelajaran ini bukan lagi menyoalkan pada urusan kognitif saja. Tetapi lebih menyoalkan tentang sisi afektif atau pengamalan nilai-nilai luhur yang tidak dapat terukur secara kuantitas tetapi dapat tercermin dari perilaku positif dari para peserta didik.

Dengan penerapan pembelajaran afektif ini di sekolah maka diharapkan para peserta didik di masa depan, bukan hanya mengerti dan paham terhadap kepandaian yang bersifat kognitif saja tetapi juga memiliki kecakapan dalam sisi afektif. Atau dengan kata lain hal ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan nilai-nilai luhur bangsa yang saat ini semakin luntur. Dengan demikian maka nilai-nilai luhur yang tercermin dalam kehidupan para peserta didik nantinya dapat menjadi sebuah identitas nasional yang tetap menjunjung tinggi nilai dan norma. Sehingga dengannya kehidupan bangsa menjadi seimbang dan budaya luhur pun dapat tetap terjaga sekalipun arus globalisasi tetap tak terkendali.

Demikianlah yang dapat saya berikan kepada anda tentang strategi pembelajaran afektif ini. Semoga dengannya memberikan banyak manfaatnya untuk anda sekalian. Sekian, semoga beberapa ulasan di atas dapat memberikan banyak manfaat untuk anda.

Senin, 23 Juni 2014

Strategi Pembelajaran PKN

Strategi Pembelajaran PKN - ulasan berikut ini saya kan mengajak anda sekalian untuk membahas tentang sebuah bahasan yang sangat menarik mengenai strategi pembelajaran yang baik untuk diterapkan pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan atau yang lebih akrab di telinga kita dengan sebutan PKN. Pembelajaran PKN ini sangat diperlukan bagi para generasi muda di Indonesia khususnya dalam memberikan pengetahuan kepada para peserta didik tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan kewarganegaraan. Tetapi hal ini jika kita memperhatikan kegiatan pembelajaran PKN di sekolah, maka mungkin kita akan menganggapnya kurang maksimal. Karena hal tersebutlah diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKN di sekolah. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan strategi-strategi pembelajaran PKN yang sesuai. Beberapa di antaranya telah berhasil saya rangkum. Sebagai berikut.

  1. Strategi pembelajaran kooperatif atau strategi pembelajaran berbasis kerjasama. Seorang tenaga pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat memberikan tugas kepada para peserta didiknya untuk diselesaikan dalam kelompok-kelompok. Dengan hal ini maka diharapkan para peserta didik akan lebih aktif dalam bekerjasama dan menyampaikan pendapat yang mereka miliki.
  2. Strategi pembelajaran berbasis masalah atau kasus. Seorang tenaga pendidik dapat memberikan sebuah permasalahan yang bersifat aplikatif dari materi yang telah disampaikan sebelumnya. Dengan hal ini maka seorang peserta didik akan belajar untuk menganalisis berbagai permasalahan yang diberikan oleh tenaga pendidiknya berdasarkan materi yang telah diberikan.
  3. Pembelajaran Inkuiri. Pembelajaran inkuiri merupakan sebuah model pembelajaran yang baik untuk diterapkan dalam berbagai materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidik termasuk di antaranya adalah materi pembelajaran PKN yang kita bahas di sini. Dengan menggunakan pembelajaran inkuiri ini maka para peserta didik akan dapat melakukan proses pengamatan dan lebih bersifat kritis terhadap materi yang diberikan oleh tenaga pendidiknya. Sehingga hal ini akan membuat para peserta didik lebih aktif untuk mencari tahu sendiri tentang jawaban yang mereka inginkan terkait dengan materi pembelajaran PKN.
  4. Pembelajaran berbasis proyek juga pas untuk diaplikasikan pada pembelajaran PKN ini. Karena pada dasarnya ilmu PKN adalah ilmu masyarakat yang contoh nyatanya banyak terdapat di lingkungan sekitar peserta didik.

Demikianlah beberapa ulasan yang dapat saya sajikan untuk anda sekalian, semoga beberapa ulasan di atas dapat memberikan banyak manfaatnya untuk anda.

Minggu, 22 Juni 2014

Hal yang Harus Diperhatikan Pengembangan Pembelajaran

Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh setiap penggerak pendidikan untuk melakukan pengembangan pembelajaran yang diberikan kepada para peserta didik. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Materi pembelajaran. Materi yang disampaikan dalam sebuah kegiatan pembelajaran merupakan hal yang teramat penting untuk dikembangkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran apa saja yang bisa didapatkan oleh para peserta didik.
  2. Media pembelajaran. Kehadiran sebuah media yang baik dalam sebuah kegiatan pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting. Karena sebuah kegiatan pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya sebuah media pembelajaran yang mendukung. Para peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya, terutama untuk materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Sehingga hal ini peranan media pembelajaran adalah untuk membantu para peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya tersebut.
  3. Strategi pembelajaran. Cara penyampaian materi pembelajaran dari seorang tenaga pendidik kepada para peserta didik pun perlu untuk diperhatikan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Hal ini terutama yang sangat diperlukan adalah meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang dapat membaca situasi pembelajaran dan mengenali potensi yang dimliki oleh setiap peserta didiknya sehingga mereka bisa memilih dan mengembangkan sebuah strategi pembelajaran yang baik untuk dikembangkan. Sehingga dengan hal tersebut maka akan lebih mudah untuk mencapai tujuan dari adanya kegiatan pembelajaran.
  4. Situasi pembelajaran. Sebuah kegiatan pembelajaran tak akan berjalan dengan baik tanpa adanya situasi pembelajaran yang mendukung. Nah untuk mendapatkan situasi belajar yang mendukung tersebut maka diperlukan adanya sarana dan prasarana yang baik. Dengannya jika situasi pembelajaran ini telah kondusif maka tidak menutup kemungkinan kegiatan pembelajaran akan berlangsung  dengan baik. Sebaliknya jika suasana kondusif ini tidak didapatkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran maka kegiatan pembelajaran yang berlangsung tidak akan berjalan dengan maksimal. Karena itulah pengembangan situasi pembelajaran yang baik ini merupakan sebuah hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Demikianlah sedikit ulasan yang dapat saya sampaikan untuk anda sekalian. Semoga beberapa ulasan yang berhasil saya rangkai di atas dapat memberikan banyak manfaat untuk anda.

