Senin, 21 Juli 2014

Model Pembelajaran Kimia

Model Pembelajaran Kimia - Kimia merupakan salah satu materi pembelajaran dalam cabang ilmu sains yang banyak dikeluhkan oleh para peserta didik. Karena hal tersebutlah maka membutuhkan sebuah metode atau model pembelajaran khusus agar dapat diterima dan efektif saat diberikan kepada para peserta didik.

Ada beberapa model pembelajaran kimia yang sering digunakan oleh tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas. Beberapa mode pembelajaran tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Model pembelajaran secara langsung dalam pembelajaran kimia. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran konvesional atau umum di mana seorang tenaga pendidik memberikan materi pembelajaran secara langsung kepada peserta didiknya. Model pembelajaran ini paling banyak digunakan dalam berbagai macam pelajaran khususnya di awal perjumpaan untuk memperkenalkan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan diberikan oleh tenaga pendidiknya, yang dalam hal ini adalah kimia.
  2. Model pembelajaran Kontruktivisme dalam pembelajaran kimia. Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu contoh model pembelajaran student center. Ciri utama dari model pembelajaran student center adalah menjadikan para peserta didik untuk aktif dan menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Khususnya untuk pembelajaran kimia maka para peserta didik diharapkan aktif dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kimia dan tenaga pendidik harus dapat menjadi fasilitor dan komunikatornya.
  3. Model Sains Teknologi Masyarakat atau biasa disebut STM. Model pembelajaran yang semacam ini menggabungkan antara keberadaan materi pembelajaran kimia sebagai salah satu pembelajaran sains dengan kaitannya dengan ilmu yang lain yakni teknologi dan masyarakat. Seorang tenaga pendidik dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didiknya untuk mengatasi atau menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan kimia yang dapat mereka temui menggunakan teknologi atau yang berada di lingkungan masyarakat.
  4. Model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan pembelajaran kimia. Seorang tenaga pendidik dapat memberikan sebuah kegiatan atau tugas kerjasama dalam sebuah tim pada materi pembelajaran kimia untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Model ini sangat baik untuk diberikan kepada peserta didik sebagai upaya meningkatkan pemahaman yang mereka miliki melalui pengalaman langsung.

Demikian yang dapat saya berikan kepada anda pada ulasan kali ini. Semoga memberikan banyak manfaatnya untuk anda sekalian.

Sabtu, 19 Juli 2014

Evaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung berikutnya. Di sini pada kesempatan yang istimewa ini saya akan mencoba menguraikannya kepada anda sekalian. Jadi silakan anda simak ulasan berikut ini untuk mengetahui beragam informasi yang telah saya sajikan tentangnya. Selamat membaca dan semoga apa yang anda cari, anda temukan pada artikel ini.

Hal yang dititikberatkan dalam kegiatan evaluasi media pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Memilih media pembelajaran yang akan digunakan. Memilih media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran merupakan tujuan utama dalam mengevaluasi media pembelajaran untuk menentukan apakah media pembelajaran yang akan digunakan dapat sesuai dengan para peserta didik yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Tentunya untuk mengetahui hal ini adalah dengan melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran yang telah dilakukan saat kegiatan pembelajaran yang sebelumnya.
  2. Evaluasi media pembelajaran terhadap efektifitas penggunaannya di dalam kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Media pembelajaran yang baik adalah media yang mampu memberikan sumbangsih yang besar bagi peningkatan pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik terkait materi pembelajaran yang disampaikan. Sehingga karena hal tersebut maka setiap elemen yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran layaknya seorang tenaga pendidik dan peserta didik dapat memahami tentang mekanisme atau tata cara penggunaan media pembelajaran itu sendiri. Jika kemudian terdapat kesulitan dalam menggunakan suatu media pembelajaran maka dapat dijadikan sebuah kriteria baru atau pertimbangan dalam memilih media pembelajaran pada kegiatan pembelajaran yang akan datang.
  3. Setiap media pembelajaran digunakan memiliki tujuan tertentu. Dan dengan adanya evaluasi terhadap media pembelajaran ini maka akan dapat diketahui apakah tujuan dari penggunaan media pembelajaran tersebut telah tercapai atau belum. 
  4. Memperbaiki setiap kerusakan yang terdapat pada media pembelajaran.

