Kamis, 29 Januari 2015

Definisi, Tujuan, Dan Karakter Membaca dengan Intensif

1. Definisi

Definisi membaca dengan intensif adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam membaca dengan cermat agar memahami bacaan atau teks dengan cepat dan tepat. Pengertian Kemampuan membaca dengan intensif yaitu kemampuan memahami secara detail isi bacaan secara lengkap, akurat, dan kritis pada suatu fakta, konsep, pendapat, gagasan, pengalaman, perasaan, dan pesannya. Saat membaca, beberapa pembaca biasanya membaca hanya satu atau hanya beberapa bacaan yang ada. Hal ini bertujuan agar menumbuhkan dan mengasah kemampuan dalam membaca dengan kritis. Membaca dengan model ini dilakukan apabila pembaca bermaksud untuk peneliti, pemahaman, penganalisiaan, memberikan kritikan atau pun kesimpulan pada isi bacaan tersebut. Membaca dengan intensif yang paling diutamakan bukan pada keterampilan yang dapat terlihat atau yang dapat menarik perhatiannya, tetapi pada hasil-hasilnya. Suatu pengertian dan suatu pemahaman mendalam dengan terperinci pada teks yang telah dibaca sebagai tujuan akhir.

Membaca dengan intensif diistilahkan dengan teknik dalam membaca untuk pembelajaran. Keterampilan untuk membaca intensif membuat para pembaca paham pada teks, bisa pada tingkat lateral, kritis, interpretatif, maupun evaluatif. Pada aspek kognitif, hal yang dapat dikembangkan dengan teknik membaca yang intensif itu adalah kemampuan untuk membaca dengan komprehensif.

Membaca yang komprehensif adalah proses dalam memahami paparan pada bacaan dan yang menghubungkan suatu gambaran makna pada bacaan berdasarkan skema pembaca untuk memahami informasi bacaan yang menyeluruh. Teknik kemampuan membaca secara intensif mencakup:

- Pemahaman inferensial, yaitu kegiatan membaca dengan tujuan mengambil kesimpulannya dalam suatu bacaan

- Pemahaman kritis, yaitu kegiatan dalam membaca yang dikerjakan secara bijaksan, evaluatif, dan mendalam, dengan tujuan menemukan keseluruhan dari bahan bacaan

- Pemahaman kreatif, yaitu kegiatan dalam membaca yang tidak sekedar menangkap dari makna tersurat dan makna antar barisnya, tetapi mampu secara kreatif menerapkan hasil dari membaca untuk dilaksanakan dalam aktivitas sehari-hari.

2. Tujuan Membaca dengan Intensif

Tujuan membaca yang intensif yaitu mengembangkan keterampilan Anda dalam membaca dengan cara yang detail. Dalam hal ini lebih menekankan pada pengertian kata, kalimat, maupun pengembangan kosakata serta pemahaman pada seluruh isi wacana.

3. Karakteristik Membaca dengan Intensif
Karakteristik membaca dengan intensif meliputi:

a. Membaca untuk meraih tingkat pemahaman yang tinggi dengan harapan dapat mengingatnya dalam waktu relatif lama.

b. Membaca dengan detail agar mendapat pemahaman seluruhnya yang meliputi isi dan bagian teks

c. Cara membaca ini sebagai dasar untuk belajar pemahaman yang lebih baik dan mengingatnya lebih lama.

d. Membaca intensif tidak memakai cara membaca tunggal tetapi dengan berbagai variasi teknik membaca yaitu scanning, membaca komprehensif, skimming, dan teknik lainnya.

e. Tujuan membaca intensif yaitu pengembangan keterampilan dalam membaca dengan detail yang menekankan pada pemahaman kata, pengembangan kosakata, kalimat, dan pemahaman seluruh dari isi wacana.

f. Kegiatan ini melatih siswa membaca kalimat pada teks secara cermat dan dengan penuh konsentrasi. Adanya kecermatan, sehingga menemukan kesalahan struktur, kosakata, serta penggunaan ejaan atau tanda baca.

g. Kegiatan ini juga dapat melatih siswa untuk berpikir lebih kritis, kreatif, dan inovatif.

Selasa, 27 Januari 2015

Sistem Termodinamika

Pengertian sistem termodinamika berbeda dengan pengertian sistem pada umumnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut !

1. Pengertian Sistem dalam Termodinamika
Benda atau objek yang diteliti atau dan menjadi pusat perhatian disebut sistem. Sedangkan benda yang berada di luar sistem disebut lingkungan. Batas diartikan sebagai perantara antara lingkungan dengan sistem. Semesta adalah tempat dimana sistem dan lingkungannya berada.
sistem dalam termodinamika
2. Macam – macam Sistem Termodinamika
Sistem dalam termodinamika dibedakan enjadi 3, yaitu :
a. Sistem termodinamika terbuka
Disebut sistem terbuka jika ada pertukaran energi dan zat antara sistem dengan lingkungan. Pada sistem terbuka massa maupun energi melintasi batas dan bersifat permeabel. Sistem terbuka juga disebut control volume karena pada sistem terbuka volume sistem tetap. 
Pada sistem terbuka berlaku perjanjian sebagai berikut :
1. Panas (Q) bernilai negatif jika keluar sistem dan bernilai posiif jika masuk sistem
2. Usaha (W) bernilai negatif jika keluar sistem dan bernilai positif jika masuk sistem.

b. Sistem termodinamika tertutup
Disebut sistem tertutup jika ada pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran zat dari sistem ke lingkungan. Pada sistem tertutup energi dapat melewati batas tetapi zat tidak dapat melewati batas sistem dan lingkungan. Pada sistem tertutup terjadi perubahan volume karena adanya lapisan batas yang bergerak.
Suatu sistem tertutup memilki pembatas. Pembatas pada sistem tertutup dibedakan menjadi :
Pembatas adiabatik : tidak terjadi pertukaran energi panas.
Pembatas rigid: tidak terjadi pertukaran kerja.
Sistem tertutup juga memiliki dinding, yang dibedakan menjadi :
a. Dinding adiabatik merupakan dinding yang menyebabkan kedua zat akan mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama. Pada dinding adiabatik sempurna tidak ada pertukaran energi kalor antara kedua zat
b. Dinding diatermik merupakan dinding yang menyebabkan kedua zat akan mencapai suhu yang sama dalam waktu yang cepat.

c. Sistem termodinamika terisolasi
Dikatakan sistem terisolasi jika tidak ada pertukaran energi dan pertukran zat antara sistem dan lingkungannya. Tetapi pada kenyattannya tdak ada sistem yang terisolasi secara sempurna dengan lingkungannya. Pada sistem terisolasi energ yang masuk sistem sama dengan energi yang keluar sistem.

Karakteristik sistem termodinamika :
Karakteristik sebuah sistem termodinamika dipengaruhi oleh koordinat sistem, yang terdiri dari :
1. Tekanan
2. Temperatur
3. Volume
4. Massa
5. Viskositas
6. Konduksi panas

Suatu sistem termodinamika dikatakan berada dalam kondisi state atau koordinat tetap jika setiap jenis koordinat sistem dapat diukur pada semua bagian dan hasilnya sama. Sedangkan sistem dikatakan mengalami perubahan koordinat jika salah satu atau lebih jenis koordinat sistem mengalami perubahan. Sistem dikatakan dalam keadaan seimbang atau equilibrium jika sistem dalam keadaan tetap tidak berubah.

Senin, 26 Januari 2015

Landasan Teori Hukum Hooke

Teori hukum Hooke banyak di aplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Dapatkah kamu menyebutkan apa saja peralatan yang memanfaatkan teori hukum Hooke ? untuk menjawab pertanyaan tersebut kamu harus mempelajari landasan teori hukum Hooke terlebih dahulu. 

A. Percobaan Hukum Hooke

Agar lebih memahami tentang landasan teori hukum Hooke lakukakanlah percobaan sederhana dengan menggunakan pegas yang digantungkan pada statif. Gantungkan pegas pada statif dan ukurlah panjang pegas mula-mula menggunakan penggaris. Gantungkan beban 50 gram pada pegas dan ukurlah perubahan panjang pegas setelah diberi beban. Lakukan hal yang sama dengan massa beban yang berbeda. Kamu dapat menggunakan beban dengan massa 60 gram, 70 gram dan selanjutnya. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan tersebut ?