Jumat, 20 Juni 2014

Jenis Media Pembelajaran yang Digunakan di Sekolah

Media pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk diperhatikan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kehadiran media pembelajaran ini sangat berpengaruh pada proses terjadinya pembelajaran yang baik bagi para peserta didik. Nah pada ulasan berikut ini saya akan memberikan kepada anda beberapa penjabaran mengenai jenis media pembelajaran yang banyak digunakan di sekolah saat ini. Dengan sedemikian pentingnya informasi berikut yang saya sampaikan, maka akan sangat sayang jika anda lewatkan. Simak ulasan berikut ini dengan seksama.

  • Media Visual. Media Visual merupakan sebuah media pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajaran menggantungkan kegiatan pada kinerja mata atau indera penglihatan kita. Media visual ini terdiri dari jua jenis, yakni media visual gerak dan media visual diam. contoh dari media pembelajaran visual diam ini adalah antara lain gambar, poster, dan lain sebagainya. contoh dari media pembelajaran visual diam ini adalah di antaranya gambar-gambar gerak layaknya film tanpa suara dan lain sebagainya.
  • Media audio. Media audio merupakan sebuah media pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajaran menggantungkan kegiatan pada kinerja telinga atau indera pendengaran kita. Media audio contohnya adalah radio dan lain sebagainya.
  • Media pembelajaran yang selanjutnya adalah media audio visual. Media ini tidak hanya menampilkan media berupa gambar-gambar saja tetapi juga menggabungkannya dengan suara sehingga lebih interaktif.

Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, media pembelajaran ini memiliki peranan yang sangat penting di antaranya adalah sebagi berikut.

  1. Dengan adanya media pembelajaran maka kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dapat lebih maksimal. Para peserta didik akan lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya.
  2. Media pembelajaran yang baik sangat bermanfaat bagi para tenaga pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Pelajaran-pelajaran yang abstrak tersebut akan sangat sulit untuk dipahami tanpa adanya media pembelajaran yang baik.

Dan demikianlah beberapa ulasan yang dapat saya berikan kepada anda, semoga beberapa ulasan yang saya sampaikan di atas dapat memberikan banyak manfaat untuk menambah pengetahuan yang anda miliki tentang media pembelajaran. Sekian, sampai berjumpa pada ulasan menarik yang akan saya sajikan pada ulasan yang selanjutnya!

Senin, 16 Juni 2014

Mengenal Model Pembelajaran Artikulasi

Model Pembelajaran Artikulasi - Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan kegiatan pembelajaran yang baik maka setiap individu akan dapat berkembang dengan baik di lingkungan yang semakin dinamis seperti yang terjadi saat ini. Kebutuhan akan sebuah kegiatan pembelajaran yang baik tersebut akhirnya telah memancing berbagai pihak untuk mengembangkannya. Hal tersebut terlihat dari semakin banyaknya model pembelajaran yang ada saat ini. Seperti satu di antaranya yang akan kita bahas pada ulasan berikut ini adalah tentang pembelajaran artikulasi. Seperti apakah pembelajaran atikulasi ini? Untuk mendapatkan keterangannya secara lengkap, maka sebaiknya anda membaca ulasan berikut ini dengan seksama.

Yang akan kita bahas pertama kali pada ulasan kali ini adalah mengenai pengertian dari model pembelajaran artikulasi ini sendiri. Model pembelajaran artikulasi ini merupakan sebuah model pembelajaran inovatif yang memiliki ciri utama sebuah proses penyampaian pesan secara berantai dari tenaga pendidik kepada para peserta didiknya lalu kepada peserta didik lain di dalam kelompok.

Yang membedakan antara model ini dengan model pembelajaran yang lainnya adalah karena di sini setiap peserta didik tidak hanya dituntut untuk menjadi pendengar dari materi yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya. Tetapi, lebih dari itu mereka diwajibkan untuk menyampaikan kembali apa yang didengarnya dari tenaga pendidik kepada peserta didik yang lainnya yang telah ditentukan dalam kelompok-kelompok tertentu.

Model pembelajaran seperti ini memiliki kelebihan dalam hal memudahkan setiap peserta didik untuk belajar berinteraksi dengan baik, memiliki kedekatan dengan tenaga pendidiknya, mengembangkan kerjasama dengan peserta didik yang lainnya serta mereka akan lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh tenaga pendidik karena mereka diwajibkan untuk menjelaskan ulang kepada peserta didik yang lainnya.

Namun model pembelajaran ini juga memiliki berbagai macam kelemahan, di antaranya adalah ketika terjadi sebuah permasalahan di dalam kelompok maka akan sulit untuk ditengahi,  waktu yang diperlukan untuk melaksanakan terbilang lama dan berbanding terbalik dengan jumlah materi yang dapat diterima oleh peserta didik karena hanya materi pelajaran tertentu saja yang bisa diberikan menggunakan model pembelajaran artikulasi ini.

Demikianlah yang dapat saya sajikan kepada anda tentang model pembelajaran artikulasi di atas. Sekian, semoga bermanfaat untuk anda sekalian.