Jika media pembelajaran berupa alat tertentu maka setelah digunakan dalam beberapa waktu yang cukup lama hal tersebut memungkinkan untuk terjadinya kerusakan. Sehingga hal tersebut dapat dilakukan perbaikan ketika melakukan evaluasi ini dengan tujuan memperkecil hambatan yang terjadi terkait media pembelajaran di kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Demikianlah evaluasi media pembelajaran yang dapat saya berikan kepada anda sekalian. Semoga, dengannya dapat memberikan banyak manfaat bagi anda.

Kamis, 17 Juli 2014

Tahapan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Pada ulasan yang istimewa kali ini saya akan mengajak anda sekalian untuk menyimak beberapa hal penting terkait dengan tahapan pengembangan perangkat pembelajaran. Jadi karenanya, untuk mendapatkan banyak info menarik yang saya sajikan. Maka penting bagi anda untuk menyisakan waktu luang yang anda miliki untuk membaca ulasan berikut dengan seksama.

Tahapan yang terdapat dalam pengembangan perangkat pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Tahap analisis. Tahap analisis merupakan upaya pertama yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada peserta didiknya. Hal yang menjadi acuan dari tahap ini adalah upaya identifikasi yang dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap peserta didik yang mereka miliki.
  2. Tahap desain. Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan ketika seorang tenaga pendidik telah dapat mengidentifikasi atau menganalisis para peserta didiknya. Tahap desain yang dimaksud di sini adalah seorang tenaga pendidik menentukan jenis desain pembelajaran yang seperti apa yang nantinya akan digunakan yang diharapkan akan sesuai dengan peserta didik dan para peserta didik tersebut dapat menerima pembelajaran dengan efektif.
  3. Tahap pengembangan. Seorang tenaga pendidik harus dapat mengembangkan desain pembelajaran yang dibuatnya menjadi sebuah hal yang mungkin untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Atau dalam kata lain tahapan ini merupakan sebuah tahapan lanjutan ketika tenaga pendidik telah berhasil menyusun desain atau rancangan kegiatan pembelajaran.
  4. Tahap implementasi atau penerapan. Setelah berbagai upaya pengembangan kegiatan pembelajaran di atas mulai dari tahap analisis, desain dan pengembangan telah terlaksana dengan baik maka tahapan yang selanjutnya adalah mengimplementasikan atau menerapkannya ke dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Implementasi ini diharapkan akan dapat berjalan dengan baik karena sebelumnya telah didahului dengan proses-proses sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
  5. Tahap evaluasi. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari pengembangan pembelajaran. Tahapan ini memegang peranan yang sangat penting khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas dari kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. Dengan adanya evaluasi maka segala kekurangan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, idealnya akan diperbaiki pada kegiatan pembelajaran yang baru.

Demikianlah beberapa hal yang dapat saya berikan pada ulasan kali ini. Semoga dengannya dapat memberikan banyak manfaat bagi anda sekalian.

Rabu, 16 Juli 2014

Alat evaluasi Pembelajaran yang Baik

Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran. Untuk itu diperlukan banyak perangkat pendukungnya agar dapat berjalan secara efektif. Salah satu di antaranya adalah adanya alat evaluasi pembelajaran yang baik dan efektif.

Ada beberapa alat yang baik digunakan dalam evaluasi pembelajaran. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Alat evaluasi non tes
Terdapat beberapa alat evaluasi yang tidak berupa tes antara lain.

  • Angket. Angket merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa pertanyaan. Di sini seorang tenaga pendidik dapat mengumpulkan data berupa jawaban-jawaban terkait dengan evaluasi pembelajaran dari pertanyaan yang diberikan kepada peserta didiknya.
  • Wawancara. Seorang tenaga pendidik dapat melakukan wawancara atau interview secara langsung kepada para peserta didiknya untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dapat mereka pahami dengan baik atau tidak.
  • Observasi. Seorang tenaga pendidik penting untuk melakukan observasi atau pengamatan langsung tentang kemajuan yang dialami oleh peserta didik selama dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sangat baik untuk digunakan dalam evaluasi pembelajaran.
  • Inventory. Alat evaluasi ini mirip dengan angket, namun bedanya pada inventory seorang peserta didik diarahkan pada pertanyaan yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan perubahan sikap, keberanian mengungkapkan gagasan yang dimiliki setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Alat evaluasi test
Ada beberapa alat evaluasi tes yang dapat digunakan oleh seorang tenaga pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Tes tulis. Tes tulis seringkali digunakan oleh tenaga pendidik dalam melakukan evaluasi terhadap pemahaman yang didapatkan oleh peserta didik ketika pembelajaran telah selesai dilaksanakan. Banyak yang menganggap bahwa tes ini cukup efektif, namun nyatanya banyak hal yang menjadi kekurangan dari alat evaluasi ini. Yakni jika pengawasan tes kurang maka besar kemungkinan peserta didik saling menyontek sehingga tujuan evaluasi pembelajaran tidak dapat tercapai.
  • Tes lisan. Tes lisan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran sangatlah efektif. Karena para tenaga pendidik akan dapat mengetahui perkembangan setiap peserta didiknya dengan tingkat kecurangan yang lebih rendah dari tes tulis.

