Rabu, 25 Desember 2013

Peran Guru


Peran guru di sekolah sangat penting menentukan keberhasilan para siswa. Dengan kualitas yang dimiliki sang guru dalam mengajar, tentunya akan semakin berkualitas pula sekolah yang dan murid yang diajarkan. Guru menjadi penentu berhasil atau tidaknya suatu tujuan pendidikan yang saat ini semakin ditingkatkan. Maka dari itu segala usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu dalam pendidikan, sebaiknya dimulai dari menjadikan guru sebagai seorang yang berkualitas didalam pendidikan. 

Sebelum dijadikan seorang guru, harus dididik dengan pemahaman tentang apa saja yang dilakukan agar menjadi guru berkualitas, dan pemahaman itu antara lain mengetahui fungsinya sebagai seorang pengajar dan mengerti bagaimana memperlakukan siswa dengan baik dan menjadikannya lebih cerdas, bukan dalam hal kepintaran pelajaran tetapi juga dalam bertutur kata dan sikap yang baik. 

Peran guru tidaklah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena jika seseorang yang menjadi guru tidak mempunyai hati nuraninya untuk mengajar, akan berdampak pada kegiatan pembelajaran di kelas dan mengakibatkan beberapa siswa tidak ada niat untuk sekolah ataupun melakukan proses belajar.

Ada beberapa peran guru yang sangat penting untuk dipahami, bukan hanya sebagai pendidik saja melainkan juga sebagai pendorong kreativitas anak agar dapat mengembangkan kemampuannya, pembangkit pandangan untuk dapat melangkah maju kedepan, innovator dalam pembuat suatu hal yang baru, model dan teladan yang dicontoh dan ditiru oleh para siswanya, penasihat yang baik bagi siswa yang mempunyai problem di kelas ataupun di lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi peran guru yang wajib dilakukan.
Guru yang mempunyai peran penting dalam mendidik harus mengetahui materi apa saja yang ingin diajarkannya, untuk itu sebelum menerangkan didepan kelas sebaiknya guru harus mempersiapkan beberapa materi pendukung untuk membuat siswa tidak jenuh ketika kegiatan belajar dilakukan. Seorang guru harus mengerti keadaan yang dialami oleh peserta dididiknya, seperti keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, sering tidak hadir dalam kelas, dan kurang memahami materi yang diberikan. 
Pelatihan guru sebagai seorang pembimbing juga dibutuhkan sebelum menjabat sebagai guru, agar ketika siswanya sedang mengalami kesulitan tersebut dapat langsung ditangani dengan cara-cara seperti pendekatan pada sang anak dan orang tua, lingkungan sekitar dan mencari tahu dengan menjadi detektif dalam beberapa kegiatan harian sang murid.
Peran guru yang saat ini berperan multifungsi dalam kegiatan belajar menjadi suatu hal yang sangat penting untuk lebih meningkatkan lagi kualitas dari calon guru yang akan dijadikan sebagai guru berkualitas.

Jumat, 20 Desember 2013

Peringkat Pendidikan Negara Indonesia di Dunia

Indonesia memiliki sistem pendidikan terbesar keempat di dunia namun sayangnya  Indonesia menempati urutan terakhir  dalam laporan pendidikan yang dievaluasi  dari 50 negara lainnya. Sebenarnya sangat ironis bagi Bangsa Indonesia yang sudah memiliki kestabilan ekonomi  dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sekitar 5 sampai 6 persen, dan oleh Bank Dunia pun sudah ditetapkan sebagai Negara dengan pendapatan menengah, namun gagal dalam sistem pendidikan.

Sistem pendidikan di Negara Indonesia menjadi begitu buruk karena beberapa faktor:
  1. Hanya sepertiga mahasiswa yang berhasil menyelesaikan sekolah dasar secara lengkap ( Seharusnya 57 juta siswa bersekolah).
  2. Besarnya persentase ketidakhadiran guru dalam hal memberikan pengajaran, yaitu sekitar 20 persen.
  3. Banyaknya guru yang memilih bekerja sampingan di luar sekolah guna memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
  4. Masih banyaknya praktek korupsi sehingga anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan sekolah lenyap di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab
  5. Sistem pembelajaran yang masih berfokus pada hafalan.
  6. Kurangnya distribusi buku sebagai sumber utama pengetahuan.
  7. Tidak adanya teknologi yang memadai.
  8. Buruknya kualitas guru yang ada.
Lembaga anti korupsi yang ada di Indonesia mengklaim bahwa sangat sedikit sekolah yang bersih dari kasus korupsi. Rata- rata sekitar 40 persen dana yang seharusnya disalurkan akan hilang tanpa bekas.
Guna mengatasi buruknya sistem pendidikan yang ada di Indonesia, maka pemerintah pun berusaha mengambil langkah-langkah berikut guna meningkatkan citra pendidikan yang ada di Indonesia
  1. Pemerintah bekerja keras dalam upaya memberantas korupsi yang masih begitu lekat di setiap lapisan masyarakat Indonesia.
  2. Pemerintah berusaha meningkatkan wawasan dengan memanfaatkan teknologi internet dengan menyediakan komputer sehingga para guru pun bisa meningkatkan kualitas mereka dalam mengajar para siswa.
  3. Memberikan pembekalan pada para pemuda  mengenai  pengetahuan dan informasi lewat internet yang nantinya akan sangat berguna dalam memberikan peran guna melakukan perubahan di tahun-tahun mendatang.
  4. Kurikulum berbasis Sains, geografi dan Bahasa Inggris akan mulai diberikan pada sekolah menengah Pertama.
  5. Pengajaran akan lebih diutamakan ke cara berpikir kreatif serta mandiri, karena sampai saat ini pemerintah masih berpusat pada ajaran hafalan.

Selasa, 10 Desember 2013

Sejarah Pendidikan di Indonesia

Sejarah pendidikan di Indonesia diawali dari perjuangan yang sangat panjang, yang dipengaruhi oleh berbagai aspek baik itu aspek agama maupun aspek budaya, serta berbagai aspek politik yang ada sehingga karakter yang terbentuk dalam sistem pendidikan pun tidak lepas dari aspek-aspek tersebut.

Rancangan konstitusi yang dibuat pada tahun 1950 menyatakan bahwa tujuan yang utama dari pemerintah adalah memberikan semua warga Indonesia dengan setidaknya atau minimal enam tahun di sekolah dasar , namun pada kenyataannya pendidikan yang sudah dicanangkan tidak tercapai hingga dipenghujung tahun 1980-an.

Kegagalan yang utama terjadi pada kaum perempuan, karena pada saat itu kaum perempuan sedang menjalani masa transisi dimana pada tahun-tahun sebelumnya pendidikan pada kaum perempuan dipersulit bahkan dilarang.  Selain itu, faktor-faktor yang lain juga turut mengikuti seperti tingkat kelahiran yang tinggi, penurunan pada angka kematian bayi lahir, kurangnya sekolah yang didirikan serta terbatasnya guru yang berkompeten. Sekitar tahun  1973 Presiden Soeharto memberikan perintah agar minyak, sehingga di penghujung tahun 1980 terjadi perbaikan fasilitas sekolah dasar yang dilakukan pada sekitar 40.000 unit.

Selesai pendidikan pada taman kanak-kanak, pendidikan pun dilanjutkan pada sekolah dasar yang lamanya sekitar enam tahun. Hal ini diwajibkan oleh pemerintah sekitar tahun 1990. Pendidikan yang ada pun bisa dipilih, pendidikan sekolah swasta maupun sekolah negeri.  Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar kedua di dunia, menyatakan warga yang pergi ke sekolah agama hanya sekitar 15 persen meski 85persen sudah tercatat sebagai warga umat Islam.