Kamis, 12 Juni 2014

Metode Pembelajaran TK yang Baik

Metode Pembelajaran TK - Pendidikan di taman kanak-kanak ataupun juga pendidikan anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang penting untuk mendukung perkembangan individu saat ini. Dengan pembelajaran di tingkat PAUD atau TK tersebut maka seorang individu akan dapat berkembang dengan baik sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Untuk mendapatkan pembelajaran TK yang berkualitas tentunya diperlukan sebuah metode atau cara yang baik, mengingat anak usia TK tersebut memiliki tingkat pemahaman yang masih terbilang rendah. Dengan demikian maka pembelajaran TK harus dibedakan dengan pembelajaran yang lainnya. Seperti apakah metode pembelajaran TK yang saya maksud tersebut? Beberapa penjelasannya akan saya sajikan berikut ini, sehingga penting bagi anda untuk menyimak ulasan berikut ini dengan seksama agar beragam informasi yang saya sajikan tentangnya dapat anda ketahui.

  1. Metode pertama yang dapat digunakan dalam pembelajaran TK adalah metode cerita. Seorang anak pada usia TK memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi. Mereka sangat menyukai cerita, sehingga dengan hal ini maka seorang tenaga pendidik di taman kanak-kanak diharapkan dapat memberikan materi pembelajaran menggunakan cara-cara bercerita sehingga para peserta didiknya dapat lebih mudah memahami.
  2. Metode bercakap-cakap merupakan metode yang selanjutnya. Metode ini sangat baik digunakan untuk membantu seorang anak di tingkat TK dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Metode ini dititikberatkan pada kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh peserta didik.
  3. Metode yang selanjutnya adalah metode tanya jawab. Di sini seorang tenaga pendidik dapat melakukan tanya jawab kepada para peserta didiknya. Dengan catatan tanya jawab yang dilakukan tersebut harus dapat memancing reaksi yang baik bagi para peserta didik tanpa membuat mereka merasa tertekan. Ada dua jenis pertanyaan yang dapat dilakukan, pertama dengan pertanyaan ingatan, yaitu pertanyaan yang diberikan untuk melihat sejauh mana daya tangkap yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Yang kedua adalah pertanyaan pikiran, ini merupakan jenis pertanyaan yang memancing penggunaan daya pikir para peserta didik. Dengan metode ini maka seorang tenaga pendidik akan dapat mengetahui sejauh mana peserta didik berkembang.

Itulah beberapa ulasan yang dapat saya berikan kepada anda tentang pembelajaran di TK. Semoga sedikit ulasan yang saya sampaikan di atas dapat memiliki manfaat bagi anda sekalian.

Selasa, 03 Juni 2014

Model Inkuiri sebagai Model Pembelajaran Sains

Pembelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada lingkungan alam. Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan kepekaan dan juga perhatian bagi para peserta didik untuk dapat mengenali secara lebih mendalam tentang lingkungan alam. Melalui pembelajaran sains ini diharapkan seiring dengan bertambahnya pemahaman tentang lingkungan alam maka diharapkan di masa depan lahir generasi yang memiliki kepedulian untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera tanpa melupakan kelestarian alam. Untuk mewujudkan pembelajaran sains yang baik dalam mencapai tujuan pembelajaran di atas maka diperlukan sebuah model pembelajaran yang baik untuk diterapkan kepada para peserta didik. Salah satunya adalah yang akan kita bahas pada ulasan berikut ini yang berkaitan dengan Model Inkuiri sebagai model pembelajaran sains. Sebagai berikut.

Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan model pembelajaran Inkuiri ini, karenanya pada ulasan berikut saya akan menjelaskan tentangnya kepada anda terlebih dahulu. Model pembelajaran Inkuiri ini merupakan sebuah model pembelajaran yang menekankan pada proses yang dilakukan oleh para peserta didik dalam melakukan penyelidikan dan melakukan analisis terkait dengan fenomena yang tidak biasa. Nah dalam hal ini kita kerucutkan pada fenomena tidak biasa yang terjadi pada lingkungan alam yang dikaji dalam mata pelajaran sains ini.

Contoh model pembelajaran ini pada mata pelajaran sains adalah seorang tenaga pendidik dapat memberikan tugas kepada para peserta didiknya untuk bersama-sama melakukan penyelidikan tentang sebuah hal yang sebelumnya belum diketahui jawaban dari kejadian atau pertanyaan tersebut. Atau dengan kata lain tugas yang diberikan tersebut akan dapat terjawab setelah para peserta didik melakukan serangkaian proses yang berkaitan dengan penelitian dan penyelidikan yang kemudian mereka disuruh untuk melakukan analisis, atau pengkajian terhadap proses dan hasil yang mereka peroleh selama kegiatan tersebut dilakukan. Dengan model pembelajaran yang semacam ini maka para peserta didik akan lebih termotivasi untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang alam dan akan berlomba-lomba melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya.

Dan itulah beberapa ulasan yang dapat saya berikan kepada anda tentang model pembelajaran inkuiri ini. Semoga beberapa ulasan di atas dapat memberikan banyak manfaatnya.

Sabtu, 07 September 2013

Dasar-Dasar Penelitian

Melakukan sebuah penelitian memang merupakan sebuah hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan tetapi selain itu juga akan memberikan sumbangan yang baik bagi kemajuan pengetahuan yang kita miliki. Untuk melakukan penelitian maka kita harus memperhatikan tentang banyak hal khususnya mengenai dasar-dasar penelitian yang harus kita pahami dengan seksama terlebih dahulu.

Hal ini sangat penting untuk kita lakukan agar dapat melakukan sebuah penelitian ilmiah yang bersifat objektif sehingga akan mampu memberikan data yang akurat yang dapat kita uji kebenarannya. Artikel berikut ini mungkin dapat membantu anda karena disini saya akan menjelaskan tentang dasar-dasar penelitian ilmiah, simak ulasan di bawah ini!