Itu tadi beberapa alat evaluasi pembelajaran yang dapat saya berikan. semoga memberi banyak manfaat bagi anda sekalian.

Kamis, 10 Juli 2014

Memahami Alur Pendidikan dari Negeri Paman Sam

Berbicara mengenai pendidikan memang tidak akan pernah ada habisnya. Pendidikan seseorang bisa dikatakan sukses jika dia berhasil melakukan pembaruan dari Negeri Paman Sam
Berbicara mengenai pendidikan memang tidak akan pernah ada habisnya. Pendidikan seseorang bisa dikatakan sukses jika dia berhasil melakukan pembaruan dalam kehidupannya. Di  Amerika atau yang juga disebut negeri Paman Sam, memiliki masyarakat dengan pandangan yang sangat modern mengenai pentingnya suatu pendidikan. Amerika yang juga terkenal sebagi negeri Imigran, merupakan negeri  dengan penduduk yang sebagian pendatang dari seluruh Negara  di dunia. Namun hal ini tidak membuat pemerintah membedakan tingkat pendidikan baik bagi warga local atau pun pendatang, dimata pemerintah pentingnya suatu pendidikan adalah sama dan semuanya dilakukan sama rata sesuai dengan hak setiap warga guna mendapatkan kesejahteraan social baik secara lahir maupun batin.

Di Amerika ada persepsi bahwa pendidikan merupakan tugas  keluarga dan masyarakat, karenanya warga Amerika tidak ingin pendidikan diatur secara langsung oleh pemerintah.  Masyarakat berhak menentukan pendidikan seperti apa yang cocok bagi mereka, sehingga pendidikan yang diberikan pun akan berbeda-beda di setiap wilayah yang ada. Mereka beranggapan setiap masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan untuk pendidikan pun harus jelas pada dasar dan tujuannya.

Sekolah-sekolah yang ada di Amerika akan diatur oleh Komite Sekolah, yang mana peran mereka adalah mengatur anggaran sekolah serta memilih Super Intendant, yang nantinya memiliki fungsi untuk melaksanakan pengelolaan pendidikan dan melaporkannya ke Komite Sekolah, selain itu komite sekolah juga berfungsi mempersiapkan kurikulum yang akan diberikan dan melaporkan hasil pendidikan ke masyarakat luas. Sementara itu, sekolah sendiri pada pengoperasiannya akan diatur oleh Principals atau kepala sekolah, yang mana memiliki tugas memilih guru pendidik, menjalankan kurikulum yang sudah dibuat dan melaporkan hasilnya ke Super Intendant.  Dan tugas guru pendidik sendiri  adalah melakukan pengajaran, mempersiapkan draft kurikulum, membuat buku namun tidak berhak untuk mengkomersilkannya serta melaporkan semua kegiatan belajar mengajar kepada kepala sekolah.

Di Amerika, program pendidikan sudah lama menjadi tujuan utama pemerintah. Hal itu terlihat dengan digratiskannya biaya pendidikan yang dimulai dari TK hingga tamat SMA.

Rabu, 02 Juli 2014

Media Pembelajaran Fisika

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Dengan adanya sebuah media pembelajaran yang baik maka  para peserta didik akan dapat lebih mudah menerima materi pelajaran yang dianggap sulit untuk dipahami. Seperti yang selama ini kita ketahui bahwa tidak semua materi pelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidik di sekolah dapat dipahami dengan baik oleh para peserta didik. Salah satunya adalah pelajaran fisika. Karena hal tersebutlah maka diperlukan sebuah media pembelajaran yang baik agar para peserta didik dapat lebih memahami mata pelajaran yang satu ini. Nah pada ulasan berikut ini saya akan mencoba memberikan beberapa penjelasannya untuk anda, jadi simak ulasan berikut ini dengan seksama agar beragam sajian menarik tentangnya tidak terlewatkan oleh anda.

