Selasa, 20 Agustus 2013

Penelitian Epidemiologi

Penelitian epidemiologi mempunyai tujuan untuk menjelaskan etiologi dari suatu penyakit / sekelompok penyakit, gangguan, efek, kondisi, sindrom, ketidakmampuan, / kematian melalui analisis pada data medis serta epidemiologi dengan memakai manajemen informasi serta informasi yang bersumber dari setiap bidang / disiplin ilmu yang benar, termasuk ilmu sosial / perilaku. Selain itu penelitian ini juga untuk menentukan apakah info epidemiologi yang ada betul – betul konsisten berdasarkan hipotesis yang diajukan serta dengan ilmu pengetahuan, ilmu biomedis terbaru dan ilmu perilaku.

Penelitian ini juga untuk memberikan dasar terhadap pengembangan langkah-langkah pengendalian serta prosedur pencegahan bagi populasi dan kelompok yang beresiko, serta untuk pengembangan langkah dan kegiatan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan kesemuanya itu akan dipakai untuk mengevaluasi kesuksesan langkah – langkah, program intervensi dan kegiatan. Penelitian epidemiologi dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Penelitian Crosectional = merupakan rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan paparan dan penyakit ( faktor penelitian ) dengan cara memperhatikan status penyakit dan paparan dalam waktu serentak terhadap individu – individu dari populasi tunggal, yang dilakukan pada waktu satu saat / periode tertentu dalam tahun yang sama.

Ciri – ciri penelitian crosectional :
  • Mendeskripsikan penelitian
  • Penelitian ini tidak memiliki kelompok pembanding
  • Hubungan sebab dan akibat hanya berupa sebab akibat
  • Penelitian ini bisa menghasilkan hipotesis
  • Merupakan penelitian pendahuluan sebelum penelitian analitis
Kelebihan penelitian crosectional :
  • Bisa dilakukan dengan hanya 1 kali pengamatan
  • Lebih murah bila di banding dengan jenis penelitian lainnya
  • Berguna untuk data perencanaan
  • Untuk mengamati kemungkinan yang terjadi terhadap hubungan antara berbagai variabel yang ada.
Kekurangan penelitian crosectional :
  • Tidak bisa digunakan untuk memantau kejadian yang terjadi dengan seiring waktu berjalan
  • Informasi yang didapat tidak mendalam, sehingga terkadang masalah kesehatan yang dicari tidak diperoleh.
Langkah-langkah penelitian crosectional :
1. Harus mempunyai tujuan yang jelas, fasilitas, dana dan bagaimana hasil penelitian tersebut bisa memiliki daya guna

2. Kemudian ditentukan masyarakat yang memungkinkan untuk diamati sesuai dengan tujuan dari penelitian ini

3. Ditentukan juga jenis data yang akan dikumpulkan, yakni penentuan variabel untuk faktor resiko, ataupun faktor lainnya.

Senin, 19 Agustus 2013

Info Penting Seputar Penelitian Analitik

Penelitian analitik merupakan riset epidemiologi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan penjelasan mengenai faktor-faktor resiko serta penyebab penyakit. Faktor resiko merupakan faktor-faktor / keadaan-keadaan yang memberi efek pada perkembangan sebuah penyakit / status kesehatan tertentu. Visi analisis yang dipakai dalam penelitian analitik yaitu membandingkan resiko terkena suatu penyakit antara grup terpapar serta tidak terpapar oleh faktor penelitian. Pada penelitian observasional, peneliti hanya bertugas mengamati perjalanan alamiah suatu peristiwa, menulis catatan siapa yang tidak terpapar dan terpapar oleh faktor peristiwa, lalu siapa yang mengalami serta yang tidak mengalami penyakit tersebut. Berikut beberapa metode penelitian analitik 