- Pendekatan. Ada dua jenis pendekatan yang kita lakukan dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah. Pertama adalah tentang pendekatan ilmiah atau sebuah pendekatan yang menggunakan teori yang kita kembangkan yang dengannya kita aplikasikan pada data empiris yang diharapkan mampu memberikan sebuah hasil yang bersifat objektif. Yang kedua ada pendekatan non ilmiah, ini dapat terjadi dengan intuisi,prasangka,pikiran kritis ataupun yang lainnya.

- Sifat penelitian. Dalam melakukan penelitian kita perlu memperhatikan beberapa sifat . diantaranya skeptic atau sebuah sikap yang selalu mencari kebenaran tentang sebuah pernyataan yang ada pada penelitian. Sikap analisis yaitu dengan melakukan penganalisisan data pada setiap masalah dalam penelitian sehingga mampu terpecahkan. Kemudian sikap kritis yang memandang sebuah masalah penelitian berdasarkan logika dan juga objektifitas data yang diteliti.

- Syarat penelitian. Secara umum syarat penelitian merupakan hal yang sangat kita butuhkan untuk mendapatkan sebuah data yang benar-benar akurat. Pertama menyoalkan tentang masalah dan juga tujuan penelitian yang harus dijelaskan dengan tepat. Rumusan masalah, hingga prosedur penelitian yang digunakan pun harus jelas dan terbuka agar dilain waktu peneliti lain dapat dengan mudah mengembangkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

- Membuat sebuah kesimpulan hasil penelitian yang didasarkan pada objektifitas data yang akurat dan telah teruji kebenarannya.

- Selanjutnya kita juga harus memperhatikan hubungan antar beberapa variabel yang ada pada penelitian agar mampu dikembangkan dengan maksimal.

Nah itulah sedikit ulasan tentang dasar-dasar dalam sebuah penelitian ilmiah. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka akan tercipta penelitian yang memiliki hasil yang akurat. Semoga bermanfaat.

Jumat, 06 September 2013

Informasi Tentang Skala Pengukuran

Dalam melakukan sebuah penelitian terkadang kita memerlukan pengukuran data dalam bentuk angka-angka dan hal ini sangat penting demi keakuratan data yang kita peroleh, untuk itulah kita menggunakan skala pengukuran yang telah mendapat kesepakatan bersama. Misalnya saja ketika anda menginginkan untuk mengukur berat suatu benda maka anda memerlukan sebuah timbangan yang tentu telah memiliki skala pengukuran tertentu.

Dengan cara tersebut data yang anda peroleh akan dapat dengan mudah dipahami dan di tindak lanjuti karena disajikan dalam bentuk kuantitatif yang mengandalkan angka-angka. Dengan satuan pengukuran ini kita dapat melakukan sebuah penelitian dengan waktu yang cepat mudah dan memiliki keakuratan yang lebih baik. Untuk itulah artikel berikut ini sangat layak untuk anda baca karena disini saya akan menjelaskan kepada anda tentang skala pengukuran yang harus anda ketahui , simak ulasan berikut!

Skala pengukuran dapat kita bedakan menjadi empat jenis yang diantaranya adalah skala nominal, skala ordinal, skala interval dan yang terakhir ada skala rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki perbedaan seperti yang saya jelaskan di bawah ini.

1. Yang pertama kita menjumpai skala nominal. Dari keempat skala pengukuran yang ada maka bisa kita katakan bahwa skala nominal ini merupakan sebuah skala pengukuran yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan oleh kita. Skala ini memudahkan bagi kita untuk mengklasifikasikan orang ataupun objek lainnya dalam sebuah kelompok dengan metode kualitatif. Misalkan saja dengan mengelompokkan orang berdasarkan jenis kelaminnya, Pria dan wanita misalnya.

2. Yang kedua ada skala ordinal. Skala ini memberi kemudahan bagi kita untuk menyusun sebuah data berdasarkan urutannya dengan menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Misalnya saja pada saat kita mengukur berat badan sekelompok orang maka kita akan dapat dengan mudah mengurutkannya berdasarkan nilai berat badan yang paling kecil ke yang paling besar ataupun juga sebaliknya.

3. Skala interval memiliki kelebihan tentang penyajian data jika kita bandingkan dengan dua skala di atas. Skala interval ini memiliki cara penyusunan data yang hampir serupa dengan skala ordinal. Namun pada skala interval kita akan dapat mengetahui data dengan lebih akurat karena dapat menentukan selisih antar objek diteliti.

4. Yang terakhir ada skala rasio yang sebenarnya telah mencakup ketiga skala di atas. Skala ini memberikan kita rasio pada objek yang kita data baik dengan cara pembagian maupun perkalian.

Demikianlah ulasan yang bisa saya berikan semoga memberi manfaat bagi anda.

Selasa, 03 September 2013

Manfaat Teoritis Penelitian

Seperti yang kita tahu, untuk mengetahui bagaimana serta seberapa jauh peran dari sebuah penelitian, maka sebaiknya melihat kembali jenis daripada penelitian itu sendiri. Penelitian memang memiliki peran penting apabila dilakukan dengan cara yang baik dan benar, karena suatu penelitian bisa digunakan sebagai jembatan untuk :
  • Menginterpretasikan fenomena yang ada di masyarakat serta meningkatkan kemampuannya.
  • Memudahkan dalam mencapai tujuan
  • Untuk memberikan rekomendasi
  • Untuk alat perencanaan dalam melakukan kegiatan berikutnya
  • Bisa mengatasi maupun menjawab persoalan yang tengah dihadapi
  • Untuk alat pengambilan keputusan
  • Untuk media pengembangan ilmu
  • Untuk alat pengambilan keputusan dalam memecahkan permasalahan
  • Untuk menyelesaikan masalahan sehari-hari
Manfaat penelitian sendiri yaitu untuk menyelidiki keadaan , alasan maupun konsekuensi terhadap keadaan tertentu. Keadaan tersebut dapat dikontrol dengan melalui eksperimen maupun berdasarkan observasi. Sebab penelitian berperan penting untuk memberikan fondasi atas tindak dan juga keputusan dalam semua aspek.