B. Landasan Teori Hukum Hooke

Percobaan yang telah kamu lakukan, telah lebih dulu dilakukan oleh Robert Hooke seorang arsitek berkebangsaan Inggris. Dari percobaan yang telah dilakukannya Robert Hooke mengemukakan sebuah teori mengenai perubahan panjang pegas dengan gaya luar yang diberikan pada pegas. Seperti yang telah kita ketahui pegas merupakan benda elastis yang akan bertambah panjang ketika diberi gaya, dan pegas akan kembali pada panjang mula – mula setelah gaya dihilangkan. Menurut Robert Hooke “pertambahan panjang pada pegas berbanding lurus dengan gaya yang diberika pada pegas tersebut”. Pernyataan tersebut yang kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Apakah percobaan yang telah kamu lakukan hasilnya sama dengan percobaan yang dilakukan oleh Robert Hooke ? jika demikian berarti kamu telah berhasil membuktikan landasan teori Hukum Hooke.
Saat kamu menggantungkan beban pada pegas artinya kamu telah memberikan gaya pada pegas. Gaya tersebut akan membuat pegas bertambah anjang kemudian pegas akan bergetar naik turun. Mengapa pegas dapat bergetar ? massa yang digantungkan pada pegas kita anggap sebagai gaya luar yang bekerja pada pegas (F1), ketika diberi gaya luar pegas juga akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan tetapi arahnya berlawanan (F2, ingat kembali konsep aksi reaksi hukum III Newton. Menurut Hooke F1 = - F2, sehingga besar gaya pegas dituliskan :
- F = K . ΔX
Dengan F merupakan gaya pegas (N), K merupakan konstanta pegas (N/m) dan Δx merupakan pertambahan panjang pegas setelah diberi gaya (m). Tanda negatif menunjukkan gaya pegas arahnya berlawanan dengan gaya yang diberikan pada pegas.

Teori hukum Hooke tidak hanya berlaku ketika pegas direnggangkan (bertambah panjang), tetapi juga berlaku ketika pegas dimampatkan (bertambah pendek).

c. Aplikasi Hukum Hooke
setelah memahami tentang landasan teori hukum Hooke, sekarang dapatkah kamu menyebutkan aplikasi dri hukum Hooke. ? Berikut aplikasi hukum Hooke yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari :
1. Pegas dipasang pada suspensi sepeda motor.
Hal ini bertujuan untuk meredam kejutan ketika sepeda motor melewati jalan yang berlubang, jalan yang berkelok – kelok di pegunungan dan jalan yang tidak rata.
Suspensi sepeda motor
2. Pegas banyak dimanfaatkan pada neraca
3. Kasur pegas
Demikianlah sekilas tentang landasan teori Hukum Hooke dasansemoga bermanfaat.

Sabtu, 24 Januari 2015

Tekanan pada Zat Gas

Tekanan zat gas dalam bahasa sehari-hari disebut dengan tekanan udara. Bumi kita diselimuti oleh lapisan udara, seperti yang sudah kita ketahui udara memiliki berat. Berat udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena udara memiliki berat maka udara juga mempunyai tekanan.

Percobaan Toricelli tentang Tekanan Zat  Gas
Tekanan gas atau udara tergantung ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan air laut. Evangelista Toricelli melakukan percobaan untuk mengukur tekanan udara di atas permukaan laut. Menurut Toricelli Tekanan udara di atas permukaan laut sebesar 176 cmHg atau 1 atmosfir (atm), Setiap kenaikkan 100 m tekanan udara berkurang sebesar 1 mmHg. Dari percobaaan Toricell dapat disimpulkan semakin rendah suatu tempat, tekanan udara akan semakin besar. Sebaliknya, semakin tinggi suatu tempat, tekanan udara akan semakin rendah.

Hukum Tekanan Zat Gas
Selain Toricelli, Robert Boyle juga melakukan percobaan untuk menentukan tekanan zat gas dalam ruang tertutup. Menurut Boyle “ jika suhu ruangan tetap maka hasil kali tekanan dan volume zat gas di dalam ruang tertutup selalu konstan “. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Boyle yang dirumuskan :
P1 V1 = P2 V2 atau P V = konstan
Dimana :
P1= tekanan mula-mula
V1= volume mula-mula
P2= tekanan akhir
V2= volume akhir

Rumus Tekanan Zat Gas
Untuk menghitung tekanan zat gas pada ketinggian tertentu digunakan persamaan :
h= (76 cmHg- Pbar) x100 m
Pgas = (Pbar ± h) cmHg
Dimana :
Pgas = tekanan gas
Pbar = tekanan pada barometer
h = ketinggi8an tempat (m)

Tekanan zat gas dalam ruang terbuka digunakan barometer sedangkan tekanan gas dalam ruang tertutup dapat diukur dengan manometer. Manometer dibedakan menjadi dua jenis yaitu manometer raksa dan manometer logam.

Alat Ukur Tekanan Zat Gas
Manometer raksa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1) Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa terbuka merupakan sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu kaki manometer raksa terbuka dibiarkan terbuka agar dapat berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki lainnya dihubungkan ke suatu ruang yang akan diukur tekanan gasnya. Untuk menghitung tekanan gas menggunakan manometer terbuka digunakan persamaan :
Pgas = Pbar + h

2) Manometer Raksa Tertutup
Manometer raksa tertutup merupakan sebuah tabung U yang salah satu ujungnya tertutup.
manometer
Sedangkan Manometer Logam digunakan untuk mengukur tekanan udara yang sangat tinggi, baik pada zat padat, zat cair maupun zat gas.

Dalam kehidupan sehari hari kejadian yang berhubungan dengan tekanan zat gas adalah angin. Angin merupakan udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Ahli meteorologi memanfaatkan tekanan zat gas untuk meramalkan cuaca.

Kamis, 22 Januari 2015

Hukum I, II, III Newton


Hukum Newton sudah tidak asing lagi bagi teman – teman yang belajar fisika. Hukum Newton disebut juga hukum tentang gerak. Hukum Newton dikemukakan oleh Isaac Newton yang terinspirasi ketika melihat buah apel yang jatuh dari pohonnya.

Bunyi Hukum I, II III Newton

Menurut Newton “apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”. Pernyataan tersebut dikenal sebagai bunyi hukum I Newton. Karena benda bergerak lurus beraturan maka benda bergerak dengan kecepatan tetap. Jika kecepatan benda tetap maka percepatan benda sama dengan nol. Menurut hukum I Newton suatu benda cederung mempertahankan keadaan awalnya dimana benda diam akan tetap diam dan benda bergerak akan tetap bergerak, oleh karena itu hukum I Newton juga disebut hukum inersia atau hukum kelembaman. Sifat kelembaman suatu benda dipengaruhi oleh massa benda. Semakin besar massa benda sifat kelembaman juga akan semakin besar.

Newton juga berpendapat jika suatu benda bermassa dikenai gaya maka benda tersebut akan bergerak dan mengalami percepatan. Menurut Newton “percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang dibekerja pada benda dan percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”. Pernyataan tersebut dikenal sebagai bunyi Hukum II Newton. Menurut Newton percepatan benda searah dengan gaya yang bekerja pada benda.

Newton juga mengungkapkan “ Jika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua maka benda kedua juga akan memberikan gaya pada benda pertama. Dimana kedua gaya besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”. Pernyataan tersebut dikenal sebagai hukum III Newton. Hukum III Newton juga dikenal dengan hukum aksi reaksi.