Sistem pada pendidikan nasional pada tahun 1990 juga memiliki tujuan agar para siswa yang di didik memiliki ideologi bernegara, mampu menjalankan suatu birokrasi serta memiliki prinsip dalam proses tercapainya kehidupan bernegara yang modern dan juga memiliki budi pekerti yang baik. Setelah proses pendidikan selama enam tahun selesai ditempuh, maka para siswa bisa melanjutkan ke tahap yang lebih tinggi yaitu SMP,  dan setelah SMP bisa melanjutkan ke pendidikan berbasis akademis atau dikenal SMK atau bisa juga ke SMA.  Selesai pendidikan SMA atau SMK, siswa bebas memilih untuk bekerja atau melanjutkan ke tingkat studi yang lebih tinggi seperti program sarjana ataupun pasca sarjana.

Rabu, 04 Desember 2013

Tugas Guru


Tugas guru sangat penting bagi pembelajaran di sekolah. Selain mengajar di kelas, ternyata ada tugas lain dari guru yang harus dilaksanakan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebelum guru diperbolehkan untuk mengajar di kelas, guru telah diberikan beberapa ketentuan tentang kerjanya sebagai guru. Hanya saja, terkadang guru yang hanya lulusan di bawah sarjana masih belum memahami tentang ketentuan tersebut, sehingga cara mengajarnya di kelas juga sangat dikatagorikan sangat minimum untuk ukuran guru yang saat ini paling dibutuhkan dengan cara pengajaran yang profesional. 
Didalam ketentuan pemerintah dengan pasal 52 telah dijelaskan bahwa ada beberapa kewajiban guru yang paling pokok yakni melaksanakan pembelajaran, kemudian melatih dan membimbing peserta didik, selanjutnya merencanakan pembelajaran, dan yang terakhir ialah melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan beberapa tambahan yang terdapat didalam tugas pokok, misalnya pramuka dan guru menjadi pembimbing atau guru piket.
Tugas guru dengan penjabaran seperti berikut :
  1. Guru sebagai perencana pembelajaran yang wajib membuat suatu rancangan pembelajaran sebelum memulai pelajaran. Dan itu biasanya dibuat sebelum memulai masuk aktivitas sekolah. Dimulai dari awal tahun kegiatan hingga berakhirnya pembelajaran. Didalam RPP terebut terdapat beberapa perincian tentang materi apa saja yang akan diberikan selama satu semester hingga semester berikutnya, selanjutnya ada sedikit penjelas tentang materi yang diajarkan. Guru wajib membuat RPP dengan bahasa dan modelnya sendiri, karena jika mengikuti RPP model tahun sebelumnya, pembelajaran tidak akan maju dan tidak bisa berkembang dengan metode-metode baru.
  2. Guru bertugas melaksanakan pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan mulai dari interaksi tentang edukatif antara guru dengan peserta didik, dan kegiatan tatap muka yang terdiri mulai dari kegiatan didalam kelas seperti penyampaian materi, dapat melatih dan membimbing siswa yang bermasalah dengan pelajaran yang dirasa sulit, dan menilai hasil dari belajar yang telah dilakukan. Waktu yang dilakukan untuk bertatap muka atau belajar di kelas berbeda-beda tergantung dari kurikulum masing-masing sekolah.
  3. Guru harus bisa menilai hasil pembelajaran yang diperoleh dengan cara menganalisis belajar siswa, memperoleh hasil nilai dengan pemberian tugas-tugas, dan dapat menafsirkan data yang dilakukan secara sistematis. Cara ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui hasil belajar yang telah dilakukan selama satu semester.
Tugas guru harus diimbangi dengan perannya sebagai guru yang mampu mendidik siswa agar dapat berkelakuan baik dan mengerti tentang ajaran Pancasila yang sangat bermanfaat bagi dirinya dan Negara.

Minggu, 01 Desember 2013

Masalah dan Kualitas pendidikan di Indonesia

Indonesia sebagai Negara dengan kepadatan penduduk terbesar ke-4 di dunia  dan memiliki lebih dari  17,000 pulau-pulau  yang terbentang dari sabang sampai merauke merupakan Negara kepulauan terbesar pertama di dunia. Dengan kondisi alam yang beraneka ragam dimana setiap tempat bisa menghasilkan beraneka rempah-rempah ditambah dengan hasil tambang seperti minyak bumi dan batubara hal ini cukup menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara yang kaya raya dari hasil alamnya.

Selain itu, oleh Bank Dunia Negara Indonesia sudah dikategorikan kedalam  skala ekonomi stabil yang mana rata- rata pertumbuhan ekonominya selalu mengalami kenaikan setiap tahun sekitar 5 – 6 persen. Namun sayangnya, dengan kondisi alamnya yang sedemikian sempurna, taraf kehidupan di Indonesia masih sangatlah jauh dari kemakmuran. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya warga yang hidup dalam garis kemiskinan dan masih banyaknya warga yang belum pernah merasakan bangku pendidikan.

Dalam mengelola kekayaan tanah air, bangsa Indonesia masih bergantung kepada tenaga-tenaga ahli dari luar negeri. Hal ini sungguh ironis karena kurangnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia menyebabkan rakyat kehilangan kesempatan untuk mengabdikan dirinya kepada Negara. Kurangnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia  sebagian besar karena tidak siapnya seorang guru dalam memberikan pengajaran yang  maksimal, seperti guru sering absen mengajar,  kurangnya referensi materi yang ingin disampaikan, tidak tersedianya buku-buku penunjang, minimnya gaji serta banyaknya guru yang memilih bekerja sambilan sehingga tidak bisa fokus dalam kegiatan belajar mengajar.

Guna memerangi masalah yang nyata mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah perlu mengambil tindakan yang nyata, diantaranya :
  1. Salurkan dana pendidikan tepat pada sasaran, terutama pada para siswa yang tidak mampu karena mengalami kesulitan ekonomi.
  2. Berantas mafia korupsi dan hukum berat para pelakunya.
  3. Adakan Jaringan internet hingga pelosok desa, sehingga memudahkan setiap lapisan masyarakat dalam mencari informasi melalui internet.
  4. Jalankan perpustakaan gratis bagi masyarakat umum guna meningkatkan hobi membaca.
  5. Tingkatkan kualitas para pengajar dengan disiplin tinggi, sehingga mereka akan benar-benar mengerti tanggung jawab mereka sebagai seorang guru.
  6. Ubah cara belajar berbasis hafalan menjadi Cara berpikir Kreatif.

Jumat, 22 November 2013

Pengertian Silabus

Pada dasarnya pengertian silabus adalah produk utama dari pengembangan sebuah kurikulum yang mana sebagai rencana tertulis dalam satuan pendidikan yang wajib mempunyai keterkaitan dengan suatu produk pengembangan kurikulum lainnya dalam sebuah proses pembelajaran.

Jadi silabus bisa dikatakan sebagai kurikulum yang ideal sementara proses pembelajaran adalah kurikulum yang aktual. Selain itu silabus juga merupakan produk atau hasil pengembangan desain pembelajaran layaknya pola dasar kegiatan belajar mengajar dan juga garis besar program pembelajaran. Di samping itu dalam silabus juga memuat adanya komponen minimal atas kurikulum satuan pendidikan.