Apabila penelitian tidak di lakukan, maka semua kenyataan yang ada tidak akan pernah di lakukan pengujian dahulu dengan melalui penelitian. Banyak sekali yang menyimpulkan bahwasanya kontribusi atas hasil penelitian memiliki nilai yang sangat tinggi apabila kita bandingkan dengan biaya yang di keluarkan untuk memenuhi keperluan tersebut. Terdapat 2 cara untuk bisa menilai keuntungan dari dilakukannya penelitian. Yang pertama yaitu dengan menggunakan teknik "internal rate of return to investment" dan yang kedua melakukan penghitungan atas output per dolar.

Manfaat penelitian
Di dalam pengertian suatu penelitian mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan juga manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.

2. Manfaat praktis

Di lain sisi, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat, seperti lembaga pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan menempatkan suatu penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari integral organisasi merek.

Jadi kedua manfaat tersebut adalah syarat untuk dilakukannya sebuah penelitian yang mana telah dinyatakan di dalam desain atau rancangan penelitian.

Senin, 02 September 2013

Implikasi Penelitian

Pada dasarnya implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks penelitian sendiri, implikasi bisa di lihat. Apabila dalam sebuah penelitian kita mempunyai kesimpulan misalnya "A", "Manusia itu bernafas". Maka "Manusia itu bernafas" yang kita sebut dengan implikasi penelitian. Untuk contohnya, dalam hasil penelitian kita menemukan bahwa siswa yang di ajar dengan metode "A" lebih kreatif serta memiliki skill yang lebih baik.

Dengan demikian dengan menggunakan metode belajar "A" kita bisa mengharapkan siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah kita bangun. Contohnya, sampelnya kelas berapa? seperti apa karakteristik sekolah? ada berapa sampel? dan lain-lainnya. Nah, memang sudah seharusnya implikasi penelitian di lakukan secara spesifik layaknya karakteristik di atas.

Implikasi memiliki tujuan untuk membandingkan suatu hasil penelitian antara yang lalu dengan yang baru saja dilakukan. Adapun macam-macam implikasi seperti :
  • Implikasi teoristis
Dalam bagian ini seorang peneliti menyajikan berbagai gambar secara lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian tersebut. Tujuannya untuk meyakinkan para penguji terhadap kontribusi ilmu pengetahuan maupun teori yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian.
  • Implikasi manjerial
Bagian ini seorang peneliti menyajikan implikasi mengenai kebijakan-kebijakan yang bisa dikaitkan dengan berbagai temuan yang di dapatkan dari penelitian tersebut. Implikasi manajerial dapat memberikan suatu kontribusi yang praktis untuk manajemen.
  • Implikasi metodologi
Bagian ini cenderung bersifat operasional serta mampu menyajikan refleksi penulis tentang metodologi yang hendak digunakan di dalam penelitian yang dilakukan. Contohnya bagian ini bisa disajikan berupa penjelasan mengenai bagian dari metode penelitian mana yang sudah dilakukan dengan baik, bagian mana yang cenderung sulit, dan juga prosedur mana yang sudah dikembangkan untuk memecahkan berbagai masalah ataupun kesulitan yang sebenarnya belum tergambarkan pada literatur mengenai metode penelitian. Sebuah penelitian bisa menyajikan pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan di dalam sebuah penelitian lanjutan maupun penelitian yang lainnya guna mempermudah atau meningkatkan mutu dari penelitian itu sendiri.

Rancangan Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan statistik, matematika maupun komputer di dalamnya. Sehingga proses penelitiannya dimulai dari menyusun sebuah asumsi dasar serta aturan berpikir yang hendak digunakan untuk penelitian. Adapun beberapa tahapan untuk membuat sebuah rancangan penelitian kualitatif yang akan dijadikan pedoman, meskipun belum ditetapkan patokan yang standar namun penelitian kualitatif cenderung sulit dibuat sebab terikat dengan karakteristiknya yang fleksibel dan jalannya sangat mudah berubah-ubah menyesuaikan kondisi.

Berikut ini rancangan yang bisa dilakukan untuk membuat penelitian kualitatif, yaitu dengan tahapan-tahapan :

1. Mengangkat permasalahan
Masalah dalam penelitian kualitatif adalah isu atau permasalahan yang nantinya akan menentukan keharusan mengapa harus dilakukannya penelitian tersebut. Permasalahan ini dapat muncul dari beberapa sumber. Baik itu dari pengalaman pribadi maupun yang lainnya. Intinya sumber tersebut memang sangatlah beragam. Dalam mengangkat suatu permasalahan, maka masalah tersebut harus mempunyai keunikan serta daya tarik tersendiri.

2. Menentukan topik penelitian
Pada penelitian kualitatif, untuk menentukan topik penelitian memang tidak bisa lepas dari kajian empiris dari permasalahan yang terus berlangsung serta dapat di amati. Sedangkan ketetapan suatu topik penelitian bisa di elaborasi berupa judul penelitian seperti :
  • Topik kebijakan dan perencanaan pendidikan
  • Topik ekonomi / pembiayaan pendidikan
  • Topik manajemen
  • Topik kepemimpinan
3. Menentukan fokus inQuiri
Pada penelitian kualitatif, fokus masalah juga disebut dengan pembatasan masalah. Misalnya topik yang dipilih yaitu kepemimpinan. Tentu yang harus di kaji adalah paradigma kepemimpinan yang tengah berkembang serta isu-isu mengenai kepemimpinan yang sedang hangat dibicarakan. Kemudian dalam penelitian kualitatif, untuk menentukan fokus juga harus didasarkan pada informasi terbaru yang didapatkan dalam situasi sosial.