Rumus Hukum I , II, III Newton

Dari bunyi hukum I,II,III Newton dapat dituliskan dalam bentuk persamaan. Berikut rumus hukum I,II,III Newton.
Hukum I Newton dituliskan ∑F = 0
Hukum II Newton dituliskan a = ∑F / m atau ∑F = m . a
Hukum III Newton dituliskan F1 = - F2 atau Faksi = - Freaksi
Dimana :
∑F = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
m =massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)

Contoh Hukum I, II, III Newton
Berikut contoh aplikasi dari hukum I,II,III Newton
Contoh hukum I Newton :
a. Jika sepeda yang kita naiki sedang melaju, tiba-tiba direm mendadak maka tubuh kita akan terdorong ke depan.
b. Jika kita sedang duduk didalam bus yang sedang berhenti, tiba-tba supir bus menjalankan bus maka tubuh akan terdorong ke belakang.

Contoh hukum II Newton
a. Bola yang diam kemudian ditendang maka bola akan bergerak dengan percepatan tertentu.
b. Andong yang diam kemudian ditarik oleh kuda maka andong akan bergerak dengan percepatan tertentu,

Contoh hukum III Newton
a. Tangan akan terasa sakit saat memukul tembok, karena tembok memberikan gaya reaksi yang menyebabkan tangan terasa sakit.
b. Saat mendayung perahu kita memberikan gaya aksi pada air ke arah belakang dan air akan memberikan gaya reaksi dengan mendorong perahu ke depan.

Selasa, 20 Januari 2015

Contoh Pembiasan Cahaya

Contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari – hari ada banyak sekali. Kita ingat lagi tentang pembiasan cahaya. Apabila cahaya melewati dua buah medium yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan dibiaskan, hal ini disebabkan cepat rambat cahaya pada medium yang kerapatannya berbeda juga akan berbedaSemakin besar kerapatan suatu medium, akan semakin kecil cepatrambat cahaya yang melewatinya.

Contoh Peristiwa Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Sedotan yang tercelup air sebagian tampak membengkok
Sedotan yang sebagian batangnya tercelup di dalam air akan tampak bengkok jika dilihat dari luar. Hal ini disebabkan cahaya datang dari udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat) akan dibiaskan menjauhi garis normal. proses pembiasan cahaya berlangsung di dalam gelas.Sehingga jika dilihat dari luar gelas batang sedotan tampak bengkok karena tidak berada di titik sebenarnya (garis normal). Selain sedotan batang pensil, pulpen, spidol yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air juga akan terlihat bengkok jika dilihat dari luar gelas.

2. Dasar kolam tampak dangkal.
Dasar kolam akan terlihat dangkal jika dilihat dari darat. Hal ini disebabkan cahaya datang dari udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat) akan dibiaskan menjauhi garis normal. Proses pembiasan cahaya berlangsung di dalam kolam.Sehingga yang terlihat sebagai dasar kolam merupakan bayangan dasar kolam bukan sasar kolam yang sesungguhnya.

3. Berlian dan intan tampak berkilauan
Cahaya yang measuk e dalam intan maupun berlian mengalami beberapa kali pembiasan oleh permukaan intan maupun permukaan berlian tersebut. Hal ini disebabkan indeks bias intan yang besar yaitu 2.417 dan sudut kritis intan kecil hanya 24⁰.

4. Bintang terlihat lebih dekat dari posisi sebenarnya
Pada malam hari yang cerah kita dapat melihat ribuan bintang yang menghiasi langit. Bintang yang terlihat tampak lebih dekat dari bumi dari posisi sebenarnya. Hal ini disebabkan cahaya datang dari ruang hampa udara di ruang angkasa (kurang rapat) menuju atmosfer bumi (lebih rapat) akan dibiaskan mendekati garis normal. Proses pembiasan cahaya berlangsung di atmosfer bumi.Sehingga bintang di langit akan terlihat lebih dekat dari posisi sebenarnya jika dilihat dari bumi.

5. Adanya Pelangi
Jika hujan turun disertai panas biasanya akan terlihat pelangi. Terjadinya pelangi disebabkan dispersi cahaya matahari yang bersifat polikromatik menjadi cahaya monokromatik dibiaskan oleh tetesan air. Proses pembiasan ini berlangsung di dalam atmosfer. Cahaya matahari yang dibiaskan oleh tetesan air menyebabkan warna-warna cahaya matahari menjadi terpisah. Masing – masing warna dibiaskan dengan sudut bias yang berbeda sehingga masing – masing warna akan terpisah. Cahaya merah pertama dibiaskan karena frekuensi cahaya merah paling rendah dan memilki panjang gelombang paling besar diantara ketujuh warna pelangi. Sedangkan cahaya ungu menjadi yang terakhir dibiaskan karena frekuensi cahaya ungu paling tinggi dan gelombang cahaya ungu paling pendek. Pelangi biasanya terlihat pada pagi dan sore hari karena sudut antara bumi dan matahari masih rendah. Pelangi hanya akan terlihat jika posisi pengamat berada di belakang hujan dan matahari berada di belakang pengamat. 
Demikianlah beberapa contoh pembiasan cahaya.

Minggu, 18 Januari 2015

Definisi dan Teknik Membaca Cepat Agar Mudah Diterima Otak

Definisi membaca cepat yaitu teknik membaca untuk mendapat informasi dengan cara membaca langsung ke permasalahan atau fakta yang dicarinya. Membaca cepat ini merupakan salah satu metode untuk membaca yang dilakukan dengan cara membaca dalam hati. Keuntungan membaca cepat yaitu akan memperoleh informasi yang lengkap dalam waktu yang singkat dengan pemahaman isi bacaan yang tinggi juga. Kecepatan membaca terdapat ukurannya, yaitu kata per menit yang disingkat KPM. Ada beberapa kata yang bisa dibaca setiap menitnya dengan rumus :

Kecepatan = (Jumlah Kata/ Jumlah detik) X 60=…….. kata per menit.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca cepat yaitu:

1. Tidak membaca per kata. Biasakan membaca menurut kelompok kata.

2. Tidak mengulangi kata atau kalimat yang sudah dibaca.

3. Tidak berhenti lama di awal baris atau kalimat. Hali ini dapat memutuskan hubungan makna antarkalimat atau antarparagrafnya .

4. Carilah kata kuncinya. yang menjadi tanda awal adanya gagasan utama sebuah kalimat.

5. Abaikanlah kata-kata lugas yang mempunyai sifat berulang, misalnya kepada, di, dari, yang , dan sebagainya.

Membaca cepat itu tidak hanya sekedar membaca tetapi sebaiknya menggunakan teknik. Teknik membaca cepat dapat dibagi dua yaitu dengan metode skimming dan skanning. Apabila membaca anda belum dapat mencapai tingkat kecepatan yang diharapkan, maka berlatihlah agar meningkatakan kecepatan bacanya.

Berikut ini teknik membaca cepat yang paling efektif:

1. Hindari hal-hal yang menghambat dalam kegiatan membaca Anda.

2. Meningkatkan jangkauan pandangan mata dengan berupaya sekali pandang dapat mencapai 3-4 kata atau langsung sekelompok frasa.

3. Konsentrasi. Setiap tulisan yang dibaca, konsentrasilah agar otak Anda dapat langsung menangkap arti dan maksudnya.

Saat membaca cepat, tentunya tidak semulus apa yang Anda harapkan. Ada beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi kecepatan membaca yaitu:

1. Vokalisasi, yaitu dengan bersuara

2. Gerakkan bibir Anda seperti bibir berkomat-kamit

3. Tunjuklah setiap kata dengan jari Anda.

4. Gerakkanlah kepala dari kiri ke kanan. Maksudnya pandangan Anda harus mengikuti tulisan yang dibaca

5. Regresi, yaitu bacalah ulang yang sudah Anda baca

6. Subvokalisasi,yaitu melafalkannya dalam batin/ pikiran.

Setiap orang di tuntut untuk menjadi pembaca yang efektif. Ukuran kecepatan membaca yaitu kata per menit (KPM). Berikut ini ukuran kecepatan membaca yang efektif:

a. Siswa SD minimal dengan kecepatan 200 KPM

b. Siswa SMA minimal dengan kecepatan 250 KPM

c. Mahasiswa minimal dengan kecepatan 325 KPM

Kegiatan membaca pasti sudah Anda lakukan setiap hari. Akan tetapi, apakah anda sudah mencapai batas minimal kecepatan membaca sesuai tingkat kecepatan yang telah ditentukan? Segera perbaiki kualitas membaca Anda, salah satunya yaitu dengan mengikuti teknik-teknik di atas.