Sementara untuk mengadakan kajian terhadap kurikulum yang hendak diterapkan dalam satuan pendidikan, maka dapat dilakukan dengan melalui penelaahan silabus yang sudah dikembangkan dan juga diberlakukan. Sehingga dari pengkajian silabus tersebutlah dapat memberikan banyak informasi dan itu bisa dilihat apakah kurikulum telah diterapkan dengan benar. Melalui silabus juga bisa ditelaah standar kompetensi maupun kompetensi yang hendak dicapai, proses yang dikehendaki, pengembangan materi serta cara mengukur keberhasilan dalam belajar.

Dengan melihat pengertian silabus tersebut, maka dari situ juga akan terlihat apakah keterkaitan antar komponen bisa berjalan harmonis apa tidak. Sebab kita tahu bahwa betapa pentingnya kedudukan silabus di dalam telaah kurikulum pendidikan. Di samping itu silabus juga merupakan tahapan di dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, terutama untuk bisa menjawab apa yang perlu dipelajari serta menjadi penjabaran lebih lanjut mengenai pokok program di dalam mata pelajaran yang diterapkan pada strategi dan kegiatan pembelajaran, pengalokasian waktu dan juga strategi penilaian. Sebenarnya silabus sendiri adalah program yang sifatnya makro serta perlu dijabarkan dalam suatu program pembelajaran yang lebih spesifik seperti rencana pelaksanaan pembelajaran.

Silabus adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama dan menjadi acuan di dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang merupakan untuk waktu yang lebih singkat. Selain itu silabus juga merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi pembelajaran, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, penilaian dan sumber atau alat belajar. Jadi demikianlah penjelasan mengenai pengertian silabus.

Rabu, 20 November 2013

Pentingnya Pendidikan Karakter Pada usia Belia

Karakter seseorang akan terbentuk berdasarkan dimana dia tumbuh, peran orang tua serta lingkungan di masyarakat. Pada dasarnya memang peran orang tua sangatlah penting karena sebagai acuan seseorang dalam menentukan jati diri, namun dalam perkembangannya peran masyarakat adalah pembentuk utama karakter seseorang. Hal ini karena disaat seseorang sedang mencari jati diri namun tidak menemukannya pada sosok orang tua mereka, maka dipastikan mereka akan mencari jati diri mereka melalui masyarakat. Disaat seseorang  jauh masuk kedalam masyarakat inilah karakter seseorang akan terbentuk dengan sendirinya.

Agar karakter seseorang yang terbentuk adalah karakter yang bertanggung jawab, bermoral serta memiliki rasa disiplin yang tinggi maka disinilah peran pemerintah diperlukan. Pemerintah diharapkan mampu membantu setiap siswa dalam membangun karakter yang baik dengan cara memberikan rangsangan pada pendidikan moral serta mempelajari nilai-nilai luhur adat istiadat dengan tetap berlandaskan Pancasila. Hal ini dipandang penting karena pada saat ini banyak kita jumpai para pemuda bangsa yang sebenarnya sudah tidak memiliki karakter yang diharapkan, seperti makin banyaknya remaja yang salah pergaulan, melakukan seks bebas, menggunakan narkoba dan meningkatnya tingkat kriminalitas.

Karena hal itulah maka pemerintah harus segera membangun kembali bagaimana cara memberikan pendidikan karakter yang tepat yang bisa dimulai pada anak usia belia. Hal ini tidak bisa dipandang remeh karena jika pemerintah tidak bisa segera mengambil tindakan yang tepat, maka akan beresiko rusaknya generasi penerus bangsa yang mana akan mengakibatkan mundurnya bangsa Indonesia.

Pendidikan karakter akan mudah dijalankan apabila dimulai pada usia sedini mungkin. Karena pada usia yang masih dini, penyerapan nilai-nilai positif yang diajarkan masih mudah untuk diterima karena masih belum adanya pengaruh dari dunia luar. Namun apabila pendidikan dimulai pada usia yang sudah cukup dewasa maka akan sulit dalam pengembangannya karena pada usia dewasa karakter seseorang sudah terbentuk dan sifat egois serta idealis seseorang sedang taraf perkembangan, sehingga individu-individu dewasa akan merasa sulit menerima masukan yang dianggapnya asing atau kuno karena dianggap terlalu kaku mengikuti adat istiadat yang berlaku. Dan mungkin yang terburuk adalah penolakan sama sekali mengenai pendidikan karakter bagi kaum dewasa muda.

Minggu, 10 November 2013

Sejarah Pendidikan Era Hindia – Belanda

Pendidikan merupakan hal yang penting guna mendapatkan pengetahuan yang nantinya akan digunakan pada masa yang akan datang. Pada era Hindia Belanda, pendidikan merupakan sesuatu yang sulit didapat karena pada saat itu segala aspek mengenai pendidikan berada pada kontrol pemerintah pusat kerajaan Belanda.

Pada tahun 1914, pemerintahan Belanda mendirikan HIS atau Hollandsh Inlandsche School yang merupakan pendidikan rendah namun bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Belanda yang dikenal pula dengan sebutan Westersch Lager Onderwijs). Pembuatan sekolah ini merupakan suatu bentuk dijalankannya Politik Etis atau juga politik balas budi, namun kenyataannya politik ini hanyalah politik semata.

Pada tahun 1948 peraturan untuk pendidikan dasar pertama kali diadakan, dan penyempurnaannya dilakukan pada tahun 1892 yang dalam prosesnya pemerintah hindia belanda mengharuskan pendidikan dasar diadakan pada setiap titik penting di lapisan masyarakat atau juga tempat-tempat strategis.
Pada saat pemerintahan hindia belanda, sekolah yang ada tidak terlalu banyak macamnya, namun sekolah yang disediakan  lebih dibedakan kepada keturunan asing atau pribumi.

Pada masa Hindia Belanda berkuasa, sejarah pendidikan tidak mengenal adanya play group ataupun TK. Begitu anak-anak menginjak usia 6tahun, maka sudah bisa disekolahkan di HIS dan dituntut untuk mengenyam pendidikan selama 7tahun. Setelah masa pendidikan selesai mereka bisa melanjutkan ke Jenjang yang lebih tinggi seperti Kwekschool, HCS, HBS atau MULO.

Untuk Masyarakat yang berdarah Tionghoa, pemerintahan Hindia Belanda memberikan pilihan bagi mereka yang mau bersekolah dengan bahasa China, seperti Hollands Chinesche School yang biasa dikenal dengan HCS, namun sebagai bahasa pengantar tetap menggunakan bahasa Belanda.

Diluar pendidikan-pendidikan yang tersebut diatas, pemerintah hindia belanda juga mengizinkan didirikannya sekolah swasta. Sekolah swasta ini lebih bersifat eksklusif dan sasaran para siswanya pun sudah ditentukan, seperti Taman Siswa dan Perguruan Rakyat, Selain itu bagi warga yang beragama Muslim, pemerintah juga mengizinkan didirikannya Pondok Pesantren atau sejenisnya.

Pada awalnya tujuan sistem pendidikan ini diperuntukkan bagi pemerintahan Hindia Belanda guna mengisi kekosongan berbagai posisi dalam pemerintahan mereka. Namun dalam kenyataannya, sistem yang mereka adakan mengalami kegagalan karena berbagai faktor, yang salah satunya tidak adanya kestabilan ekonomi di Negara Eropa.

Kamis, 07 November 2013

Pendidikan Profesi Guru

Pendidikan profesi guru yang lebih sering disingkat PPG merupakan suatu program pendidikan yang diberikan untuk para sarjana pendidikan atau diploma 4 yang bukan jurusan pendidikan namun memiliki bakat serta minatnya untuk menjadi guru. Agar dapat menjadi guru yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan serta standar nasional dalam masalah pendidikan dan untuk memperoleh sertifikat sebagai pendidik, maka diwajibkan bagi para calon guru untuk melanjutkan studinya untuk mendapatkan pelatihan dan pembimbingan lagi agar dapat menjadi guru yang profesional.


