Minggu, 07 Desember 2014

Pembiasan Cahaya pada Prisma dan pada Kaca Plan Paralel

1. Pembiasan Cahaya pada Prisma
Prisma ialah sebuah zat bening yang dibatasi oleh dua buah bidang datar.
Pembiasan pada Prisma
Apabila seberkas sinar datang dari medium renggang (udara) menuju meium rapat (bidang prisma),
akan dibiaskan mendekati garis normal. Selanjutnya, berkas sinar tersebut dari medium rapat (bidang prisma) menuju udara (medium renggang) akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jalannya pembiasan pada prisma seperti yang ditunjukkan pada gambar:

Persamaan sudut puncak prisma,
dimana :
β = sudut pembias prisma atau sudut puncak,
r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma,
i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara.

Secara otomatis persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari besarnya i2 bila besar sudut pembias prisma diketahui.
Persamaan sudut deviasi prisma :

Keterangan :
D = sudut deviasi
i1 = sudut datang pada bidang batas pertama
r2 = sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma

Grafik hubungan antara sudut deviasi (D) dan sudut datang pertama i1

Grafik hubungan D dan i
















devisiasi minimum terjadi saat i1 = r2, sehingga

Persamaan deviasi minimum :
a. Bila sudut pembias lebih dari 15°



Keterangan :
n1 = indeks bias medium
 n2 = indeks bias prisma
Dm = deviasi minimum
β = sudut pembias prisma

b. Bila sudut pembias kurang dari 15°






Keterangan
δ = deviasi minimum untuk b = 15°
 n2-1 = indeks bias relatif prisma terhadap medium
β = sudut pembias prisma


2. Pembiasan Cahaya pada Kaca plan paralel
Kaca plan paralel atau yang biasa disebut balok kaca merupakan keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar.

Seperti pada prisma, cahaya yang mengenai kaca planparalel juga akan dibiaskan dua kali , yaitu pembiasan ketika memasuki kaca planparalel dan pembiasan ketika keluar dari kaca plan paralel.

Pembiasan pada kaca Plan Paralel
Pada saat sinar memasuki kaca :
Sinar datang ( i ) dari udara (medium renggang) ke kaca (medium rapat) maka akan dibiaskan ( r ) mendekati garis normal ( N ).
Pada saat sinar keluar dari kaca
Sinar datang ( i' ) dari udara (medium renggang) ke kaca (medium rapat) maka akan dibiaskan ( r' ) menjauhi garis normal ( N )

Selain itu, sinar yang keluar dari kaca planparalel mengalami pergeseran dari arah sinar semula,besar pergeseran arah sinar tersebut memenuhi persamaan berikut :


Keterangan :
d = tebal balok kaca, (cm)
i = sudut datang, (°)
r = sudut bias, (°)
t = pergeseran cahaya, (cm)

Jumat, 05 Desember 2014

Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Pemantulan cahaya pada cermin datar


1. Pemantulan Cahaya
Apabila cahaya mengenai suatu permukaan maka cahaya akan dipantulkan. Arah rambatan cahaya digambarkan sebagai garis lurus yang disebut berkas cahaya. Sedangkan berkas cahaya adalah kelompok sinar-sinar cahaya. Berkas cahaya dikelompokkan tmenjadi iga macam, yaitu : Berkas cahaya sejajar, berkas cahaya divergen (menyebar), Berkas cahaya konvergen (mengumpul)

a. Jenis Pemantulan Cahaya
Berdasarkan bidang pantulnya pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
 1.  Pemantulan teratur
Apabila berkas cahaya mengenai suatu permukaan teratur, halus, mengkilat atau licin maka berkas cahaya akan dipantulkan secara teratur yaitu menuju suatu arah tertentu.
Contoh cahaya yang jatuh dipermukaan kaca.

2. Pemantulan baur (difus)
Apabila berkas cahaya mengenai suatu permukaan kasar dan tidak teratur maka berkas cahaya akan dipantulkan ke segala arah.
Contoh cahaya yang jatuh kerikil.



hukum pemantulan cahaya
Kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita karena adanya pemantulan difus, karena pada pemantulan difus sinar yang mengenai permukaan benda dipantulkan ke segala arah. Sedangkan pada pemantulan teratur sinar yang mengenai permukaan benda hanya dipantulkan ke satu arah sehinggakita hanya bisa melihat benda dari satu arah saja.

b. Hukum Pemantulan Cahaya
Snellius seorang matematikawan asal Belanda berhasil menemukan suatu hukum pemantulan cahaya. Bunyi hukum pemantulan cahaya Snellius

1. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

2. sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

2. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Cermin datar ialah cermin yang mempunyai bidang pantul berupa bidang datar.