Jumat, 16 Januari 2015

Contoh Hukum I Newton

Dalam kehidupan sehari – hari banyak contoh hukum I Newton. Dapatkah kamu menyebutkan contoh aplikasi dari hukum I Newton ?
a. Percobaan Hukum 1 Newton
Siapkan selembar kertas HVS. Letakkan buku fisika pada kertas tersebut, tarik kertas HVS secara pelan – pelan. Apa yang akan terjadi pada buku fisikamu ? sekarang letakkan kembali buku fisikamu tarik kertas HVS dengan cepat. Apa yang terjadi dengan buku fisikamu ? apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan yang telah kamu lakukan ? percobaan sederhana yang barusan kamu lakukan berhubungan dengan hukum I Newton.

b. Teori Hukum 1 Newton

Hukum – hukum Newton berhubungan dengan gerak. Hukum Newton terinspirasi dari buah apel yang jatuh dari pohonnya. Newton berhasil menemukan tiga hukum tentang gerak, tetapi pada artikel ini hanya akan dibahas tentang hukum I Newton. Menurut Newton "benda yang diam akan tetap diam dan dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan juga akan tetap bergerak lurus beraturan selama resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol". Pernyataan tersebut sebagai hukum I Newton. Dari pernyataan Newton dapat disimpulkan bahwa benda akan cenderung mempertahankan keadaan awal sebelum dikenai gaya. Oleh karena itu hukum I Newton juga disebut hukum Inersia atau hukum kelembaman. Hukum I Newton dapat dituliskan :
∑F = 0
Percobaan sederhana yag barusan kamu lakukan merupakan salah satu dari contoh hukum I Newton.
c. Contoh Hukum I Newton
1. Buku yang diletakkan di atas kertas HVS akan tetap diam ketika kertas ditarik dengan cepat maka buku akan tetap diam ditempatnya.
Hal ini karena buku yang awalnya diam kemudian tiba-tiba ditarik dengan cepat maka buku akan mengalami percepatan sesaat. Seperti yang telah dibahas pada materi gerak lurus percepatan sesaat buku nilainya sangat kecil atau mendekati nol. Oleh karena itu besar percepatan sesaat dapat diabaikan dan percepatan buku dianggap nol, sehingga buku akan tetap diam.

2. Badan akan terdorong ke depan ketika mobil di rem mendadak
Hal ini karena tubuh cenderung bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mobil sebelum direm. Sehingga ketika mobil direm tubuh akan terdotong kedepan. Oleh karena itu sebaiknya menggunakan sabuk pengaman agar kepala tidak terbantur setir mobil ketika mobil direm mendadak.

3. Pemain ice skating dapat meluncur tanpa mengeluarkan tenaga
Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada gaya yang dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat meluncur dengan kecepatan tetap karena lapangan ice skating sangat licin sehingga gaya gesek antara sepatu pemain ice sketing dan lapangan sangat kecil dan dapat diabaikan.
Demikianlah sekilas tentang contoh hukum I Newton, semoga bermanfaat.

Rabu, 14 Januari 2015

Hukum Gravitasi Newton dan Kuat Medan Gravitasi


Hukum Graviasi Newton juga dikenal hukum Gravitasi Universal merupakan hukum tarik – menarik antara dua benda bermassa yang berdekatan. Hukum Gravitasi Newton terinspirasi mengapa orbit ulan mengelilingi bumi selalu tetap, mengapa benda benda langit tidak saling bertabrakan ? Newton juga memikirkan mengapa benda – benda yang di atas selalu jatuh ke atas permukaan bumi, bukan jatuh ke atas maupun terlampar ke ruang angkasa.

Bunyi hukum Gravitasi Newton

Menurut Newton Semua benda yang berada di alam semesta akan menarik benda lain dengan gaya yang sebanding dengan massa benda benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantara benda-benda tersebut. Pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan hukum Gravitasi Newton atau hukum gravitasi universal.


Rumus Hukum Gravitasi Newton
Dari pernyataan Newton tentang hukum Gravitasi dapat dituliskan dalam rumus gravitasi Newton
F = G m1 m2 / r2
Dimana :
F = Gaya gravitasi Newton (N)
G = tetapan Gravitasi Newton (6.67 x 10 -11 kg-1 m3 s-2
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)

Kuat medan gravitasi
Medan gravitasi diartikan sebagai area dissekitar benda bermassa yang masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Besar kuat medan gravitasi sebanding dengan massa benda dan berbanding terbaik dengan kuadrat jarak benda terhadap pusat gravitasi. Semua benda yang berada di dalam medan gravitasi akan tertarik oleh gaya gravitasi tersebut.

Rumus kuat medan gravitasi
g = G m / r2

Sebuah benda yang berada di dekat permukaan bumi maka pada benda tersebut akan bekerja gaya tari. Gaya ini mempunyai arah dan besar di setiap titik dalam area tersebut. Arah gaya tersebut selalu menuju pusat bumi dan besarnya dapat dihitung dengan persamaan
F = m . g
Berdasakan hukum gravitasi Newton maka setiap tempat dibumi kan mendapat pengaruh dari gaya gravitasi bumi yang menyebabkan setiap benda akan tertarik menuji pusat bumi. Dengan asumsi bumi itu bulat maka dapat disimpulkan arah medan gravitasi bumi aka membentuk garis lurus dan selalu menuju ke pusat bumi, kuat medan gravitasi bumi di setiap titik dipermukaan bumi besarnya sama. Namun, pada kenyataannya bumi tidak bulat tetapi pepat pada kedua kutub dan menggembung pada khatulistiwa sehingga kuat medan gravitasi bumi di khatulistiwa berbeda dengan kuat medan gravitasi bumi dikutub. Kuat medan gravitasi bumi di khatlistiwa lebih kecil daripada kuat medan gravitasi bumi di kutub. Seperti yang sudah kita ketahui bumi mengandung banyak mineral dan bahan tambang. Kuat medan gravitasi bumi disekitar tempat yang mengandung bahan tambang lebih besar dibandingkan dengan kuat medan gravitasi bumi di daerah yang tidak mengandung bahan tambang. Pegnungan juga mempengaryhu kuat medan gravitasi bumi. Benda yang berada dekat di kaki gunung akan tertarik ke arah pusat gunung dan pusat bumi. Kedua tarikan tersebut akan menghasilkan kuat medan gravitasi yang berbeda arah. Akibatnya kuat medan gravitasi bumi tidak tepat mengarah pada pusat bumi tetapi sedikit berbelok menuju pusat gunung.
Demikianlah sekilah tentang gaya gravitasi Newton dan kuat medan gravitasi. Semoga bermanfaat.

Senin, 12 Januari 2015

Pemahaman Dasar Belajar Bahasa Jepang Secara Otodidak

Setiap negara tentunya memiliki bahasa sendiri. Kali ini kita akan belajar bahasa Jepang. Modal utama belajar bahasa Jepang yaitu fokuskan terlebih dahulu mind set Anda bahwa belajar bahasa Jepang sebenarnya mudah. Jika Anda ingin belajar bahasa Jepang secara otodidak, tahap awal yaitu mempelajari huruf hiragana-katakana. Hiragama adalah huruf asli yang digunakan untuk menulis bahasa Jepang (selain kanji). Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata serapan dari bahasa asing.

Berikut huruf-huruf Hiragana dan Katakana sebagai dasar belajar bahasa Jepang secara Otodidak

1. Huruf Hiragana

a. Huruf dasar

a ditulis あ

i ditulis い

u ditulisう

e ditulis え

o ditulis お

b. Huruf gabungan

ka ditulis か, ki ditulis き, ku ditulis く, ke ditulis け, ko ditulis こ,

sa ditulis さ, si ditulis し, su ditulis す, se ditulis せ, so ditulis そ,

ta ditulis た, ti ditulis ち , tu ditulis つ, te ditulis て , to ditulis と ,

na ditulis な, ni ditulis に, nu ditulis ぬ , ne ditulis ね , no ditulis の ,

ha ditulis は, hi ditulis ひ , huditulis ふ , he ditulis へ , ho ditulis ほ,

ma ditulis ま , mi ditulis み , mu ditulis む , me ditulis め , mo ditulis も ,

ya ditulis や , yi ditulis -, yu ditulis ゆ , ye ditulis - , yo ditulis よ,

ra ditulis ら, ri ditulis り , ru ditulis る , re ditulis れ , ro ditulisろ ,

wa ditulis わ, wi ditulis - , wu ditulis - , we ditulis - , wo ditulis を ,

na ditulis ん.