Pendidikan profesi guru memiliki tujuan umum dalam programnya yakni untuk menghasilkan para calon guru agar dapat memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional. Tujuan tersebut untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para siswa untuk dapat menjadi manusia yang bertakwa kepada tuhan, mempunyai iman dan berakhlak mulia, yang mandiri dan kreatif dalam mengembangkan ilmu, cakap dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan demokratis. Selain itu ada tujuan khusus yang dengan pengembangan PPG yaitu sebagaimana yang telah disebutkan dalam permendiknas dengan nomor 8 pada tahun 2009, disebutkan bahwa PPG memiliki tujuan untuk mengembangkan profesionalitas secara berkala dan berkelanjutan, menghasilkan guru yang memiliki berbagai kompetensi dalam pelaksanaan serta perancangannya, menilai evaluasi belajar, memberikan bimbingan serta pelatihan kepada murid ketika sedang melakukan penelitian, dan terakhir menindaklanjuti hasil penilaian dari kegiatan belajar berlangsung.

Pendidikan profesionalisme guru memiliki syarat dan ketetapan. Yang pertama ialah harus mempunyai kualifikasi akademik sarjana atau minimal diploma empat dari prodi atau program studi yang telah terakreditasi, kecuali untuk prodi PGPAUD dan PGSD. Selanjutnya, mau mengajar pada satuan pendidikan yang berada dibawah naungan kementrian pendidikan nasional. Kemudian menjadi guru PNS untuk mengajar dalam satuan pendidikan yang telah diselenggarakan pemerintah daerah atau menjabat sebagai guru yang akan dipekerjakan dengan satuan pendidikan namun yang menyelenggarakan adalah masyarakat. Guru non PNS sebagai guru tetap dalam naungan yayasan, memiliki NUPTK dan memiliki masa kerja minimal lima tahun sebagai guru.

Pendidikan profesi guru dapat ditemui dalam surat-surat ketentuan yang telah tercantum dalam permendiknas dalam nomor, 8 dan 9, serta permendikbud nomor 05, mengenai program PPG jabatan maupun pra jabatan.

Selasa, 05 November 2013

PENGERTIAN SEKOLAH

Pengertian sekolah sendiri adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Kebanyakan dalam sebuah negara mempunyai model sistem pendidikan formal yang mana hal ini sifatnya wajib. Selain itu sistem ini jugalah yang membuat para siswa bisa mengalami kemajuan dengan melalui serangkaian sekolah tersebut.

Adapun nama dari masing-masing sekolah juga bervariasi berdasarkan negara itu sendiri, namun kebanyakan sekolah dasar untuk anak-anak muda sementara sekolah menengah untuk para remaja yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar mereka. Sekolah yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat.

Dengan melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih dirinya untuk menjadi warga masyarakat sekaligus warga sosial yang terus meningkatkan sikap baru, ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam mencapai taraf hidup yang jauh lebih baik lagi. Di sana pulalah nilai kehidupan masyarakat dan pribadi, peluang pengembangan diri serta peningkatan produktivitas bisa di gali dan kemudian dikembangkan. Di samping itu keberadaan suatu sekolah setidaknya bisa diartikan sebagai center of excellence terbentuknya karakter masyarakat yang lebih kritis dan juga mempunyai keterampilan untuk jauh lebih berkembang. Konteks ini maksudnya sekolah bisa memberikan nilai lebih untuk semua pihak, mulai dari wali murid dan juga masyarakat yang ada di sekitar sekolah tersebut. Mengingat fakta mengenai peranan sekolah, maka kita juga perlu revitalisasi akan makna strategis sekolah. Selain itu pengertian sekolah juga harus dimaknai secara luas sehingga kesan yang diberikan mempunyai misi untuk mendidik para siswanya menjadi insan yang kamil.

Adapun jenis dan ukuran sekolah juga bervariasi tergantung dari tujuan penyelenggara pendidikan dan sumber dayanya. Mungkin sebuah sekolah bisa sangat sederhana ataupun sekolah dengan kompleks bangunan yang sangat besar serta sarana dan prasarana yang lengkap, hal ini tentu bisa mempengaruhi mutu dan juga kualitas dalam kegiatan belajar mengajar. Itulah pengertian sekolah yang perlu untuk anda pahami.

Informasi Sertifikasi Guru

Informasi sertifikasi guru saat ini dapat langsung diakses melalui online di website resmi yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan. Pengertian dari sertifikasi guru ialah proses untuk memberikan sertifikat kepada pendidik yakni guru yang sudah dapat memenuhi kriteria yang diinginkan. Sertifikasi guru memiliki beberapa tujuan yaitu untuk menentukan kelayakan seorang guru ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai seseorang pendidik profesional. Tujuan selanjutnya untuk meningkatkan proses dalam pengajaran dan memberikan evaluasi hasil belajar dengan ketentuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian untuk meningkatkan kesejahteraan para guru dan meningkatkan suatu martabat kepada guru dengan cara mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Saat ini menjadi guru sangat penting peranan dan tanggung jawab yang diterapkan, karena pendidikan yang semakin maju ditambah lagi dengan berbagai kebudayaan yang semakin banyak menjadikan guru sebagai pengarah dan pembimbing agar moral tetap dapat terjaga.
Informasi sertifikasi guru sesuai dengan keputusan yang diberikan oleh menteri pendidikan nasional, dengan nomor surat 075/P/2011, mengatakan bahwa penyelenggaraan sertifikasi untuk guru didalam jabatan wilayah atau rayon nomor 110 menetapkan kampus universitas pendidikan Indonesia yang berada di bandung sebagai LPTK induk atau tempat LPTK mitra, dengan mencangkup beberapa kampus, diantaranya universitas swadaya gunung jati yang terletak di daerah Cirebon, kemudian ada universitas kuningan, selanjutnya STKIP Siliwangi yang ada di Bandung, dan terakhir Universitas Langlang Buana.
Dari beberapa kampus tersebut, diadakan bentuk pelatihan untuk sertifikasi guru dengan pengajar yang diambil langsung dari para senior atau rektor tertinggi. Hal ini sangat diprioritaskan oleh pemerintah, sebab pengajaran harus setara dengan internasional, namun pada kenyataannya masih ada yang tidak mengikuti sertifikasi dan sudah dapat mengajar dikelas. Contohnya, masih ada guru sekolah dasar yang menggunakan guru lama sebagai pengajar. Hasilnya, pelajaran yang seharusnya lebih dikembangkan lagi, menjadi lebih buruk dan tidak seperti yang diharapkan. Alhasil para siswa pun juga masih tidak dapat memaksimalkan pelajaran dengan baik.
Informasi sertifikasi guru untuk tahun 2013 sudah mulai diumumkan melalui website resmi. Dengan memaknai tujuan serta dasar-dasar dari sertifikasi, diharapkan dapat memajukan pendidikan yang ada di negara ini dengan semaksimal mungkin dan dapat bersaing di internasional.

Jumat, 01 November 2013

Fungsi pendidikan dan Status Sosial

Pada zaman dahulu, tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan. Selain pendidikan hanya dikhususkan pada para bangsawan dan golongan ningrat, ilmu pengetahuan yang diberikan juga sangat terbatas. Bagi rakyat golongan menengah kebawah, mengenyam pendidikan merupakan sebuah mimpi yang sangat sulit untuk dicapai, dan meskipun mendapatkan kesempatan untuk ke bangku sekolah, pendidikan yang didapatkan hanyalah kelas rendah atau hanya sebatas sekolah dasar.