  1. Pelajaran fisika merupakan sebuah pelajaran yang termasuk dalam cabang Ilmu pengetahuan alam. Karenanya maka media pertama yang baik untuk digunakan pada mata pelajaran ini adalah lingkungan alam itu sendiri. Setiap tenaga pendidik harus peka dalam mengenali setiap kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya yang dapat digunakan sebagai media yang baik dalam menyampaikan materi pembelajaran fisika yang berkaitan. Terutama pada fenomena-fenomena tertentu yang terjadi (kontekstual).
  2. Beberapa materi pembelajaran fisika ini adalah materi pembelajaran yang abstrak. Sehingga dengannya para peserta didik membutuhkan sebuah gambaran yang lebih nyata untuk dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh tenaga pendidiknya. Karena hal tersebutlah maka media visual berupa gambar-gambar yang menunjang menjadi elemen penting dalam memberikan pembelajaran fisika ini.
  3. Media video atau animasi gerak. Saat ini seiring dengan kemajuan teknologi yang ada di dunia telah memunculkan sebuah teknologi video dan animasi gerak yang lebih canggih. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media yang baik dalam pengajaran fisika. Contohnya semisal pada saat seorang tenaga pendidik menjelaskan tentang tata surya maupun perbintangan maka akan sangat baik jika dijelaskan menggunakan media video atau animasi. Karena hal tersebut akan lebih memudahkan para peserta didik dalam memahami apa yang disampaikan tenaga pendidiknya.

Demikianlah sedikit ulasan yang dapat saya berikan mengenai media pembelajaran fisika di atas. Semoga sajian yang saya sampaikan tersebut mampu memberikan banyak manfaatnya untuk anda sekalian. Sampai bertemu pada ulasan menarik yang berikutnya.

Selasa, 01 Juli 2014

Membaca Cepat


Membaca cepatmerupakan suatu kecakapan dalam membaca dan memahami beberapa teks yang disajikan dalam level tinggi. Paling umum seseorang dapat membaca kurang lebih tiga ratus kata setiap menitnya, dan ini biasanya dilakukan oleh para siswa yang sudah berada di bangku sekolah tinggi, untuk seseorang yang benar-benar dapat membaca secara cepat bisa lebih dari seribu kata setiap menitnya. Untuk pengukuran dalam membaca dengan penghitungan yang cepat dapat dikatakan bahwa dengan memiliki kemampuan dalam membaca yang cepat, maka dapat menggabungkannya dengan seberapa informasi yang dapat dipahami oleh sang pembaca. Jika semakin cepat ia membaca, maka semakin tinggi pula pemahaman yang ada dialam pikirannya. Dan lebih hebatnya lagi, orang-orang yang dapat membaca dengan cepat juga bisa memperbaiki pemahamannya. Jadi dapat berada disituasi yang berbeda-beda namun tetap memiliki kualitas pemahaman yang tinggi.
Membaca cepatjuga memiliki beberapa faktor yang memungkinkan seseorang tidak dapat memiliki kecepatan dalam membaca, diantaranya ialah tidak memiliki banyak kosakata. Jika ingin berbicara secara cepat didepan umum tanpa teks, harus memiliki banyak kata-kata yang hampir sama atau sinonim dari kata yang diucapkan. Atau lebih baik memiliki beberapa kata baru yang sudah disesuaikan dengan umum. Selanjutnya membaca kata-kata yang sama dengan sebelumnya secara berulang. Jika sedang membaca, maka sebaiknya lihatlah dan ingat kata terakhir dalam satu baris, agar baris selanjutnya tidak terbaca kembali. Jika masih salah, sebaiknya dilatih dengan menggunakan jari untuk menentukan batas terakhir ketika membaca. Untuk penghambat dalam kecepatan berbicara, juga dapat terjadi karena melafalkan beberapa kata yang ada didalam pikiran pada saat sedang membaca. Selain itu pengaruh dari gerakan mata juga sangat menentukan apakah dapat melihat tulisan dengan cepat atau persepsi yang lambat.
Untuk dapat membaca cepat, ada beberapa langkah-langkah yang bisa dipraktekkan agar lancar dalam membaca, seperti memperbanyak latihan membaca dengan teratur. Membaca disini dapat bersuara ataupun diam saja, namun pada intinya tetap berusaha untuk membaca dalam jumlah kata banyak, dan coba dengan melihat berapakah lama waktu dalam membaca. Selanjutnya memilih materi yang paling mudah untuk proses membaca, bisa dengan majalah ataupun novel. Cara terakhir jika gerakan mata masih kurang dalam membaca, dapat menggunakan pointer untuk membantu sementara ketika sedang membaca.