1. Metode cross sectional / potong lintang

Merupakan rancangan riset epidemiologi yang mempelajari antara hubungan penyakit serta paparan / faktor penelitian yakni dengan mengamati status faktor dan penyakit serentak terhadap individu dari populasi yang terjadi pada 1 saat / periode. Di dalam susunan studi ini peneliti mencatat frekuensi serta karakter penyakit, dan paparan dari faktor penelitian terhadap populasi yang terjadi pada periode tertentu. Efeknya data yang dihasilkan merupakan prevalensi bukan insidensi. Tujuan utama dari metode cross sectional ini adalah untuk mendapatkan gambaran dari pola penyakit serta determinan – determinannya terhadap populasi sasaran. Berikut langkah – langkah metode cross sectional, yakni :
  • Mengidentifikasi variabel – variabel riset serta mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek.
  • Menetapkan subjek penelitian / populasi dan sampel.
  • Menetapkan subjek penelitian / populasi dan sampel
  • Melakukan observasi / pengukuran variabel-variabel dari faktor resiko serta efek sekaligus berdasarkan dari status keadaan variabel pada saat itu atau pengumpulan data.
  • Melakukan analisis korelasi menggunakan cara membandingkan proporsi antara kelompok hasil observasi.
2. Metode Case Control atau Kasus Kontrol 

Yaitu rancangan studi epidemiologi yang berguna untuk membelajari hubungan antara faktor penelitian (paparan) dan penyakit, dengan menggunakan cara membandingkan kelompok kontrol dan kelompok kasus berdasarkan status paparannya. Ciri-ciri studi kasus kontrol yaitu pemilihan subjek yang berdasarkan status penyakit, lalu dilakukan pengamatan yaitu apakah subjek mempunyai resiko atau tidak, subjek yang menderita resiko disebut dengan kasus, sedangkan yang tidak mempunyai penyakit disebut dengan kontrol.

Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan anda.

Jumat, 16 Agustus 2013

Data Penelitian Kuantitatif

Data penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang disusun secara sistematis pada bagian serta fenomena dan hubungannya. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan serta memakai model-model matematis, dan teori-teori hipotesis mengenai fenomena alam. Proses pengukuran merupakan bagian yang utama dalam penelitian ini sebab hal ini memberikan hubungan fundamental antar pengamatan empiris serta ekspresi matematis yang berasal dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif sangat banyak dipakai terutama dalam ilmu alam ataupun ilmu sosial seperti fisika dan biologi sampai sosiologi sampai jurnalisme. 

Pendekatan ini juga dimanfaatkan sebagai cara untuk menyelidiki berbagai aspek dari ilmu pengetahuan. Istilah penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam ilmu sosial untuk membedakannya dari penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif serta statistik objektif lewat perhitungan ilmiah berdasarkan dari contoh masyarakat / penduduk yang diwawancarai untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang survey yang akan menentukan frekuensi serta presentase tanggapan mereka. 

Misalnya 240 orang, 80% dari populasi sampel, mengatakan bahkan mereka percaya terhadap diri mereka sendiri masa depan mereka mulai setahun yang lalu sampai hari ini. Menurut ketentuan ukuran contoh statistik yang berlaku, jadi 80% dari penemuan bisa diproyeksikan ke semua populasi dari sampel tadi yang sudah dipilih. Pengambilan data ini biasanya disebut dengan survey kuantitatif / penelitian kuantitatif.

Ukuran sampel untuk penelitian survey oleh statistik dihitung menggunakan rumusan untuk mendapatkan hasil seberapa besar ukuran dari sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga mencapai hasil dengan level akurasi yang bisa diterima. Biasanya, para peneliti memilih ukuran sampel yang bisa menghasilkan temuan minimal 95% level keyakinan ( yang artinya bahwa bila anda survey dan diulang sebanyak 100 X, 95 X dari seratus tadi anda akan memperoleh respon yang sama ) serta plus atau minus 5% poin margin dari kekeliruan. Banyak survey sampel yang dirancang untuk memperoleh margin yang lebih sedikit dari kesalahan. Beberapa survey dengan lewat pertanyaan tertulis serta tes, karakteristik yang sesuai untuk menentukan metode serta teknologi untuk mengumpulkan data dari berbagai macam sumber survey. Namun metode survey memiliki sifat teknis, sehingga topik lain tidak tercakup ke dalam cakupan ini.