Pendidikan sendiri memiliki fungsi agar setiap individu memiliki pengetahuan yang cukup pada saat terjun ke dunia masyarakat.  Menurut David Popenoe, fungsi pendidikan memiliki tujuan utama sebagai berikut :
1. Sumber untuk perubahan atau inovasi social
2. Menjamin konsolidasi social
3. Memilih serta mengajarkan kontribusi social
4. Penyebaran Kebudayaan
5. Mengajarkan bentuk karakter

Hubungan mengenai Fungsi Pendidikan dan status social adalah dimana seseorang yang semakin tinggi menuntut ilmu akan semakin di hormati di kalangan masyarakat. Kita tidak bisa menutup mata soal ini, karena  di  mata masyarakat, seseorang dengan ilmu pengetahuan yang tinggi secara otomatis akan lebih dihargai kedudukannya dan lebih diperhatikan statusnya , hal ini karena hanya orang-orang dengan kemampuan intelektual yang tinggi saja yang bisa diterima dan mampu untuk menjalankan suatu posisi dimana tingkat kesulitan yang dihadapi jauh lebih tinggi sehingga tidak semua masyarakat mampu menempati posisi yang dibutuhkan, contohnya seperti professor, dokter, guru dsb. Berdasar dari kenyataan inilah, maka masyarakat zaman dahulu memiliki motivasi pendidikan sebagai alat atau sarana untuk meningkatkan status social.


Namun pada era yang sudah modern dimana pendidikan bisa dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat, maka fungsi pendidikan yang juga untuk meningkatkan status social mengalami penurunan persepsi. Hal ini juga dipicu karena semakin mudahnya mendapatkan pelayanan pendidikan dan banyaknya sumber informasi pengetahuan yang bisa diakses melalui internet, serta semakin majunya teknologi yang mengakibatkan meski tidak semua masyarakat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, namun mereka juga memiliki pengetahuan yang tidak kalah luasnya dengan seseorang yang sudah menempuh pendidikan tinggi.
Memang tidak semua pengetahuan sangat spesifik seperti yang didapat dalam perguruan tinggi, namun informasi yang mereka peroleh jauh lebih universal serta tidak pernah ketinggalan jaman.

Selasa, 29 Oktober 2013

Lika-Liku Dunia Pendidikan di Indonesia

Saat ini memang pendidikan merupakan suatu hal yang wajar dan wajib untuk di jalankan bagi seluruh warga Indonesia. Kini hampir seluruh lapisan masyarakat menyadari betapa pentingnya suatu pendidikan bagi kelangsungan hidup yang akan datang.

Dunia pendidikan di Indonesia pada awalnya tidaklah semudah seperti yang dibayangkan.  Pada mulanya pendidikan ini mengalami berbagai hambatan dan rintangan, seperti tidak diperkenankannya warga pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak pada saat zaman penjajahan Belanda yang diduduki oleh VOC, kemudian saat terjadinya peralihan dari Belanda ke Inggris, kemudian penyerahan kembali oleh Inggris ke Hindia-Belanda sampai Indonesia dijajah oleh bangsa Jepang.

Sungguh merupakan sejarah yang panjang hingga akhirnya seluruh warga pribumi bisa mendapatkan kesetaraan dalam hal pendidikan. Selain adanya diskriminasi yang tinggi, begitu banyaknya kerja paksa yang harus dilakukan warga kelas bawah sehingga menyebabkan sebagian besar bangsa Indonesia pada zaman penjajahan masih mengalami buta huruf.

Setelah Bangsa Indonesia menjalani revolusi kemerdekaan, perlahan namun pasti kehidupan rakyat Indonesia terus membaik dan kualitas pendidikan pun terus ditingkatkan oleh pemerintah. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, anak-anak yang berusia antara 6 – 7 tahun wajib mengikuti program belajar sampai 6tahun. Setelah program pendidikan dasar ini menuai keberhasilan, maka pemerintah pun mencanangkan pendidikan dasar 9 tahun, yang mana 3 tahun lanjutan merupakan Sekolah Menengah Pertama. Sayangnya upaya peningkatan kualitas pendidikan di era modern ini masih mengalami berbagai kendala, salah satunya biaya yang mahal. Karena masih banyaknya masyarakat yang hidup di garis kemiskinan, maka upaya pemerintah dalam upaya mengentaskan masyarakat dari buta huruf menjadi kendala tersendiri. Namun pemerintah pun tidak tinggal diam, pemerintah pun mulai mencanangkan sekolah gratis, yang mana para siswa yang ingin bersekolah tidak akan dikenakan biaya sepeser pun.



Hal ini merupakan langkah pemerintah agar masyarakat tertarik untuk menyekolahkan putra-putri penerus bangsa tanpa ada kekhawatiran dari orang tua akan ketidakmampuan dalam membiayai biaya pendidikan yang ada. Namun dengan cara tersebut pemerintah juga akan menemui efek negative dari kebijakan tersebut, karena akan membuat masyarakat memiliki daya saing yang rendah. Alangkah lebih baik jika sekolah gratis disalurkan tepat sesuai sasaran.

Senin, 28 Oktober 2013

Komite Sekolah

Komite sekolah adalah sebuah nama baru yang mana pengganti dari badan pembantu penyelenggara pendidikan. Meskipun secara substansi istilah tersebut masih nampak sama, namun perbedaannya justru terletak pada peran masyarakat dalam mewujudkan dan mendukung mutu pendidikan lebih dioptimalkan. Pada dasarnya komite sekolah sendiri merupakan badan mandiri sebagai wadah peranan masyarakat untuk meningkatkan pemerataan, mutu dan juga efisiensi pengelolaan dalam satuan pendidikan.
Tujuan dari pembentukan komite sekolah yaitu :

  • Untuk menyalurkan dan mewadahi aspirasi masyarakat untuk melahirkan suatu kebijakan operasional serta program pendidikan dalam satuan pendidikan.
  • Untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
  • Untuk menciptakan kondisi dan suasana yang transparan, demokratis dan akuntabel di dalam pelayanan dan juga penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik dan bermutu.
Sementara fungsi dari komite sekolah itu sendiri yakni :
  • Bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelenggarakan suatu pendidikan yang berkualitas.
  • Untuk mendorong tumbuhnya komitmen dan perhatian masyarakat akan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
  • Untuk menganalisa maupun menampung ide, aspirasi, maupun berbagai keperluan pendidikan yang akan di ajukan masyarakat.
Adapun beberapa hal yang di uraikan mengenai peranan komite sekolah terhadap penyelenggaraan sekolah adalah :
  • Memperlancar penyelenggaraan suatu kegiatan belajar mengajar di dalam sekolah, baik itu sarana maupun prasarana pendidikan.
  • Melakukan pembinaan perilaku dan sikap siswa
  • Membantu siswa yang kurang mampu dengan mencarikan sumber pendanaan
  • Memberikan suatu penghargaan terhadap keberhasilan pengelolaan sekolah
  • Melakukan penilaian sekolah guna pengembangan dalam pelaksanaan kurikulum
  • Melakukan pembahasan mengenai usulan RAPBS
  • Meminta sekolah supaya mengadakan suatu rapat untuk keperluan tertentu
Peranan komite sekolah sendiri di dalam peningkatan mutu pendidikan tentunya perlu memperoleh dukungan dari semua komponen pendidikan termasuk kepala sekolah, guru, siswa, wali murid, institusi pendidikan maupun masyarakat. Dengan begitu perlu sebuah koordinasi dan kerja sama yang erat antara seluruh komponen pendidikan tersebut sampai usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang dilakukan bisa lebih efektif dan juga efisien.