Sifat-sifat bayangan pada cermin datar, antara lain :

1) Jarak bayangan pada cermin sama dengan jarak benda pada cermin,
2) Bayangan bersifat maya,
3) Ukuran bayangan yang terbentuk sama dengan ukuran benda,
4) Bayangan bersifat simetris (berlawanan) dengan benda
5) Bayangan yang terbentuk sama persis dengan benda bentuk bendanya.

Jika suatu benda terletak diantara dua cermin datar yang membentuk sudut α, maka banyaknya bayangan yang terbentuk dapat ditentukan dengan persamaan


Syarat untuk dapat melihat seluruh bayangan yang dibentuk oleh cermin, maka tinggi cermin harus setengah dari tinggi benda.


Contoh soal
1. Sebuah paku terletak diantara dua cemin datar yang membentuk sudut 45⁰. Tentukan banyaknya bayangan yang dibentuk oleh kedua cermin tersebut !

Diketahui :

α = 45⁰

ditanya :

n . . . .?

jawab :

 n = (360/45)-1

n  = 8-1 = 7

jadi ada 7 bayangan yang di bentuk oleh dua cermin datar tersebut.

2. Sebuah tongkat yang tingginya 100 cm diletakkan di depan sebuah cermin datar. Berapa cermin yang diperlukan untuk dapat melihat bayangan tongkat secara utuh ?

Jawab : syarat agar dapat melihat seluruh bayangan maka tinggi cermin harus setengah dari tinggi benda. Jadi tinggi cermi yang diperlukan untuk melihat bayangan secara utuh adalah setengah dari tinggi togkat yaitu 50 cm,

Kamis, 04 Desember 2014

Cahaya dan Sifat-Sifat Cahaya

Cahaya

Pernahkah anda berpikir ,bagaimana kita dapat melihat benda-benda yang ada di sekitar kita ? kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita karena ada cahaya yang masuk ke mata. Cahaya yang masuk ke mata berasal dari cahaya yang dipantulkan  oleh benda dan masuk ke mata.
Contoh  : kita dapat melihat uang seratus ribu  karena pada saat itu uang seratus ribu memantulkan cahaya matahari yang mengenainya dan cahaya tersebut masuk ke mata kita.

Apa itu cahaya ?
Newton berpendapat cahaya terdiri dari partikel-partilkel ringan dan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh suatu sumber ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens cahaya adalah gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara gelombang cahaya dan gelombang bunyi hanya pada frekuensi dan panjang gelombang saja.

Berawal dari pendapat Newton dan Huygens pada saat ini cahaya dikenal sebagai partikel maupun sebagai gelombang elektromagnetik. Berdasarkan pendapat Newton benda digolongkan menjadi dua jenis yaitu benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda yang menmancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya, contohnya matahari, lilin yang menyala, api unggun, lampu yang menyala. Benda yang tidak memancarkan cahaya sendiri disebut benda gelap, contohnya meja, tembok, kursi.


Benda gelap dibedakan menjadi tiga jenis yaitu benda bening, benda tembus cahaya dan benda tidak tembus cahaya. Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan semua cahaya yang diterimanya, contoh plastik bening, kaca bening, air jernih,. Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat meneruskan hampir semua cahaya yang diterimanya, contoh kertas buram, plastik yang berwarna. Sedangkan benda tidak tembus cahaya adalah benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya, apabila dikenai cahaya benda gelap akan membentuk bayangan, contoh tembok, buku, sepatu.

 Sifat-sifat cahaya antara lain:

1. Cahaya merambat melalui ruang hampa dengan kecepatan 3x 108 m/s

Contoh cahaya matahari sampai di bumi.

2. Cahaya merambat lurus

Contoh sorot lampu yang keluar dari lampu mobil atau dari senter

3. Cahaya dapat dipantulkan

Apabila cahaya mengenai suatu permukaan maka cahaya akan dipantulkan atau dipancarkan kembali.
3. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat bercermin. Bayangan tubuh terlihat di cermin, hal ini disebabkan cahaya yang dipantulkan oleh tubuh akan dipantulkan kembali oleh oleh cermin dan masuk ke mata.

4.       Cahaya dapat dibiaskan
Apabila cahaya melewati dua medium yang kerapatannya berbeda cahaya akan dibiaskan.
Contoh sedotan  yang berada di dalam gelas berisi air  terlihat patah atau bengkok.