Selasa, 13 Agustus 2013

Topik Penelitian

Darimanapun sumber inspirasi dalam menentukan topik diperoleh, keputusan serta penentuan akhir terdapat pada diri anda sendiri. Dengan demikian, sebelum topik ditentukan, anda harus terlebih dulu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Manageable topic ( memiliki kesanggupan dan menguasai pokok masalah ) = ada sedikit saran yang sangat baik kita dalami yakni ‘ jangan mencoba melakukan hal yang ada di luar kemampuan diri sendiri. Oleh sebab itu, perhatikan hal-hal dibawah ini :
  • Apakah latar belakang dari pengetahuan, kemampuan, dan kecakapan diri sendiri, telah cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dilaksanakan.
  • Apakah dana dan waktu sudah dipikirkan secara matang dan mencukupi ?
  • Apakah topik tersebut bisa mendapat pembimbing / konsultan dengan mudah ?
  • Apakah tidak ada halangan dari pihak lain, mengenai topik tersebut? 
Suatu penelitian tidak bisa berhasil dengan maksimal jika anda tidak memiliki bekal pengetahuan serta kecakapan tentang cara mencari dan mengolah informasi yang sudah terkumpul.

2. Obtanable data ( mendapatkan data ) = suatu topik yang baik belum bisa menjadi jaminan bahwa datanya yang tersedia sudah mencukupi dalam penelitiannya, sebab data sangat diperlukan, terutama untuk mengembangkan serta menguji hipotesis. Selanjutnya untuk menguji hipotesis juga tidak mengacu pada data semata, namun juga memerlukan referensi seperti buku, majalah, koran, buletin dan lain sebagainya yang sangat diperlukan sekali. Selain itu juga perlu untuk menguji kebenaran dari hipotesis, maka peneliti wajib pergi ke lapangan. Oleh karena itu, maka buku bacaan serta teknik pengumpulan informasi yang valid dan reliable, wajib dikuasai dengan baik, diluar faktor lain, seperti : faktor pribadi dan faktor lainnya, jadi faktor ini harus memperoleh perhatian khusus dari peneliti sendiri.

3. Significance of topic ( maksud, berarti ) = dalam hal ini ada beberapa yang perlu diperhatikan yakni :
  • Dapatkan pembahasan topic itu memberikan sumbangan yang berarti untuk perkembangan iptek yang telah ada ?
  • Mungkinkah penelitian itu merupakan pengecekan kembali dari penelitian yang pernah dilakukan peneliti ?
  • Apakah topik itu benar-benar perlu diteliti sebab memiliki manfaat yang praktis bagi warga masyarakat ?

Rabu, 07 Agustus 2013

Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah adalah salah satu dari tahapan yang ada di antara sejumlah tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan penting di dalam aktivitas penelitian. Apabila tanpa perumusan masalah, maka suatu kegiatan penelitian akan sia-sia atau bahkan tidak bisa membuahkan hasil sama sekali.

Research question atau perumusan masalah ini juga disebut dengan research problem, hal ini bisa diartikan sebagai rumusan yang menanyakan kejadian, baik itu kedudukan sebagai fenomena mandiri ataupun kedudukan sebagai fenomena yang berkaitan dengan antar fenomena baik sebagai penyebabnya maupun akibatnya. Di dalam perumusan masalah sendiri diperlukan untuk memperhatikan bentuk-bentuk masalah. Sebenarnya teradapat tiga bentuk masalah di antaranya adalah sebagai berikut :

Masalah Deskriptif
Masalah ini berkenaan dengan keberadaan dari variabel mandiri. Sehingga dalam penelitian ini tidak akan membuat perbandingan variabel tersebut terhadap sampel yang lainnya serta mencari hubungan antar variabel. Penelitian seperrti ini kemudian dinamakan sebagai penelitian deskriptif. Sebagai contoh untuk rumusan masalah deskriptif yaitu :

1. Bagaimana sikap masyarakat mengenai perguruan tinggi berbadan hukum?

2. Seberapa efektifkah kebijakan mobil berpenumpang 3?

3. Seberapa tinggi apresiasi dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah?

Masalah Komparatif
Masalah ini bersifat membandingkan keberadaan variabel yang berbeda.