Jumat, 25 Oktober 2013

Jenis – Jenis Jalur Pendidikan

Agar bisa mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, dalam proses pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan suatu potensi yang ada didalam diri para peserta didik disebut sebagai jalur pendidikan. Pada prinsipnya, Jalur Pendidikan dibedakan ke dalam 3(tiga) jenis, yaitu :

1. Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh pada lembaga legal dan tahapan dalam pendidikan ini sangat jelas. Dalam pendidikan Formal,  peserta didik harus menempuh pendidikan dasar yang memiliki durasi waktu selama 9 (Sembilan) tahun, selanjutnya dilanjutkan ke tingkat SMA atau SMK, setelah itu para peserta didik juga masih bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke Perguruan tinggi.

2. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non-formal  biasanya terdapat pada anak usia belia ataupun sebagai pendidikan penunjang kegiatan belajar secara formal. Pendidikan non-formal  sangat mudah kita jumpai, seperti  hadirnya tempat kursus,  seperti  kursus bimbingan belajar, kursus menyanyi, kursus menari dan sebagainya. Sedang  yang lainnya  bisa kita jumpai pendidikan di TPA untuk peserta didik beragama Muslim atau  Sekolah Minggu untuk peserta didik beragama Kristen dan Khatolik.  Memang tidak semua lapisan masyarakat mampu mengenyam pendidikan non-formal, tapi banyak juga lembaga yang menyediakannya secara gratis.



3. Pendidikan informal
Disebut sebagai pendidikan informal karena pendidikan ini dilakukan secara mandiri dari dalam diri sendiri yang memiliki kesadaran serta tanggung jawab yang penuh dalam proses penerapannya. Pendidikan informal biasanya dimulai dari lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Jika pendidikan ini dimulai dari ruang lingkup keluarga, maka peran orang tua sangatlah penting karena orang tua merupakan panutan pertama yang biasanya dijadikan teladan dari para peserta didik.  Maka dari itu, orang tua pun harus memiliki keahlian dan pengetahuan yang cukup sehingga dampak yang diharapkan akan berhasil dengan baik. Sementara itu, pendidikan dari lingkungan masyarakat juga tidak kalah penting, karena peran masyarakat adalah sebagai penunjang pembentukan karakter seseorang.  Jika kita memiliki lingkungan masyarakat yang baik, maka para peserta didik pun akan menghormati dan menjalankan sesuai adat dan istiadat yang ada. Namun jika dilingkungkan masyarakat tidak memiliki perilaku yang baik, dikhawatirkan akan memiliki dampak yang buruk dalam perkembangan mental seseorang.

Rabu, 23 Oktober 2013

Tata Tertib Sekolah

Kedisiplinan dan ketertiban di lingkungan sekolah memang sangatlah penting, karena hal ini sering kali terjadi pelanggaran kedisiplinan dan ketertiban yang dilakukan para siswa. Oleh sebab itu kedisiplinan dan ketertiban perlu kita atur dalam sebuah tatanan yang biasa kita sebut dengan tata tertib sekolah. Adapun dibuatnya tata tertib tersebut memiliki dua tujuan yaitu tujuan khusus dan juga tujuan umum. Secara khusus memiliki tujuan supaya kepala sekolah bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi semua warga sekolah, supaya para guru bisa melaksanakan belajar mengajar dengan optimal dan supaya tercipta kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam mengemban tugas pendidikan. Sedangkan tujuan secara umumnya yaitu agar terlaksananya kurikulum secara baik serta bisa menunjang peningkatan mutu pendidikan di dalam sekolah.

Untuk bisa menegakkan kedisiplinan di dalam lingkungan sekolah memang diperlukan tunjangan peraturan dengan ketentuan-ketentuan yang sifatnya mengikat setiap komponen baik itu guru, siswa maupun kepala sekolah guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan berupa tata tertib sekolah. Sementara untuk menegakkan tata tertib tersebut haruslah dimulai dari kelompok sekolah itu sendiri, dengan begitu maka sekolah bisa menjadi tempat dan sarana belajar dengan manajerial yang baik. Selain itu disiplin memang merupakan hal penting yang harus ditanamkan kepada anak didik kita di sekolah sedini mungkin, dengan tata tertib yang diterapkan setiap hari tersebut maka bisa membuat para siswa menjadi terbiasa untuk bersikap disiplin dan tertib. Kelas pun juga harus memiliki tata tertib sendiri yang harus dicontohkan dan dijelaskan kepada siswa agar dilaksanakan terus menerus. Beberapa taat tertib tersebut antara lain seperti :

Masuk sekolah

  • - Siswa diharuskan datang tepat waktu
  • - Tas dan alat tulis ditaruh di laci meja, setelah itu keluar kelas
  • - Bagi siswa yang mendapat giliran piket harus datang lebih awal
  • - Bagi siswa yang tidak masuk harus membuat surat izin tertulis
  • - Guru tidak boleh terlambat datang
Di dalam kelas
  • - Doa dipimpin ketua kelas
  • -Memberikan salam pada guru
  • - Guru melakukan absensi
  • - Tidak boleh bercanda atau melakukan kegiatan lainnya ketika proses belajar
  • - Siswa tidak boleh keluar kelas tanpa izin
  • - Guru dilarang meninggalkan kelas saat pelajaran berlangsung
Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari adanya tata tertib sekolah, yaitu :

Memberikan dukungan supaya terciptanya sikap ataupun perilaku yang tidak menyimpang

Membantu para siswa untuk menyesuaikan diri dan memahami diri dengan tuntutan lingkungan

Sebuah lingkungan sekolah yang tertib dapat memberikan gambaran lingkungan siswa yang gigih giat, penuh perhatian, serius dan kompetitif dalam pembelajarannya. Sehingga dengan adanya tata tertib sekolah tersebut diharapkan bisa memberikan andil besar terhadap lahirnya siswa yang berhasil serta berkepribadian yang unggul.

Mengenal Tahapan Pendidikan yang ada di Indonesia

Ada beberapa tahapan pendidikan yang harus ditempuh sebelum kita melangkah jauh ke perguruan tinggi. Pada dasarnya, yang namanya pendidikan adalah pembekalan ilmu pengetahuan serta kemampuan bermasyarakat yang nantinya akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Tahapan Pendidikan sendiri dibagi dalam beberapa tahapan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, tingkat perkembangan dan usia peserta didik.

Beberapa Tahapan pendidikan yang ada  di Indonesia :

1. Pendidikan pada usia dini
Pendidikan pada usia dini bertujuan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan seorang anak dalam mempersiapkan diri menerima pendidikan yang lebih lanjut, baik itu secara jasmani maupun rohani. Pendidikan pada usia dini lebih dikenal sebagai PAUD, dengan peserta dimulai dari 0 (nol) tahun dan maksimal adalah 6 (enam) tahun. Hal ini tertuang dalam Undang-undang yang diatur pemerintah Nomor 20 (dua puluh ) pada tahun 2013, dan pasal yang berhubungan dengan hal tersebut adalah Pasal 1 (Pertama ) dengan Butir 14 (Empat belas) dimana pembahasannya mengenai Sistem Pendidikan Nasional.

2. Pendidikan  wajib 9 ( Sembilan ) tahun
Pendidikan wajib 9 (Sembilan) tahun merupakan program wajib dari pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang mencukupi, sehingga hal ini akan berdampak pada masa depan calon penerus bangsa. Oleh karenanya, pendidikan wajib selama sembilan tahun disebut sebagai pendidikan paling dasar, yang mana dibagi menjadi  Sekolah Dasar 6 ( Enam ) tahun dan Sekolah Menengah Pertama selama 3 (Tiga ) tahun.