2. Huruf Katakana

a. Huruf dasar

a ditulis ア

i ditulis イ

u ditulis ウ

e ditulis エ

o ditulis オ

b. Huruf gabungan

ka ditulis カ, ki ditulis キ , ku ditulis ク , ke ditulis ケ , ko ditulis コ ,

sa ditulis サ , si ditulis シ , su ditulis ス , se ditulis セ , so ditulis ソ ,

ta ditulis タ , ti ditulis チ , tu ditulis ツ , te ditulis テ , to ditulis ト,

na ditulis ナ , ni ditulis ニ , nu ditulis ヌ , ne ditulis ネ , no ditulis オ ,

ha ditulis ハ , hi ditulis ヒ , huditulis フ , he ditulis ヘ , ho ditulis ホ ,

ma ditulis マ , mi ditulis ミ , mu ditulis ム , me ditulis メ , mo ditulis モ ,

ya ditulis ヤ , yi ditulis - , yu ditulis ユ, ye ditulis - , yo ditulis オ,

ra ditulis ラ, ri ditulis リ , ru ditulis ル , re ditulis レ , ro ditulis ロ,

wa ditulis ワ, wi ditulis - , wu ditulis - , we ditulis - , wo ditulis ヲ ,

na ditulis ン .

· baris s kolom i; dibaca shi,

a. Huruf Hiragana

ga ditulis が , gi ditulis ぎ , gu ditulis ぐ , ge ditulis げ , go ditulis ご ,

za ditulis ざ , zi ditulis じ , zu ditulis ず , ze ditulis ぜ , zo ditulis ぞ ,

da ditulis だ , di ditulis ぢ , du ditulis づ , de ditulis で , do ditulis ど ,

ba ditulis ば , bi ditulis び , bu ditulis ぶ , be ditulis べ , bo ditulis ぼ ,

pa ditulis ぱ , pi ditulis ぴ , puditulis ぷ , pe ditulis ぺ , po ditulis ぽ .

b. Huruf Katakana

ga ditulis ガ, gi ditulis ギ, gu ditulis グ , ge ditulis ゲ , go ditulis ゴ ,

za ditulis ザ , zi ditulis ジ , zu ditulis ズ , ze ditulis ゼ , zo ditulis ゾ ,

da ditulis ダ , di ditulis ヂ , du ditulis ヅ , de ditulis デ , do ditulis ド ,

ba ditulis バ , bi ditulis ビ , bu ditulis ブ, be ditulis ベ , bo ditulis ボ ,

pa ditulis パ , pi ditulis ピ , puditulis プ, pe ditulis ペ , po ditulis ポ ,

Huruf "ya", "yu", dan "yo", juga bisa dikombinasikan dengan huruf lainnya untuk membentuk huruf menjadi "nya", "hya", "hyu", dan lain-lain, dengan cara menuliskan huruf yang berakhiran "i" (ki, chi, si, mi, dll) dan menambahkan partikel "y" setelahnya yang lebih kecil ukurannya.

Apakah Anda sudah hafal dan paham dengan huruf-hurufnya Jepang diatas? Apabila sudah, coba lakukan latihan menulis kata, frase, dan kalimat. Dengan mengulangnya, maka proses belajar bahasa jepang Anda yang secara otodidak semakin matang.

Sabtu, 10 Januari 2015

Gelombang Bunyi Ultrasonik

Masih ingatkah dengan bunyi Ultrasonik ?yups, bunyi ultrasonik adalah bnyi yang frekuensinya 20.000 Hz

Pengertian Gelombang bunyi Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang bunyi yang frekuensinya sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Gelombang bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh manusia. Gelombang bunyi ultrasonik dapat didengar oleh kelelawar, anjing kucing, lumba-lumba. Gelombang bunyi ultrasonik merambat melalui zat padat, zat cair dan zat gas. Reflektivitas gelombang bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan Reflektivitas gelombang bunyi ultrasonik permukaan zat cair. Gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Manfaat gelombang bunyi ultrasonik pada hewan
Lumba-lumba memanfaatkan gelombang bunyi ultrasonik untuk berkomunikasi. Kelelawar mampu menghasilkan gelombang bnyi ultrasonik dengan frekuensi 100.000 Hz. Gelombang bunyi ultrasonik pada kelelawar dimanfaatkan sebagai alat unuk mengetahui posisi makanan dan benda-benda pada saat terbang. Sehingga kelelawar dapat terbang tanpa menabrak dan dengan mudah menenmukan makanan.

Aplikasi gelombang bunyi ultasonik pada alat elektronik

Beberapa peralatan elektronik memanfaatkan gelombang bunyi ultrasonik. Gelombang bunyi ultrasonik pada elektronik dihasilkan oleh getaran-getran elastis sebuah kristal kuasa yang diinduksikan dengan medan listrik bolak balik yang menggunakan efek piezoelektrik.

Kelemahan dan kelebihan gelombang bunyi ultrasonik

Kelemahan gelombang bunyi ultrasonik ialah frekuensi terlalu tinggi sehingga tidak dapat di dengar oleh manusia, sedangkan kelebihan gelombang bunyi ultrasonik adalah mudah di fokuskan. Pemantulan gelombang ultrasonik banyak dimanfaatkan untuk navigasi radar dan mendeteksi sensor pada robot maupun hewan.

Manfaat Gelombang Bunyi Ultrasonik
Gelombang Bunyi Ultrasonik banyak dimanfaatkan oleh bidang kesehatan, pertahanan maupun bidang industri.
1. Dalam bidang kesehatan
Gelombang bunyi ultrasonik mampu melihat organ-organ dalam tubuh manusia. Gelombang bunyi ultrasonik dimanfaatkan untuk mendeteksi tumor, hati, liver, menyelidiki otak dan menghancurkan betu ginjal. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi).

2. Dalam bidang industri
Pada bidang industri gelombang bunyi ultrasonik dimanfaatkan untuk mendeteksi keretakan pada logam, meratakan campuran susu agar homogen, meratakan campuran besi dan timah, mensterilisasi makanan yang diawetkan dalam kaleng, membersihkan benda benda yang sangat halus. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan mineral maupun minyak bumi yang tersimpan di dalam bumi.

3. Dalam bidang pertahanan
Dalam bidang pertahanan gelombang ultrasonik dimanfaatkan sebagai radar atau navigasi. Gelombang ultrasonik juga digunakan untuk detektor di dalam air. Gelombang ultrasonik dipasang pada kapal pemburu untuk mengetahui keberadaan kapal selam. Gelombang ultrasonik juga dipasang pada kapal selam untuk mengetahui keberadaan kapal yang berada di atas permukaan air. Gelombang ultrasonik jga dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman palung laut, mendeteksi ranjau, an menentukan puosisi sekelompok ikan.
Demikianlah sekilas tentang gelombang bunyi ultrasonik semoga bermanfaat.

Kamis, 08 Januari 2015

Pembiasan Cahaya pada Prisma

Bagaimana jalannya pembiasan cahaya pada prisma ? prisma merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang datar, sehingga di dalam prisma cahaya akan mengalami dua kali proses pembiasan. Ingat kembali konsep pembiasan cahaya. Cahaya yang datang dari medium yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Dan cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat menuju zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.