Contoh rumusan masalah komparatif yaitu :

1. Apakah ada perbedaan kinerja antara pegawai swasta dan negeri? (satu variabel, dua sampel).

2. Apakah ada perbedaan kedisiplinan dan kemampuan kerja antara pegawai negeri dan swasta? (dua variabel, dua sampel)

3. Apakah ada perbedaan ketahanan berdiri dari pelayan toko asal desa, kota dan gunung? (satu variabel, dua tiga sampel).

Masalah Asosiatif
Masalah ini merupakan pertanyaan penelitian yang lebih bersifat hubungan di antara dua variabel ataupun lebih. Jadi hubungan tersebut dapat klausal, simetris ataupun timbal balik.

1. Hubungan klausal

Hubungan yang lebih bersifat sebab dan akibat. Konteks disini yaitu ada variabel independen dan juga variabel dependen, sementara variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen. Misalnya :

- Apakah ada pengaruh dari sistem penggajian dengan prestasi kerja?

- Seberapa besarkah pengaruh tata ruangan terhadap kinerja karyawan?

- Apakah ada pengaruh pendidikan orang tua dengan prestasi belajar anak?

2. Hubungan simetris

Hubungan ini di antara dua variabel ataupun lebih yang secara kebetulan muncul bersama. Misalnya :

- Apakah ada hubungan antara jumlah payung terjual dengan jumlah kejahatan?

3. Hubungan timbal balik

Hubungan ini saling mempengaruhi. Misalnya :

- Hubungan di antara motivasi terhadap prestasi

- Hubungan di antara kecerdasan terhadap kekayaan

Selasa, 06 Agustus 2013

Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian yaitu untuk melakukan penyelidikan dari, untuk, alasan dan juga konsekuensinya terhadap suatu keadaan. Keadaan tersebut dapat juga dikontrol dengan melalui eksperimen atau percobaan berdasarkan observasi tanpa kontrol. Selain itu penelitian memegang peranan penting untuk memberikan fondasi terhadap keputusan serta tindakan dalam segala aspek. Apabila tidak dilakukannya penelitian serta semua kenyataan-kenyataan belum pernah diuji terlebih dahulu dengan melalui penelitian, maka dipastikan tidak ada negara yang berhasil dan maju di dalam pembangunannya tanpa melibatkan banyak dana dan daya dalam bidang penelitian.

Ada banyak penelitian yang telah menyimpulkan mengenai kontribusi dari suatu penelitian memiliki nilai yang lebih tinggi apabila dibanding dengan biaya yang sudah dikucurkan untuk keperluan tersebut. Sebenarnya untuk menilai keuntungan dari penelitian itu terdapat dua cara. Yang pertama dengan menggunakan teknik internal rate of return to Investment, sementara yang kedua menghitung nilai marginal dari keluaran per dolar modal yang telah ditanamkan dalam penelitian.

Manfaat dari penelitian
Pada dasarnya pengertian dari penelitian itu mengandung dua manfaat penelitian yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Suatu penelitian yang meragukan pada teori tertentu maka disebut dengan penelitian verifikatif. Jadi keraguan akan suatu teori muncul apabila teori tersebut tidak dapat menjelaskan fenomena-fenomena aktual yang tengah dihadapi. Untuk menguji teori tersebut maka dilakukan dengan melalui penelitian empiris dan hasilnya nanti dapat menolak atau bahkan mengukuhkan maupun merevisi teori tersebut.

2. Manfaat Praktis

Di sisi lain, dilakukannya penelitian itu bermanfaat juga untuk menyelesaikan permasalahan praktis. Kebanyakan lembaga di masyarakat baik itu pemerintah ataupun swasta sadar akan manfaat ini dengan menempatkan penelitian serta pengembangan sebagai bagian dari integral di dalam organisasi mereka. Sehingga dari kedua manfaat penelitian itu adalah syarat dilakukannya penelitian seperti yang dinyatakan di dalam rancangan penelitian.