3. Pendidikan Sekolah Menengah
Pendidikan Sekolah Menengah merupakan program pendidikan lanjutan dari jenjang Pendidikan dasar. Dalam pendidikan ini, para  peserta didik mulai diberikan pendidikan yang lebih spesifik berdasarkan kemampuan, minat dan bakat yang mereka miliki. Jika peserta didik memilih melanjutkan pendidikan di tingkat SMK, peserta didik akan memiliki keahlian yang lebih khusus sehingga akan mempermudah peserta didik untuk menemukan lapangan pekerjaan jika mereka enggan atau tidak mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.



4. Pendidikan Perguruan Tinggi
Pendidikan perguruan tinggi merupakan pendidikan lanjutan yang berbasis akademik ataupun profesional guna menunjang karir yang ingin dicapai.

Jumat, 18 Oktober 2013

Jenis Pendidikan yang ada di Indonesia

Yang dimaksud dengan jenis pendidikan adalah suatu lembaga yang dibentuk untuk melakukan pembelajaran sesuatu dengan mengkhususkan tujuan suatu pendidikan  di dalam satuan pendidikan itu sendiri.
Berikut beberapa jenis pendidikan yang ada di Indonesia

1. Pendidikan untuk Umum
Pendidikan untuk umum merupakan pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi 6tahun Sekolah Dasar dan 3tahun untuk Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan untuk umum memiliki tujuan agar para siswa mendapatkan pengetahuan yang cukup sebagai bekal melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun dalam mencari pekerjaan. Selain itu pengetahuan umum juga berguna dalam bersosialisasi di kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan berbasis Kejuruan
Pendidikan berbasis Kejuruan merupakan terobosan yang menjanjikan dalam mendapatkan kesempatan bekerja setelah selesai menempuh pendidikan dasar 9 tahun. Dengan sistem tersebut, pemerintah mampu mencetak individu-individu yang berkualitas serta memiliki keahlian yang lebih khusus. Di Indonesia, bentuk pendidikan berbasis Kejuruan biasa disebut SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan , dan sekolah tersebut memiliki bermacam-macam pilihan spesialisasi keahlian sehingga para siswa bisa dengan leluasa belajar sesuai dengan minat mereka.

3. Pendidikan lanjutan Akademik
Pendidikan lanjutan Akademik adalah pendidikan tinggi setelah selesai menempuh SMA atau Sekolah Menengah Atas. Biasanya program yang disediakan adalah program Sarjana serta Pascasarjana.

4. Pendidikan lanjutan Profesi
Pendidikan lanjutan Profesi adalah pendidikan lanjutan setelah siswa menempuh program Sarjana. Biasanya program ini dikhususkan untuk menekuni bidang tertentu guna menjadi seorang professional saat menekuni suatu profesi.

5. Pendidikan lanjutan Vokasi
Pendidikan Lanjutan Vokasi  adalah  salah satu pendidikan tinggi dengan memberikan keahlian tertentu pada peserta didiknya, namun batas pendidikan yang diberikan hanya sampai pada Strata 1 atau Diploma 4.

6. Pendidikan berbasis Keagamaan
Pendidikan berbasis Keagamaan di masukkan kedalam kurikulum pendidikan Indonesia pada saat peserta didik mengenyam pendidikan dasar 9tahun. Hal ini bertujuan agar para peserta didik mampu mengamalkan ajaran agama sesuai dengan dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila.



7. Pendidikan Jalur Khusus
Pendidikan jalur Khusus biasanya diperuntukkan bagi siswa yang memiliki kebutuhan Khusus, seperti autis, atau anak dengan kecerdasan diatas rata-rata. Sekolah yang mengayomi anak-anak tersebut lebih kita kenal dengan sebutan SLB atau Sekolah Luar Biasa.

Sabtu, 07 September 2013

Dasar-Dasar Penelitian

Melakukan sebuah penelitian memang merupakan sebuah hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan tetapi selain itu juga akan memberikan sumbangan yang baik bagi kemajuan pengetahuan yang kita miliki. Untuk melakukan penelitian maka kita harus memperhatikan tentang banyak hal khususnya mengenai dasar-dasar penelitian yang harus kita pahami dengan seksama terlebih dahulu.

Hal ini sangat penting untuk kita lakukan agar dapat melakukan sebuah penelitian ilmiah yang bersifat objektif sehingga akan mampu memberikan data yang akurat yang dapat kita uji kebenarannya. Artikel berikut ini mungkin dapat membantu anda karena disini saya akan menjelaskan tentang dasar-dasar penelitian ilmiah, simak ulasan di bawah ini!

- Pendekatan. Ada dua jenis pendekatan yang kita lakukan dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah. Pertama adalah tentang pendekatan ilmiah atau sebuah pendekatan yang menggunakan teori yang kita kembangkan yang dengannya kita aplikasikan pada data empiris yang diharapkan mampu memberikan sebuah hasil yang bersifat objektif. Yang kedua ada pendekatan non ilmiah, ini dapat terjadi dengan intuisi,prasangka,pikiran kritis ataupun yang lainnya.

- Sifat penelitian. Dalam melakukan penelitian kita perlu memperhatikan beberapa sifat . diantaranya skeptic atau sebuah sikap yang selalu mencari kebenaran tentang sebuah pernyataan yang ada pada penelitian. Sikap analisis yaitu dengan melakukan penganalisisan data pada setiap masalah dalam penelitian sehingga mampu terpecahkan. Kemudian sikap kritis yang memandang sebuah masalah penelitian berdasarkan logika dan juga objektifitas data yang diteliti.

- Syarat penelitian. Secara umum syarat penelitian merupakan hal yang sangat kita butuhkan untuk mendapatkan sebuah data yang benar-benar akurat. Pertama menyoalkan tentang masalah dan juga tujuan penelitian yang harus dijelaskan dengan tepat. Rumusan masalah, hingga prosedur penelitian yang digunakan pun harus jelas dan terbuka agar dilain waktu peneliti lain dapat dengan mudah mengembangkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

- Membuat sebuah kesimpulan hasil penelitian yang didasarkan pada objektifitas data yang akurat dan telah teruji kebenarannya.

- Selanjutnya kita juga harus memperhatikan hubungan antar beberapa variabel yang ada pada penelitian agar mampu dikembangkan dengan maksimal.

Nah itulah sedikit ulasan tentang dasar-dasar dalam sebuah penelitian ilmiah. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka akan tercipta penelitian yang memiliki hasil yang akurat. Semoga bermanfaat.

Jumat, 06 September 2013

Informasi Tentang Skala Pengukuran

Dalam melakukan sebuah penelitian terkadang kita memerlukan pengukuran data dalam bentuk angka-angka dan hal ini sangat penting demi keakuratan data yang kita peroleh, untuk itulah kita menggunakan skala pengukuran yang telah mendapat kesepakatan bersama. Misalnya saja ketika anda menginginkan untuk mengukur berat suatu benda maka anda memerlukan sebuah timbangan yang tentu telah memiliki skala pengukuran tertentu.

Dengan cara tersebut data yang anda peroleh akan dapat dengan mudah dipahami dan di tindak lanjuti karena disajikan dalam bentuk kuantitatif yang mengandalkan angka-angka. Dengan satuan pengukuran ini kita dapat melakukan sebuah penelitian dengan waktu yang cepat mudah dan memiliki keakuratan yang lebih baik. Untuk itulah artikel berikut ini sangat layak untuk anda baca karena disini saya akan menjelaskan kepada anda tentang skala pengukuran yang harus anda ketahui , simak ulasan berikut!