Proses pembiasan Cahaya pada Prisma
Cahaya yang datang dari udara menuju bidang pembias 1 pada prisma cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Selanjutnya cahaya akan sampai pada bidang pembias kedua pada prisma maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal, sebelum pada akahirnya cahaya keluar meninggalkan prisma. Proses pembiasan cahaya pada prisma ditunjukkan oleh gambar 1.
gambar 1
Rumus Pembiasan pada Prisma
persamaan sudut puncak prisma atau biasa disebut sudut pembias prisma, dapat dihitung menggunakan rumus :
β = r1 + i2
dengan :
β : sudut puncak prisma (⁰)
r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma (⁰)
i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara (⁰)

jika nilai sudut pembias prisma sudah diketahui selanjutnya kita dapt mencari nilai sudut deviasi prisma atau sudut pembias prisma, menggunakan rumus :
D = (i1 + r2) - β
Dengan :
D = sudut deviasi (⁰)
i1 = sudut datang pada bidang batas bidang pertama prisma (⁰)
r2 = sudut bias pada bidang kedua prisma (⁰)
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma (⁰)
Sudut deviasi minimum terjadi saat i1 = r2 , utuk menentukan nilai deviasi minimum digunakan persamaan :
Dm = 2i1 - β

a. Bila sudut pembias lebih dari 15° , besar sudut deviasi minimum dihitung menggunakan rumus :


Dengan :
n1 = indeks bias medium (udara)
n2 = indeks bias prisma
Dm = sudut deviasi minimum (⁰)
β = sudut pembias prisma (⁰)

b. Bila sudut pembias kurang dari 15° , besar sudut deviasi minimum dihitung menggunakan rumus :

Dengan :
δ = sudut deviasi minimum (⁰)
n = indeks bias relatif prisma terhadap medium
β = sudut pembias prisma (⁰)
demikianlah uraian tentang pembiasan pada prisma, semoga bermanfaat

Rabu, 07 Januari 2015

Bunyi Hukum Hooke

Hukum Hooke merupakan hukum yang menyatakan hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dan pertambahan panjang pegas

Bagaimana bunyi hukum Hooke ?
Robert Hooke seorang arsitek berkebangsaan Inggris menyatakan “pertambahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas” , pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Hooke.

Rumus Hukum Hooke , dapat dituliskan :
F = - k . Δx
Dimana :
F = gaya (N)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)
Menurut hukum Hooke semakin besar gaya yang diberikan maka pegas juga akan semakin memanjang.

Adapun grafik yang hubungan antara gaya (F) dan pertambahan panjang pegas (Δx)



Seperti halnya rangkaian listrik, pegas juga dapat disusun seri maupun paralel. Lalu bagaimana cara meentukan nilai konstanta suatu pegas yang sisusu seri maupun paralel ?
a. Rangkaian pegas seri
Jika dua pegas atau lebih disusun seri maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan :
1 /kp = 1/k1 + 1/k2 + . . .

b. Rangkaian pegas paralel
Jika dua pegas atau lebih disusun secara paralel maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan :
kp = k1 + k2 + . . .

Energi Potensial Pegas

energi potensial pegas diartikan sebagai energi yang tersimpan di dalam pegas karena sifat elastis pegas. Besar energi potensial pegas bergantung pada besar gaya luar yang diberikan untuk menekan atau merenggangkan pegas.
Energi potensial pegas dirumuskan :
Ep = ½ k Δx2
Dimana :
Ep = energi potensial pegas (J)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)

Aplikasi hukum Hooke :
Sebagaimana yang telah dibahas di atas bahwa hukum Hooke berkaitan erat dengan benda benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas maupun benda – benda yang bersifat elastisitas yang lainnya.
Konsep Hukum Hooke dimanfaatkan pada pengguaan teleskop dan mikroskop. Teleskop digunakan untuk melihat benda – benda yang letaknya jauh agartampak dekat sedangkan mikroskop dimanfaatkan untuk meliha tbenda-benda yang sangat kecil (renik) agar tampak besar. Konsep hukum Hooke juga dmanfaatkan pada alat pengukur percepatan gravitasi bumi.
Aplikasi Hukum Hooke juga terdapat pada jam yang menggunakan peer sebagaipengatur waktu. Hukum Hooke juga dapat ditemukan pada jam kasa atau yang biasa disebut kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau kedudukan kapal yang berada di laut.
Hukum Hooke juga dimanfaatkan pada sambungan tongkat – tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Hukum Hooke juga dimanfaatkan untuk membuat ayunan pegas.
demikianlah uraian tentang Hukum Hooke semoga bermanfaat.

Selasa, 06 Januari 2015

Contoh Soal Elastisitas dan Pembahasan

1. Sebuah pegas yang bersifat elastis memiliki luas penampamg 100 m2. Jika pegas ditarik dengan gaya 150 Newton. Tentukan tegangan yang dialami pegas !
Diketahui :
A : 100 m2
F : 150 N
Ditanya :
σ . . . ?
Jawab :
σ : F / A
σ : 150 N / 100 m2
σ : 1.5 N/m2

2. Sebuah kawat yang panjangnya 100 cm ditarik dengan gaya 100 Newton. Yang menyebabkan pegas bertambah panjang 10 cm. Tentukan regangan kawat !
Diketahui :
Lo : 100 cm
ΔL : 10 cm
F : 100N
Ditanya :
e . . . . ?
jawab :
e : ΔL / Lo
e : 10 cm / 100 cm
e : 0.1

3. Diketahui panjang sebuah pegas 25 cm. Sebuah balok bermassa 20 gram digantungkan pada pegas sehingga pegas bertambah panjang 5 cm. Tentukan modulus elastisitas jika luas penampang pegas 100 cm2 !
Diketahui :
Lo : 25 cm
ΔL : 5 cm
m : 20 gram : 0.02 kg
F : w : m . g : 0.02(10) : 0.2 N
A : 100 cm : 0.01 m
Ditaya :
E . . . .?
Jawab :
E : σ/e
E : (F /A ) / (ΔL/Lo)
E : ( 0.2 N/ 0.01 m2) / (5 cm /25 cm )
E : (20 N /m2 )/ (0.2)
E : 100 N/m2

4. Sebuah pegas panjangnya 20 cm. Jika modulus elastisitas pegas 40 N/m2 dan luas ketapel 1 m2. Tentukan besar gaya yang diperlukan agar pegas bertambah panjang 5 cm
Diketahui :
Lo: 20 cm
E : 40 N/m2
A : 1 m2
ΔL : 5 cm
Ditanya :
F . . . . ?
Jawab :
E : σ/e
E : (F /A ) / (ΔL / Lo)
40 N/m2: (F / 1 m2) / (5cm/20 cm)
40 N/m2 :( F/ 1 m2 ) / ¼
160 N/m2 : F/1 m2
F : 160 N

Senin, 05 Januari 2015

Pengertian Elastisitas dalam Fisika

Istilah elastisitas mungkin sudah tidak asing lagi di telinga teman – teman. Dalam pelajaran ekonomi teman – teman juga mengenal elstisitas, tetapi elastisitas salam fisika tentu berbeda dengan elastisitas dalam ekonomi.

Dalam fisika sifat benda dibedakan menjadi dua, yaitu sifat plastis dan sifat elastis. Sifat plastis yaitu sifat benda yang tidak bisa kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Sedangkan Elastisitas diartikan sebagai sifat suatu bahan atau kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan.

Contoh elastisitas dalam kehidupan sehari – hari :
1. Anak-anak yang sedang bermain ketapel menaruh batu kecil pada karet ketapel dan menarik karet tersebut sehingga bentuk karet berubah. Ketika anak tersebut melepaskan tarikannya, karet melontarkan batu kedepan dan karet ketapel segera kembali kebentuk awalnya.
2. Pegas yang ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali ke bentuk semula.


Jika benda elastis diberi gaya dan gaya tersebut dihilangkan tetapi benda tidak dapat kembali kebentuk semula, maka dikatakan benda tersebut telah melewati batas elastis. Batas elastis diartikan sebagai jumlah maksimum tegangan yang dialami oleh suatu bahan untuk kembali ke bentuk awalnya. Batas elastis bergantung pada jenis bahan yang digunakan. Jika pada batas elastis benda terus menerus diberi gaya maka benda akan putus atau patah. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di atas:

Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastis
a. Tegangan
ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain ditahan. Maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Dalam fisika dikatakan benda mengalami tegangan atau stress. Misalnya seutas kawat dengan luas penampang A dan panjang awal Lo kemudian kawat ditarik dengan gaya sebesar F pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain ditahan maka kawat aka mengalami ertambahan panjang sebesar ΔL. Gaya tarik ini menyebabkan, kawat mengalami tegangan tarik σ. tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik (F) yang dialamikawat dengan luas penampangnya (A). 