4. Membentuk rumusan masalah
Fokus permasalahan di dalam penelitian kualitatif merupakan rumusan masalah yang sifatnya tidak tetap atau sementara serta bisa berubah setelah peneliti berada di lapangan. Sedangkan pertanyaan mengenai penelitian kualitatif dirumuskan dengan tujuan memahami fenomena yang kompleks yang erat kaitannya dengan berbagai aspek.

5. Prinsip perumusan masalah
Pada dasarnya prinsip perumusan masalah penelitian kualitatif di dapatkan dari hasil kajian rumusan masalah. Hal ini perlu untuk di kemukakan bahwa prinsip tersebut dilakukan untuk pedoman dalam merumuskan masalah.

Dalam penelitian memang tidak lepas dari yang namanya rancangan, akan tetapi pada rancangan penelitian kualitatif sifatnya sementara. Sebab pada saat penelitian berlangsung, seorang peneliti akan terus menyesuaikan rancangannya dengan melihat kenyataan yang sedang berlangsung.

Sabtu, 31 Agustus 2013

Penelitian Historis

Historical research atau yang kita kenal dengan penelitian historis merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk merekonstruksi suatu kondisi di masa lalu secara sistematik, objektif dan juga secara akurat. Dengan melalui penelitian ini maka bukti-bukti akan dievaluasi dan di analisis serta kemudian di sintesiskan. Untuk selanjutnya akan dirumuskan suatu kesimpulan atas bukti-bukti tersebut.

Penelitian historis umumnya data yang didapatkan berasal dari catatan-catatan, laporan verbal maupun artifak-artifak. Sementara hasil penelitiannya dapat berupa narasi deskriptif atau bisa juga analisis terhadap suatu peristiwa yang telah lama terjadi. Adapun beberapa ciri yang paling dominan dalam penelitian historis, seperti :
  • Penelitian adakalanya akan lebih bergantung terhadap hasil observasi orang lain ketimbang hasil sendiri.
  • Data penelitian didapatkan dari observasi yang cermat, didapatkan dari sumber terpercaya dan datanya harus otentik dan objektif. 
  • Data yang didapatkan harus bersifat sistematik berdasarkan urutan peristiwa, serta harus bersifat tuntas.
  • Mensyaratkan data perlengkap dan juga data pokok. Data pokok tersebut bersumber atas penelitian yang dilakukan secara langsung baik dengan melakukan observasi ataupun benar-benar menyaksikan suatu kejadian yang dituliskan dalam laporan penelitian. Sementara data perlengkap didapatkan dari penelitian yang dihasilkan oleh orang lain.
  • Perlu adanya kritik internal maupun eksternal. Kritik eksternal bisa dilakukan dengan memberikan pertanyaan seperti, apa dokumen ini bersifat realistik atau autentik? Sedangkan untuk kritik internal bisa dilakukan dengan menanyakan, apakah data tersebut relevan atau akurat?. Jadi kritik internal dan eksternal pulalah yang membuat penelitian historis menjadi bersifat ketat dan tertib
  • Seorang peneliti harus mengumpulkan data dengan tuntas, dan bukan mengumpulkannya secara tertulis dan yang dilihat saja. Melainkan harus menggali lebih lanjut lagi. Data-data terus digali dan kemudian di rekonstruksi kembali.
Sementara langkah umum dalam melakukan penelitian historis yaitu :
  • Merumuskan dan juga mengidentifikasi masalah.
  • Mengidentifikasi permasalahan dengan memberikan berbagai pertanyaan.
  • Merumuskan tujuan suatu penelitian serta apabila memungkinkan, maka juga menyusun hipotesis yang hendak digunakan sebagai arah fokus sebuah penelitian.
  • Membedakan data sekunder dan data primer, Kemudian data tersebut dikumpulkan. Dalam pengumpulan ini biasanya dibutuhkan lembaran catatan.
  • Yang terakhir menuangkan suatu hasil penelitian berupa laporan tertulis.

Jumat, 30 Agustus 2013

Matrik Penelitian

Matrik penelitian bisa kita katakan sebagai gambaran penelitian itu sendiri. Di dalam matrik penelitian biasanya terdapat beberapa hal yang harus kita isikan seperti judul, rumusan masalah, tujuan dari penelitian, hipotesis (apabila ada), populasi dan juga matrik itu sendiri.

Adapun untuk mengetahui lebih jelas perhatikan ulasan berikut.

1. Judul
Disini kita menuliskan judul penelitian yang dilakukan, seperti biasa judul bisa di dapatkan setelah melakukan penelitian. Sebab judul dan tema itu berbeda

2. Rumusan masalah
Di dalam rumusan masalah, disini kita menuliskan beberapa pertanyaan yang bisa diajukan. Pertanyaan tersebut di buat untuk memberi arahan mengenai penelitian yang dilakukan.

3. Batasan masalah
Di sini dilakukan batasan-batasan masalah supaya seorang peneliti tidak keluar dari jalur permasalahan yang telah ditentukan.

4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berisikan tujuan-tujuan yang hendak di ketahui dengan dilakukannya penelitian itu sendiri. Biasanya tujuan berisikan lebih dari satu, sehingga penelitian yang dilakukan bisa untuk mengetahui banyak hal.

5. Populasi
Populasi merupakan jumlah dari objek yang hendak diteliti, jadi ini merupakan kumpulan data-data yang menjadi bahan penelitian. Begitu juga dengan sampel dan sampling.

6. Matrik
Di dalam penyusunan matrik, diantaranya meliputi variabel, indikator, data yang hendak di gali maupun teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan. Beberapa variabel biasanya di muat di dalamnya, selain itu indikator-indikator yang berpengaruh juga menjadi bahan masukan penelitian, Biasanya data yang digali ada beberapa hal termasuk di antaranya hal-hal yang hendak digali lebih jauh dengan dilakukannya penelitian tersebut. Adapun teknik pengumpulan data juga dimuat di dalamnya, teknik tersebut bisa berupa pengamatan, kuisoner maupun dengan teknik angket.