Selain itu hasil dari suatu penelitian diharapkan bisa memberikan manfaat secara langsung ataupun tidak langsung dalam hal seperti :

· Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Di sini, hasil dari penelitian bisa memberikan kontribusi berharga terhadap perkembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam penerapan model pembelajaran guna meningkatkan hasil dari proses pembelajaran serta hasil dari belajar di kelas.

· Untuk Sekolah
Sebagai masukan untuk sekolah guna memperbaiki praktek pembelajaran supaya menjadi lebih efektif dan juga efisien.

· Untuk Siswa
Meningkatkan hasil dari belajar serta solidaritas antar siswa untuk mengembangkan wawasan.

· Untuk Guru
Sebagai sumber informasi serta sumber referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan juga untuk menumbuh kembangkan budaya meneliti supaya terjadi inovasi dalam pembelajaran.

· Untuk Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran untuk mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan.

Kamis, 01 Agustus 2013

Penelitian Dasar

Penelitian dasar atau juga bisa disebut dengan penelitian murni atau pokok ini merupakan suatu penelitian yang memang diperuntukkan bagi seorang pengembang suatu ilmu pengetahuan dan juga diarahkan kepada pengembangan teori yang ada maupun menemukan teori yang baru.

Seorang peneliti yang melakukan sebuah penelitian dasar mempunyai tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa perlu memikirkan pemanfaatannya secara langsung dari hasil suatu penelitian tersebut. Karena penelitian dasar biasanya justru akan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan dan juga pengujian teori yang hendak mendasari penelitian terapan. Jadi penelitian dasar akan lebih diarahkan untuk menjelaskan, mengetahui dan memprediksi fenomena sosial maupun alam.

Hasil dari penelitian dasar yang dilakukan barangkali belum bisa dimanfaatkan langsung, namun hal itu sangat berguna bagi kehidupan yang lebih baik lagi. Sementara tujuan dari dilakukannya penelitian dasar yaitu untuk menambah pengetahuan dengan menggunakan hukum ilmiah, prinsip dasar dan juga untuk meningkatkan pencarian serta metodologi ilmiah. Untuk tingkat generalisasi dari hasil penelitian dasar itu lebih bersifat umum dan abstrak serta bisa berlaku secara universal.

Suatu penelitian dasar memang tidak diarahkan untuk memecahkan atau menyelesaikan permasalahan praktis, melainkan prinsip yang bisa dihasilkannya bisa menjadi dasar pemecahan masalah praktis atau dengan kata lain hasil dari penelitian dasar bisa mempengaruhi kehidupan praktis. Misalnya penelitian dasar yang erat kaitannya dengan bidang pendidikan yaitu penelitian di dalam bidang psikologi yang di dalamnya berisi penelitian mengenai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perilaku dan sikap manusia. Dan hasil dari penelitian tersebut biasa digunakan untuk landasan dalam melakukan pengembangan sikap untuk bisa merubah perilaku dengan melalui proses pendidikan atau pembelajaran.

Penelitian dasar atau yang disebut basic research ini dilakukan untuk memperluas batasan dari ilmu pengetahuan. Jadi penelitian dasar ini bukanlah ditujukan langsung demi mendapatkan solusi bagi suatu permasalahan, akan tetapi penelitian dasar dilaksanakan untuk memverifikasi teori yang telah ada atau bisa juga mengetahui lebih jauh mengenai sebuah konsep. Sehingga pertama kali yang harus dilakukan di dalam penelitian dasar yaitu menguji konsep atau melakukan hipotesis awal dan selanjutnya membuat kajian yang lebih dalam serta kesimpulan mengenai fenomena yang telah diamati. Pada dasarnya penelitian dasar dibedakan berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teori, diantanya adalah :
  • Penelitian deduktif
Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori dalam keadaan tertentu.
  • Penelitian induktif
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan hipotesis atau teori dengan cara mengungkap fakta yang ada.