Tegangan = gaya / luas
σ = F/ A

Tegangan merupakan besaran skalar dan sesuai persamaan di atas memiliki satuanm Nm-2 Atau pascal (Pa)

b. Regangan
jika gaya yang diberikan pada kawat dihilangkan maka kawat akan kembali ke bentuk semula. Perbandingan antara pertambahan panjang kawat pertambahan panjang ΔL dengan panjang awal Lo disebut regangan.
 
Regangan = pertambahan panjang / panjang mula-mula
e = ΔL / Lo

Karena pertambahan panjang ΔL dan panjang awal L adalah besaran yang sama, maka sesuai persamaan di atas regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi.

c. Modulus Elastis
Modulus Elastisitas E Suatu bahan di definisikan sebagai perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan.

Modulus Elastisitas : tegangan / regangan
E :  σ / e

Minggu, 04 Januari 2015

Pengaruh Teori Motivasi Belajar Pada Kesuksesan Siswa

Motivasi belajar berasal dari dua kata yaitu motivasi dan belajar. Kata ini saling mempengaruhi. Berikut pemaparan teori-teori pembentukan kata motivasi dan belajar sehingga mampu mempengaruhi kesuksesan siswa.

Mc. Donald mengatakan dalam buku Djamarah tahun 2008 halaman 148, motivasi merupakan sebuah perubahan bentuk energi pada pribadi seseorang dengan ditandai timbulnya afektif atau perasaan dan suatu reaksi untuk meraih tujuan. Perubahan energi pada setiap orang terlihat pada bentuk fisiknya. Apabila setiap orang memiliki tujuan pada aktivitasnya, maka memiliki motivasi yang sangat kuat untuk meraihnya dengan berbagai upaya yang dapat ia kerjakan.

Woodworth dan Marques pada bukunya Sunarto tahun 2008, mereka mendefinisikan motivasi merupakan sebuah kesiapan yang menjadikan setiap individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan untuk mendapatkan beberapa tujuan tertentu. Pendapat ini sejalan dengan yang Chung dan Meggison dalam Suhaimin, mendefinisikan suatu motivasi sebagai perilaku yang mengarah pada sebuah sasaran, motivasi berkaitan dengan tingkatan usaha yang dijalankan oleh seseorang dalam pencapaian sebuah tujuan. Motivasi biasanya berhubungan erat dengan kepuasan dalam pekerjaan.

Dimyati (tahun 2009 halaman 80) menyatakan bahwa terdapat 3 hal utama pada kata motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Dorongan merupakan suatu kekuatan mental saat menjalakan kegiatan untuk memenuhi tujuan yang sudah di rencanakan. Dorongan yang terfokus pada tujuan itu adalah inti dari motivasi. Kata “tujuan” merupakan suatu hal diinginkan oleh seorang individu. Penjelasan Biggs dan Teller pada buku Dimyati tahun 2009 halaman 81, tujuan itu akan mengarahkan pada perilaku khususnya perilaku belajar. Kata motivasi dan belajar adalah dua hal yang sama-sama mempengaruhi. Siswa akan menjadi giat belajar apabila dia memiliki motivasi untuk terus belajar. Thorndike dalam Uno tahun 2011 halaman 11, mengartikan belajar merupakan proses yang menghubungkan antara stimulus denan respon. Stimulus bisa berupa pikiran, rasa, atau sebuah gerakan.

Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Menurut Hamalik tahun 2011 halaman 161) suatu motivasi dapat menentukan pada berhasil atau tidaknya proses belajar siswa. Apabila saat belajar tidak diimbangi motivasi akan sangat sulit untuk mencapai titik keberhasilan. Seseorang yang belum memiliki motivasi belajar, tentu tidak akan menjalankan kegiatan belajar dengan serius. Hal ini menandakan bahwa sesuatu yang dikerjakan itu tidak dapat mengacu pada segala kebutuhannya. Sesuatu yang terlihat menarik minat orang lain belum tentu menjadi menarik minat lainnya apabila hal tersebut tidak berhubungan dengan kebutuhannya (Djamarah, tahun 2008 halaman 148).

Menurut teori De Decce dan Grawford pada Djamarah, tahun 2008 hal 169), ada 4 fungsi seorang guru. Dalam hal ini yang berkaitan dengan penjagaaan dan peningkatan motivasi belajar siswa. Yang pertama guru dapat menggairahkan semua anak didik, yang artinya sebagai guru harus bisa membuang hal-hal membosankan dalam proses pembelajaran. Kedua, setiap guru diharapkan mampu memberikan harapan yang realistis. Ketiga, setiap guru memberikan insentif (hadiah berupa sanjungan atau pujian, nilai yang bagus, dan lainnya) atas keberhasilannya. Dan keempat, guru mampu mengarahkan pada setiap perilaku siswanya.

Motivasi belajar ini sangat penting untuk guru dan siswanya. Biggs dan Telfer pada Dimyati tahun 2009 halaman 84 menyampaikan bahwa motivasi belajar dengan motivasi bekerja sangat diperlukan oleh siswa dan guru. Guru diharapkan dapat menguatkan motivasi belajar siswanya. Motivasi belajar penting untuk siswa yaitu: dapat menyadarkan siswa saat awal belajar sampai pada hasil akhir, menginformasikan pentingnya usaha belajar dari pada bermain, mengarahkan pada semua kegiatan belajar, meningkatkan semangat belajarnya, menyadarkan adanya suatu perjalanan belajar yang kemudian untuk bekerja. Apabila motivasi dilakukan dengan kesadaran sendiri, maka tugas belajar bisa terselesaikan dengan lebih baik. Oleh karena itu, motivasi belajar yang kuat dapat mempengaruhi kesuksesan setiap siswa dalam setiap kegiatannya.

Sabtu, 03 Januari 2015

Tips Belajar Yang Sangat Baik Untuk Semua Kalangan

Kata belajar mempunyai arti yang luas. Belajar merupakan sebuah proses dimana seseorang yang awalnya tidak tahu, ada keinginan untuk tahu, dah akhirnya mengetahui hal yang diinginkan. Setiap orang dapat menentukan sendiri kapan saja waktu yang paling baik untuk belajar. Anda bisa memilih siang, sore, malam, atau pagi hari. Semua waktu itu baik, yang penting Anda dalam kondisi fit dan siap untuk konsentrasi sejenak.

Berikut beberapa tips belajar yang sangat baik untuk semua kalangan

1. Buatlah suasana super kondusif

Tips belajar yang sangat baik yaitu dengan suasana yang super kondusif. Hal ini dilakukan dengan menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan siap untuk belajar. Suasana yang ini akan memudahkan otak anda dalam mengingat materi yang dipelajari. Apabila bosan belajar di satu tempat, cobalah pindah ke tempat lain.

2. Lihatlah garis besarnya dahulu

Tips belajar yang sangat baik berikutnya yaitu coba lihatlah garis besarnya daluhu pada setiap materi. Apabila membaca materi yang baru, sebaiknya jangan langsung membaca materi secara rinci. Cobalah pahami secara sepintas garis besar tiap materinya, misalnya baca judulnya, daftar isinya atau ringkasan materinya terlebih dahulu. Apabila ada bacaan yang panjang, cobalah baca dahulu kalimat pertama pada setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari setiap materi

Apabila Anda meringkas materi dengan membuat catatan kecil, maka sangat membantu Anda mengingatnya. Sebaiknya catatan tersebut ditulis pada buku kecil, kertas, atau lainnnya yang dapat dibawa kemana pun Anda pergi, sehingga Anda dapat membaca intisari dapa setiap materinya.

4. Berlatih menajamkan ingatan

Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengubahnya menjadi sebuah singkatan atau membuat kata kunci dengan harapan mudah diingatnya. Mungkin Anda tidak dapat menghafal langsung dalam waktu dekat, bisa sajaa dalam waktu satu minggu sudah lupa lagi. Apabila Anda menggunakan konsep ini, Anda bisa ingat singkatan untuk setiap materinya bisa sampai puluhan tahun.