Biasanya matrik penelitian di buat dalam bentuk tabel, jadi tabel tersebut disusun berdasarkan informasi maupun data-data yang ada. Dengan menyusun matrik penelitian itulah seorang peneliti bisa lebih mudah dalam memberikan gambaran mengenai penelitian yang di lakukan termasuk judul, rumusan masalah, tujuan dan sebagainya. Selain itu matrik penelitian biasa digunakan untuk memudahkan dalam melakukan skripsi, sebab dengan begitu semua akan lebih berjalan terstruktur dan bisa mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan yang di inginkan.

Kamis, 29 Agustus 2013

Desain Penelitian Kualitatif

Di dalam penelitian kualitatif, untuk bentuk desain sebuah penelitian memang dimungkinkan untuk bervariasi. Hal ini sesuai berdasarkan bentuk alami dari penelitian kualitatif yang memiliki sifat emergen yang mana suatu fenomena bisa muncul sesuai apa yang di temui peneliti ketika melakukan penelitian di lapangan.

Pendekatan kualitatif sendiri memang memberikan beragam pilihan desain penelitian. Namun desain-desain itu lebih bersifat aplikatif sehingga dapat mudah diterapkan dalam suatu penelitian. Jadi seorang peneliti bisa menentukan model yang sesuai untuk digunakan. Secara umum, ketika meneliti masyarakat misalnya, atau bisa juga sekumpulan individu, maka penelitian kualitatif menawarkan setidaknya tiga desain yaitu :

Penelitian lapangan
Desain ini digambarkan sebagai ragam metode guna memperoleh informasi di lapangan. Jadi peneliti yang menggunakan desain ini harus mempunyai kecerdasan maupun keahlian individu untuk bertindak dan berpikir ketika di lapangan. Sementara tujuan dilakukannya penelitian lapangan yaitu untuk mendapatkan pemaknaan sosial melalui berbagai perspektif di dalam konteks masyarakat atau sosial.

Etnometodologi dan Etnografi
Ini adalah ragam desain suatu penelitian yang detail daripada penelitian lapangan. Etnografi di definisikan sebagai kumpulan cara yang dipergunakan untuk menggambarkan cara pandang maupun budaya mereka melalui sebuah fenomena. Tidak jauh berbeda dengan etnografi, untuk etnometodologi menggunakan cara mendalam atas fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam desain penelitian ini kebenaran yang mereka cari di asumsikan tidak bersifat kaku dan sudah terbentuk, bersifat cair serta tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan keterlibatan yang lebih jauh lagi dengan melakukan observasi dan partisipatif supaya mendapatkan hasil yang sesuai.

Studi kasus
Desain ini umumnya dilakukan dalam penelitian sebuah topik yang spesifik. Selain itu desain penelitian ini adalah penjelasan komprehensif serta uraian mengenai berbagai aspek atas sebuah kelompok ataupun individu. Ia mencoba untuk mengkaji sebuah kasus secara khusus dan maksimal yang bertujuan bisa memberikan pandangan secara lengkap atas subjek yang di teliti.

Penelitian kualitatif juga dapat dipandang sebuah penelitian partisipasi yang mana desain penelitiannya mempunyai sifat yang fleksibel atau dapat diubah menyesuaikan rencana yang sudah di buatnya dengan melihat gejala yang terdapat pada tempat penelitian sebenarnya. Sehingga untuk mendapatkan desain penelitian yang baik, seorang peneliti harus memperhatikan beberapa hal :
  • Seorang peneliti harus menaruh minat atas tema maupun topik yang lazimnya masih bersifat umum.
  • Permasalahan di analisis dan diidentifikasi guna menarik pertanyaan yang berhubungan dengan fokus permasalahan.
  • Seorang peneliti harus mengetahui orang yang mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil penelitian.
  • Hendaknya penelitian mengetahui sebuah metode yang sesuai untuk digunakan agar permasalahan cepat terselesaikan.

Rabu, 28 Agustus 2013

Data Hasil Penelitian

Aktivitas dalam sebuah penelitian memang tidak lepas dari keberadaan data yang seperti kita tahu merupakan bahan baku untuk informasi serta bisa memberikan gambaran yang spesifik atas objek penelitian. Adapun dengan melakukan suatu penelitian tentu akan mendapatkan data dari hasil penelitian yang dilakukan. Data hasil tersebut bisa berasal dari berbagai macam sumber yang telah dikumpulkan serta di olah dengan berbagai teknik selama kegiatan penelitian itu dilakukan. Data hasil penelitian sendiri bisa digolongkan menjadi dua. Yaitu berdasarkan sumbernya maupun berdasarkan sifatnya.

Data berdasarkan sumbernya
Data hasil penelitian ini bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Data primer
Data ini di dapatkan ataupun dihasilkan melalui sebuah penelitian langsung dari sumber datanya. Sehingga data primer ini juga disebut sebagai data baru atau data asli yang bersifat up to date. Seorang peneliti untuk bisa mendapatkan data ini harus mengumpulkannya dengan cara langsung. Peneliti bisa menggunakan teknik observasi, diskusi, wawancara maupun penyebaran kuisoner untuk mendapatkannya.

2. Data sekunder
Data ini di dapatkan atau bisa juga dihasilkan peneliti dari sumber yang telah ada. Jadi data hasil penelitian ini diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti jurnal, laporan, buku dan sebagainya.

Data berdasarkan sifatnya
Data hasil penelitian berdasarkan sifat maupun bentuknya juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Yaitu :

1. Data kualitatif
Data ini dinyatakan bukan dalam bentuk angka melainkan berbentuk kata-kata. Data ini dihasilkan dengan melalui berbagai teknik pengumpulan data, contohnya seperti wawancara, diskusi, analisis dokumen maupun observasi. Adapun bentuk lain dari data kualitatif berupa gambar yang didapatkan dari hasil rekaman video ataupun pemotretan.