5.      Cahaya dapat didispersikan
Cahaya matahari yang berwarna putih merupakan cahaya polikromatik, yaitu cahaya yang terdiri atas beberapa cahaya monokromatik.
Contoh  terbentuknya pelangi, cahaya yang melewati prisma

Zat dan Wujudnya

Zat dan Wujudnya
1. Macam - macam wujud zat
Dalam fisika sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa di sebut zat. 
Misalnya air yang berada di dalam ember, udara yang berada di dalam balon, meja yang berada di dalam kelas. 

Zat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan wujudnya yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Karakteristik zat padat adalah susunan antar partikel sangat teratur sehingga jarak antar partikel rapat, gaya tarik antar partikel sangat besar, bentuknya selalu tetap, volumenya selalu tetap. Contoh zat padat meja, papan tulis, lemari.

Karakteristik zat cair susunan partikel agak renggang sehingga Jarak antar partikelnya agak longgar,
Gaya tarik antar partikelnya sedikit lemah, Volumenya tetap, Bentuknya berubah meyesuaikan wadahnya. Misal ketika air berada di dalam gelas maka bentuknya seperti gelas tetapi ketika dipindahkan ke dalam botol bentuknya kan seperti botol.

 Sedangkan karakteristik zat gas susunan partikel berjauhan sehingga Jarak antar partikelnya sangat renggang, Gaya tarik antar partikelnya sangat lemah, Volumenya selalu berubah-ubah, Bentuknya sselalu berubah-ubah.misalnya ketika balon mengembang di dalam balon terdapat udara yang menyerupai balon dan memilikivolume tertentu, ketika balon menyusut bentuk udara dan udara di dalam balon menyesuaikan balon tersebut.

2. Perubahan wujud zat
ketika suatu zat di beri kalor maka zat akan mengalami perubahan wujud. Berdasarkan diagram perubahan wujud di atas, perubahan zat dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Membeku ialah perubahan wujud dari zat dari cair menjadi zat padat
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat melepaskan panas.contohnya air yang di masukkan ke dalam kulkas akan berubah menjadi es.

2. Mencair atau melebur ialah perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair
Peristiwa perubahan wujud zat dari zat padat menjadi zat cair membutuhkan panas. Contoh margarin yang dipanaskan akan menjadi minyak.

3. Mengkristal ialah perubahan wujud dari gas menjadi zat padat
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi zat padat melepaskan panas. Contohnya proses pembuatan garam dari uap air laut

4. Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari zat padat menjadi gas
Peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi gas memerlukan panas. Contohnya kapur barus yang berada di lemari lama-lama akan habis.

5. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari zat cair menjadi gas
Peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi gas memerlukan panas. Contohnya air yang dipanaskan terus menerus akan menjadi uap.

6. Mengembun yaitu perubahan wujud zaat dari gas menadi zat cair.
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi zat cair melepaskan energi panas. Contohnya gelas berisi es teh di letakkan di tempat teruka maka lama –kelamaan di bagian luar gelas akan timbul bintik bintik air.

Hukum Newton dan Aplikasinya

Hukum Newton sudah tidak asing lagi bagi siswa siswi yang belajar di sekolah. Hukum Newton ialah hukum tentang gaya yang dikemukakkan oleh Sir Isaac Newtton pada tahun 1665. Hukum Newton terinspirasi saat Newton sedang duduk di bawah pohon apel dan melihat buah apel jatuh bebas dari pohonnya.

a. Teori Hukum Newton dan Aplikasinya

1. Hukum 1 Newton

Hukum I Newton dikenal juga sebagai hukum kelembaman atau hukum inertia.hal ini karena benda cenderung mempertahankan posisinya atau malas bergerak.

hukum I Newton menyatakan “ jika gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bekerja lurus beraturan”.

Secara matematis dituliskan F = 0

Contoh aplikasi hukum I Newton

a. Badan kita cenderung terdorong ke depan saat kendaraan yang kita naiki berhenti mendadak.

b. Gelas air yang terletak diatas kertas pada meja akan tetap beada di atas meja saat kertas ditarik dengan cepat.

2. Hukum II Newton

Jika suatu benda yang sedang bergerak diberi gaya maka benda akan mengalami perubahan kecepatan dan benda memiliki percepatan tertentu. Menurut hukum II Newton “besar percepatan benda sebanding dengan gaya yang diberikan dan berbanding terbalik dengan masssa benda”. Secara matematis dapat kita tuliskan :

F = ma

Dengan F adalah gaya (N), m adalah massa benda (kg) dan a adalah percepatan benda (kg)

Jika benda A bermassa 10 kg dan benda B bermassa 15 kg, kedua benda di beri gaya yang sama. Maka percepatan benda A lebih besar daripada percepatan benda B.