5. Belajarlah dengan rutin dan tekun

Tips belajar yang sangat baik dan paling ampuh adalah dengan rutin dan tekun. Belajar dengan rutin dan tekun sangat berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar Anda. Apabila Anda jarang belajar ataupun hanya belajar jika akan ada ujian pasti prestasinya tidak akan maksimal. Maka belajarlah dengan rutin dan tekun selam masih ada waktu untuk belajar. Janganlah belajar secara tergesa-gesa pada hari-hari terakhir sebelum ujian.

6. Belajar kelompok

Apabila bosan belajar sendirian, cobalah belajar kelompok bareng teman atau mitra Anda. Belajar kelompok merupakan kegiatan belajar yang lebih menyenangkan karena bisa tanya jawab. Belajar kelompok dengan orangyang lebih pandai sangat dianjurkan supaya bisa termotivasi dan dapat tumpahan ilmunya.

7. Jangan malu bertanya

Janganlah menunda rasa penasaran anda terhadap sebuah materi yang belum tahu. Jika di sekolah ya langsung tanyakan pada pakarnya, dalam hal ini ‘guru’, kalau di perusahaan tanyakan langsung pada atasan Anda.

Itulah beberapa tips belajar yang sangat baik untuk diikuti. Lakukan terus cara di atas agar dapat dimanfatkan untuk masa depan Anda untuk menjadi lebih baik. Beberapa tips tersebut dapat diaplikasikan untuk semua kalangan.

Jumat, 02 Januari 2015

Pengertian Gaya Gesek

Apa sich gaya gesek itu ?
Masih ingatkah jenis-jenis gaya ?, Gaya dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya gesek merupakan salah satu jenis gaya sentuh, karena gaya gesek bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesek di artikan sebagai gaya yang arahnya berlawanan dengan gaya luar. Gaya gesek sering juga disebut sebagai gaya tahan atau gaya hambat. Hal ini karena arah gaya gesek berlawanan dengan arah benda bergerak. Misalnya saat mendorong kardus ke arah kanan maka gaa gesek ke arah kiri.
gaya gesek
Rumus gaya gesek :)
Besarnya gaya (f) gesek merupakan hasil kali antara gaya normal (N dengan koefisien gesek (μ).
f = N μ

Gaya normal merupakan gaya yang arahnya selalu tegak lurus dengan permukaan benda. Jika benda diam Ketika pada posisi diam atau berada pada sebuah permukaan bidang datar maka gaya normal sama dengan berat benda (w).

Gaya gesek dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Gaya gesek statis (fs)
Gaya gesek statis merupakan gaya yang bekerja pada dua permukaan benda yang masih diam.
fs = N.μs
jika nilai gaya gesek statis lebih dari atau sama dengan gaya luar yang diberikan pada benda, maka benda tetap diam. Gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut sama dengan gaya luar yang diberikan pada benda.

2. Gaya gesek kinetis (fk)
Gaya gesek kinetis merupakan gaya yang bekerja pada dua permukaan benda yang bergerak.
fk = N μk
besar gaya gesek statis selalu lebih kecil dari gaya luar yang bekerja pada benda. Nilai koefisien gesekan kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesekan statis.

Contoh Soal gaya gesek :

1. Sebuah benda dengan massa 10 kg ditarik dengan gaya mendatar ke kanan 50 N. Selidikilah apakah benda sudah bergerak ?jika benda bergerak berapa gaya gesek yang bekerja pada benda ? jika jika koefisien gesek statis 0.4 dan koefisien gesek kinetis 0.1
Diketahui :
m = 10 kg
F = 50 N
μs = 0.4
μk = 0.1
karena benda berada di atas permukaaan bidang datar maka N = W = m g = 10 (10) = 100 N
Ditanya :
fs . . . ?
jawab :
fs = N.μs
fs = 100 (0.4)
fs = 40 N
karena gaya gesek statis lebih kecil daripada gaya luar yang bekerja pada benda maka benda bergerak.
fk = N μk
fk = 100 (0.1)
fk = 10N
jadi benda bergerak ke arah kanan dengan gaya gesek 10 N ke arah kiri

Kamis, 01 Januari 2015

Pengertian Motivasi Belajar, Jenis, dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Pengertian motivasi adalah keseluruhan daya gerak baik itu dari luar diri maupun dalam diri dengan menciptakan suatu rangkaian usaha untuk mempersiapkan kondisi tertentu yang mengarahkan pada kegiatan tertentu sehingga tujuannya dapat tercapai. Pengertian motivasi belajar ialah keseluruhan daya gerak baik itu dari luar diri maupun dalam diri siswa dengan menciptakan suatu rangkaian usaha untuk mempersiapkan kondisi tertentu yang mengarahkan pada kegiatan belajar sehingga tujuannya dapat tercapai.

Jenis –Jenis Motivasi Belajar

Menurut Sudarman (1996), motivasi belajar yaitu sesuatu kondisai yang dimiliki oleh diri seorang individu dimana terdapat suatu dorongan untuk menjalankan sesuatu dengan harapan dapat tercapai tujuannya. Motivasi belajar yang dipandang dari berbagai aspek kehidupan dibedakan menjadi beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Motivasi yang dipandang dari dasar pembentukan katannya

a. Motif dari bawaan, ini merupakan bawaan sejak lahir

b. Motif-motif dipelajari, ini motif yang muncul karena telah dipelajarinya

2. Motivasi berdasarkan pembagian dari Marquis dan Woodworth

a. Motif untuk kebutuhan pada organ, misalnya kebutuhan minum, makan, seksual, bernafas , dan lainnya.

b. Motif yang darurat, sebagai sanpel yaitu penyelamatan diri, doronganpembalasan, dan sebagainya

c. Motif yang objektif

3. Motivasi dari kejasmanian dan kerohanian

a. Motivasi kejasmanian, misalnya: insting otomatis, rileks, nafas, dan lainnya.

b. Motivasi kerohanian, misalnya minat dan kemauan

4. Motivasi dari intrinsik dan ektrinsik

a. Motivasi intrinsik yaitu motif terjadi secara aktif dan tidak memerlukan rangsangan dari luar karena pada setiap diri individu sudah memiliki sebuah dorongan untuk menjalankan suatu hal.

b. Motivasi ektrinsik, yaitu motif-motif aktif yang memiliki fungsi masing-masing karena mendapatkan rangsangan dari luar.

Beberapa Faktor-faktor penggerak yang berpengaruh pada motivasi belajar

Pada aktifitas belajar mengajar, setiap siswa membutuhkan suatu motivasi atau dorongan agar beberapa keinginannya dapat terpenuhi. Berikut faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar:

1. Faktor Individu

Contohnya: pertumbuhan atau kematangan, kepandaian, pelatihan, adanya keinginan, dan faktor pribadi.

2. Faktor Kemasyarakatan

Contohnya: keluarga atau kondisi kerumahtanggaan, alat-alat dalam belajar, guru dengan cara pengajarannya dan motivasi kemasyarakatan

Pada pendapat lainnya, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembelajaran yaitu:

1. Faktor Internal

a. Faktor Jasmaniah, meliputi meliputi kesehatan dan kecacatan tubuh.

b. Faktor psikologis diantaranya intelegensi; minat dan motivasi; perhatian dan bakat; kesiap sediaan dan tingkat kematangannya

2. Faktor Eksternal

a. Faktor keluarga

1) Orang tua, dalam hal mendidik anak

2) Relasi antar anggota keluarga

3) Suasana rumah

b. Faktor sekolah

1) Metode pengajaran dan kurikulumnya

2) Jumlah rekan guru dan siswanya

3) Kedisiplinan Sekolah

4) Peralatan mengajar dan pembagian waktunya

5) Kondisi gedung dan cara pembelajaran

6) Standar materi pelajaran dan penugasan untuk di rumah

c. Faktor masyarakat

1) Kegiatan anak dalam bermasyarakat

2) Media masa dan teman pergaulan

3) Bentuk kehidupan dalam bermasyarakat