2. Data kuantitatif
Data hasil penelitian ini berupa angka maupun bilangan. Sama seperti bentuknya data ini bisa di olah atau bisa di analisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistika dan matematika. Berdasarkan cara atau prosesnya untuk menghasilkannya, data kuantitatif bisa dikelompokkan dalam 2 bentuk seperti :
  • Data diskrit, data ini berupa angka atau bilangan yang didapatkan melalui cara membilang.
  • Data kontinum, data ini berupa angka atau bilangan yang dihasilkan atas pengukuran. 

Selasa, 27 Agustus 2013

Penelitian Case Control

Penelitian case control merupakan penelitian jenis analitik observasional yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Hal tersebut bergerak dari akibat ( penyakit ) ke sebab ( paparan ). Ciri-ciri dari penelitian case control adalah pemilihan subyek yang didasarkan pada penyakit yang diderita, kemudian lakukan pengamatan yaitu subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak.

Penelitian case control dapat digunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor resiko mempengaruhi terjadinya suatu penyakit. Misalnya adalah hubungan antara intensitas atau jangka waktu penyemprotan nyamuk demam berdarah ( Fooging ) dengan seberapa banyak warga yang terjangkit penyakit DBD.

Penelitian observasional :
• Penelitian awalnya harus dilakukan berdasarkan kelompok kontrol atau kasus

• Kelompok kontrol digunakan agar lebih memperjelas tentang ada atau tidak dalam hubungan sebab akibat

• Adanya hipotesis yang lebih spesifik dan diuji secara statistik

• Resiko yang ditanggung dalam setiap kelompok sama

• Dalam penelitian kasus kontrol, yang dibandingkan adalah pengalaman oleh faktor resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol

• Perhitungan besarnya resiko relatif hanya melalui perkiraan atau melalui perhitungan ( Odds Ratio ).

Keuntungan
• Sifatnya relatif murah dan mudah

• Periode yang digunakan dalam jangka waktu yang lama

• Dapat digunakan untuk meneliti suatu penyakit langka

• Digunakan untuk mengetahui pengatuh dari penyakit yang ditimbulkan

Kelemahan
• Alur metodologi inferensi kasula yang bertentangan dengan logika normal

• Tidak dapat menghitung laju insidensi

• Sulit untuk mengetahui informasi validasi

• dipilih dua populasi secara terpisah dalam kelompok kasus dan kontol

• Banyaknya faktor resiko yang akan dirasakan

Kemudian selanjutnya adalah kriteria pemilihan kasus :
• Para Kriteria diagnosis dan inklusi dibuat dengan jelas

• Biasanya berasal dari populasi masyarakat

Kriteria Pemilihan Kontrol :
• Mempunyai potensi oleh faktor resiko yang sama dengan kelompok kasus

• Tidak menderita penyakit yang di teliti

• Bersedia ikut dalam penelitian

Tahapan penelitian case control diantaranya adalah :
a) Identifikasi variabel-variabel penelitian ( faktor resiko dan efek )

b) Menentukan objek mana yang akan diteliti, menggunakan sampel dan populasi

c) Mengidentifikasi kasus

d) Pemilihan subyek sebagai kontrol

e) Pengukuran yang digunakan adalah retrospektif atau melihat ke belakang dan melihat resiko yang akan diterima

f) Analisis dilakukan dengan membandingkan antara variabel objek dengan kontrol

Semoga artikel di atas bermanfaat.

Senin, 26 Agustus 2013

Pengertian Penelitian Deskriptif

Penjelasan pengertian penelitian deskriptif ialah salah satu cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan. Penelitian deskriptif sering disebut sebagai noneksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan juga selalu mengutamakan fakta, sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya.

Jika pada penelitian biasanya menggunakan suatu proses pengujian, maka pada metode deskriptif, sang peneliti hanya menggunakan relasi antar variabel, mengembangkan suatu teori yang telah dikemukakan dan memiliki suatu validitas universal, pengujian hipotesis serta pengembangan generalisasi. Penelitian deskriptif dijalankan dengan cara mengumpulkan data yang kemudian data tersebut guna mengetes pertanyaan atau hipotesis dengan kejadian yang dialami saat ini. hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengerti fakta yang terjadi pada suatu masalah yang terjadi. Setelah objek tersebut telah diteliti, maka mereka melaporkan data tersebut apa adanya sesuai kenyataan.

Tujuan utama dalam melakukan penelitian deskriptif ialah untuk menggambarkan situasi atau objek dalam fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang sebenarnya. Karena penelitian deskriptif sangat berguna untuk dijadikan laporan pada suatu penelitian, maka saat ini banyak sekali peneliti yang memakai metode deskriptif untuk mendapatkan keunikan permasalahan yang kaitannya dengan berbagai bidang pendidikan hingga perilaku manusia.

Bukan hanya peneliti professional saja yang menggunakan cara deskriptif tersebut, melainkan peneliti muda yang tertarik menggunakan penelitian tersebut, data yang disajikan lebih real, dan juga bentuk yang sederhana dan mudah untuk dipahami tanpa memerlukan teknik statistik yang sulit dan kompleks. Meskipun yang dibahas lebih ke arah yang kompleks dan hanya satu tema, contohnya penggambaran secara fakta kelompok anak. Selain yang dibahas dalam criteria kompleks, ternyata cara deskriptif juga dilakukan dengan objek yang lebih spesifik dan natural, misalnya kasus yang sedang dibahas bersifat lebih mendalam, maka dengan cara deskriptif dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang kasus tersebut.

Pengertian penelitian deskriptif sebenarnya proses yang sama dengan penelitian lainnya, hanya saja lebih bersifat menggambarkan objek yang diteliti dengan keadaan sesuai fakta.