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton atau yang lebih dikenal dengan hukum aksi reaksi menyatakan “Jika suatu benda diberikan gaya maka benda tersebut akan memberikan gaya yang sama tetapi arahnya berlawanan dengan gaya yang diberikan”. Secara matematis dapat kita tuliskan :

Faksi = - Freaksi

Tanda negatif menunjukkan gaya reaksi berlawanan arah dengan gaya aksi. Syarat berlakunya hukum aksi reaksi : arahnya berlawanan, besarnya sama, bekerja pada dua benda yang berbeda.

Contoh penerapan hukum aksi reaksi dalam kehidupan sehari-hari :

a. Ketika bermain sepatu roda sepatu memberikan gaya pada lantai ke arah belakang sebagai aksi dan lantai akan memberikan gaya doronng ke depan sebagai reaksi.membertubuh kita terdorong ke depan.

b. Saat mendayung perahu kita memberikan gaya pada air ke arah belakang sebagai aksi, dan sebagai reaksi air memberikan gaya kedepan yang menyebabkan perahu akan bergerak ke depan.

c. Ketika berenang tangan dan kaki memberikan gaya dorong pada air ke arah belakang sebagai aksi, dan air akan mendorong tubuh ke depan sebagai reaksi.

Selasa, 02 Desember 2014

Gerak Lurus Beraturan (GLB)


A. Besaran – besaran pada Gerak Lurus

Benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda mengalami perubahan terhadap suatu titik acuan.

1. Posisi, jarak, dan perpindahan

Posisi adalah letak benda pada waktu tertentu terhadap titik acuan benda tersebut. Jarak adalah panjang lintasan total yang ditempuh oleh benda selama bergerak dalam selang waktu tertentu. Perpindahan adalah perubahan kedudukan ditinjau dari kedudukan awal dan kedudukan akhir. Jarak termasuk besaran skalar sedangkan perpindahan termasuk besaran vektor. Persamaaan matematis perpindahan :

∆S = S2 – S1

Keterangan :

∆S = besar perpindahan (m)

S2 = kedudukan akhir benda terhadap titik acuan (m)

S1 = kedudukan awal benda terhadap titik acuan (m)

2. Kelajuan dan kecepatan

Kelajuan (v) adalah besaran skalar karena kelajuan hanya mempunyai nilai dan tidak mempunyai arah, sedangkan kecepatan (v) merupakan besaran vektor karena kecepatan mempunyai nilai dan mempunyai arah. Spidometer ialah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan benda bergerak, sedangkan velocitimeter digunakan untuk mengukur kecepatan benda bergerak.

a. Kelajuan rata-rata benda bergerak dan kecepatan rata-rata benda bergerak

Kelajuan rata-rata (v) adalah hasil bagi antara jarak tempuh (x) benda terhadap selang waktunya ∆t. Secara matematis,

v =  x/∆t

kecepatan rata-rata (v) adalah hasil bagi antara perpindahan benda (∆s) dan selang waktunya (∆t). Secara matematis dinyatakan,

V = ∆s/∆t

b. Kecepatan sesaat dan kelajuan sesaat

Setiap benda yang bergerak tentu memiliki kecepatan sesaat, yaitu kecepatan pada saat tertentu. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda dalam selang waktu yang sangat pendek. Kecepatan sesaat merupakan besaran vektor. Persamaan matematis untuk menentukan besar kecepatan sesaat




Kelajuan sesaat adalah kelajuan suatu benda dalam selang waktu yang sangat pendek, kelajuan sesaat termasuk besaran skalar.

3. Percepatan

Percepatan merupakan besaran vektor. Benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah dalam selang waktu tertentu maka benda mengalami percepatan.

a. Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata adalah hasil pembagian dari besarnya perubahan kecepatan




b. Percepatan sesaat

Percepatan sesaat jika limit percepatan rata-rata ketika ∆t mendekati nol. Secara matematis ditulis,





B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dimana kelajuan benda selama bergerak adalah tetap. Dalam gerak lurus beraturan besar maupun arah kecepatan benda selalu tetap. Oleh karena kecepatannya tetap, maka besar kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaatnya sama. Dalam gerak lurus beraturan, besar kecepatan sama dengan besar kelajuannya. Dan, besar perpindahannya sama dengan jarak yang ditempuh. Misalnya Sepeda motor berjalan lurus ke arah utara dengan kelajuan konstan 20 m/s. Ini berarti sepeda motor bergerak lurus ke utara sejauh 20 meter setiap sekon. Karena kelajuan sepeda motor konstan maka setelah berjalan 2 sekon, sepeda motor berjalan lurus ke arah utara sejauh 40 meter, dan setelah 3 sekon sepeda motor berjalan lurus ke arah utara sejauh 60 meter, dan selanjutnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.





Grafik GLB di tunjukkan pada gambar di bawah ini





Besarnya jarak yang ditempuh atau besar perpindahan benda (s) sama dengan luas di bawah grafik atau sesuai persamaan:

s = v x t

Jika posisi benda mula-mula di S0, setelah waktu t, posisinya menjadi

S = S0 + vt

Senin, 01 Desember 2014

Cara Menulis Berita yang Baik

Bagi anda yang memiliki profesi sebagai jurnalis tentu sudah paham tentang bagaimana cara menulis berita yang baik. Namun bagi anda yang masih pemula mungkin masih ada yang belum terlalu ahli atau malahan belum paham mengenai bagaimana cara menulis sebuah berita. jika seorang blogger dituntut dapat menulis artikel yang baik, maka Seorang jurnalis dituntut untuk dapat menghasilkan sebuah berita yang baik, faktual dan menarik dalam bentuk tulisan.

Dalam menulis sebuah berita jurnalis harus memperhatikan prinsip 5W1H. Prinsip 5W1H adalah (What (apa), When (kapan), Who (siapa), Where (dimana), Why (mengapa), dan How (bagaimana) ). Lalu pertanyaanya adalah bagiamana cara menerapkan prinsip 5W1H ini? berikut adalah penjabaran dari prinsip 5W1H tersebut.

Pertama what. Yaitu tentang apa yang terjadi, peristiwa apa, dan apa yang terlihat. Keedua when, yang menjelaskan tentang kapan peristiwa itu terjadi. Ketiga who, yang menjelaskan tentang siapa saja yang ada dan terlibat dalam peristiwa tersebut. Keempat where, yaitu dmana peristiwa tersebut terjadi atau berlangsung. Kelima why, yang menyatakan tentang kenapa peristiwa tersebut terjadi, atau bisa juga alasan tentang terjadinya peristiwa. Dan yang terakhir adalah how, how menjelaskan tentang bagaimana proses rangkaian terjadinya peristiwa tersebut.

Setelah memahami tentang prinsip 5w1h tersebut sebaiknya juga anda memperhatikan beberapa hal dalam menyusun atau menulis berita yang baik.

1. Tulislah berita dengan jujur.

Jangan pernah memutar balikan fakta yang ada. Jangan pernah membohongi pembaca anda. Berbohong dalam tulisan adalah dosa terberat bagi seorang jurnalis.

2. Perhatikan penggunaan tanda baca koma dan pola piramida terbalik

Penggunaan tanda baca koma sangatlah penting. Apabila anda salah meletakan tanda baca koma mungkin saja isi dari berita anda akan menjadi salah tafsir.

3. Tulislah berita dengan logis.

Berita juga harus ditulis dengan logis.

4. Utamakan penggunaan kalimat aktif, serta pemilihan kata yang tepat.

5. Catat dengan detail, dengarkan dan rekam. Jangan hanya mengandalkan pada pendengaran saja.

Tidak ada orang yang bisa mengingat dengan tepat 100% apa yang telah didengarnya. Sebaiknya tulislah hal-hal penting yang anda dapatkan. Selain ditulis sebaiknya juga anda rekam. Karena datanya akan lebih akurat.

6. Tulislah dalam kalimat yang lengkap, jelas serta jernih.

7. Fokuslah pada topik berita yang ditulis.

Saat menulis sebuah berita fokuslah hanya pada satu topik, jangan melebar kemana-mana. Ini akan membuat tulisan anda menjadi tidak jelas.

8. Tulislah berita secara proporsional dan jangan berlebihan

9. Periksa kembali kalimat kutipan, pernyataan dalam rekaman dan konfirmasi

10. Patuhilah kode etik jurnalistik yang melarang wartawan melakukan plagiat.

Mematuhi kode etik jurnallistik yang ada dalah hal paling penting dlam menulis sebuah berita.

Itulah beberapa langkah tentang cara menulis berita yang baik. Semoga bisa diambil manfaatnya dan dapat membantu anda belajar menjadi jurnalis yang baik.