Skala pengukuran dapat kita bedakan menjadi empat jenis yang diantaranya adalah skala nominal, skala ordinal, skala interval dan yang terakhir ada skala rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki perbedaan seperti yang saya jelaskan di bawah ini.

1. Yang pertama kita menjumpai skala nominal. Dari keempat skala pengukuran yang ada maka bisa kita katakan bahwa skala nominal ini merupakan sebuah skala pengukuran yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan oleh kita. Skala ini memudahkan bagi kita untuk mengklasifikasikan orang ataupun objek lainnya dalam sebuah kelompok dengan metode kualitatif. Misalkan saja dengan mengelompokkan orang berdasarkan jenis kelaminnya, Pria dan wanita misalnya.

2. Yang kedua ada skala ordinal. Skala ini memberi kemudahan bagi kita untuk menyusun sebuah data berdasarkan urutannya dengan menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Misalnya saja pada saat kita mengukur berat badan sekelompok orang maka kita akan dapat dengan mudah mengurutkannya berdasarkan nilai berat badan yang paling kecil ke yang paling besar ataupun juga sebaliknya.

3. Skala interval memiliki kelebihan tentang penyajian data jika kita bandingkan dengan dua skala di atas. Skala interval ini memiliki cara penyusunan data yang hampir serupa dengan skala ordinal. Namun pada skala interval kita akan dapat mengetahui data dengan lebih akurat karena dapat menentukan selisih antar objek diteliti.

4. Yang terakhir ada skala rasio yang sebenarnya telah mencakup ketiga skala di atas. Skala ini memberikan kita rasio pada objek yang kita data baik dengan cara pembagian maupun perkalian.

Demikianlah ulasan yang bisa saya berikan semoga memberi manfaat bagi anda.

Selasa, 03 September 2013

Manfaat Teoritis Penelitian

Seperti yang kita tahu, untuk mengetahui bagaimana serta seberapa jauh peran dari sebuah penelitian, maka sebaiknya melihat kembali jenis daripada penelitian itu sendiri. Penelitian memang memiliki peran penting apabila dilakukan dengan cara yang baik dan benar, karena suatu penelitian bisa digunakan sebagai jembatan untuk :
  • Menginterpretasikan fenomena yang ada di masyarakat serta meningkatkan kemampuannya.
  • Memudahkan dalam mencapai tujuan
  • Untuk memberikan rekomendasi
  • Untuk alat perencanaan dalam melakukan kegiatan berikutnya
  • Bisa mengatasi maupun menjawab persoalan yang tengah dihadapi
  • Untuk alat pengambilan keputusan
  • Untuk media pengembangan ilmu
  • Untuk alat pengambilan keputusan dalam memecahkan permasalahan
  • Untuk menyelesaikan masalahan sehari-hari
Manfaat penelitian sendiri yaitu untuk menyelidiki keadaan , alasan maupun konsekuensi terhadap keadaan tertentu. Keadaan tersebut dapat dikontrol dengan melalui eksperimen maupun berdasarkan observasi. Sebab penelitian berperan penting untuk memberikan fondasi atas tindak dan juga keputusan dalam semua aspek.

Apabila penelitian tidak di lakukan, maka semua kenyataan yang ada tidak akan pernah di lakukan pengujian dahulu dengan melalui penelitian. Banyak sekali yang menyimpulkan bahwasanya kontribusi atas hasil penelitian memiliki nilai yang sangat tinggi apabila kita bandingkan dengan biaya yang di keluarkan untuk memenuhi keperluan tersebut. Terdapat 2 cara untuk bisa menilai keuntungan dari dilakukannya penelitian. Yang pertama yaitu dengan menggunakan teknik "internal rate of return to investment" dan yang kedua melakukan penghitungan atas output per dolar.

Manfaat penelitian
Di dalam pengertian suatu penelitian mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan juga manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.

2. Manfaat praktis

Di lain sisi, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat, seperti lembaga pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan menempatkan suatu penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari integral organisasi merek.

Jadi kedua manfaat tersebut adalah syarat untuk dilakukannya sebuah penelitian yang mana telah dinyatakan di dalam desain atau rancangan penelitian.

Senin, 02 September 2013

Implikasi Penelitian

Pada dasarnya implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks penelitian sendiri, implikasi bisa di lihat. Apabila dalam sebuah penelitian kita mempunyai kesimpulan misalnya "A", "Manusia itu bernafas". Maka "Manusia itu bernafas" yang kita sebut dengan implikasi penelitian. Untuk contohnya, dalam hasil penelitian kita menemukan bahwa siswa yang di ajar dengan metode "A" lebih kreatif serta memiliki skill yang lebih baik.

Dengan demikian dengan menggunakan metode belajar "A" kita bisa mengharapkan siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah kita bangun. Contohnya, sampelnya kelas berapa? seperti apa karakteristik sekolah? ada berapa sampel? dan lain-lainnya. Nah, memang sudah seharusnya implikasi penelitian di lakukan secara spesifik layaknya karakteristik di atas.

Implikasi memiliki tujuan untuk membandingkan suatu hasil penelitian antara yang lalu dengan yang baru saja dilakukan. Adapun macam-macam implikasi seperti :
  • Implikasi teoristis
Dalam bagian ini seorang peneliti menyajikan berbagai gambar secara lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian tersebut. Tujuannya untuk meyakinkan para penguji terhadap kontribusi ilmu pengetahuan maupun teori yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian.
  • Implikasi manjerial
Bagian ini seorang peneliti menyajikan implikasi mengenai kebijakan-kebijakan yang bisa dikaitkan dengan berbagai temuan yang di dapatkan dari penelitian tersebut. Implikasi manajerial dapat memberikan suatu kontribusi yang praktis untuk manajemen.
  • Implikasi metodologi
Bagian ini cenderung bersifat operasional serta mampu menyajikan refleksi penulis tentang metodologi yang hendak digunakan di dalam penelitian yang dilakukan. Contohnya bagian ini bisa disajikan berupa penjelasan mengenai bagian dari metode penelitian mana yang sudah dilakukan dengan baik, bagian mana yang cenderung sulit, dan juga prosedur mana yang sudah dikembangkan untuk memecahkan berbagai masalah ataupun kesulitan yang sebenarnya belum tergambarkan pada literatur mengenai metode penelitian. Sebuah penelitian bisa menyajikan pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan di dalam sebuah penelitian lanjutan maupun penelitian yang lainnya guna mempermudah atau meningkatkan mutu dari penelitian itu sendiri.

Rancangan Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan statistik, matematika maupun komputer di dalamnya. Sehingga proses penelitiannya dimulai dari menyusun sebuah asumsi dasar serta aturan berpikir yang hendak digunakan untuk penelitian. Adapun beberapa tahapan untuk membuat sebuah rancangan penelitian kualitatif yang akan dijadikan pedoman, meskipun belum ditetapkan patokan yang standar namun penelitian kualitatif cenderung sulit dibuat sebab terikat dengan karakteristiknya yang fleksibel dan jalannya sangat mudah berubah-ubah menyesuaikan kondisi.

Berikut ini rancangan yang bisa dilakukan untuk membuat penelitian kualitatif, yaitu dengan tahapan-tahapan :

1. Mengangkat permasalahan
Masalah dalam penelitian kualitatif adalah isu atau permasalahan yang nantinya akan menentukan keharusan mengapa harus dilakukannya penelitian tersebut. Permasalahan ini dapat muncul dari beberapa sumber. Baik itu dari pengalaman pribadi maupun yang lainnya. Intinya sumber tersebut memang sangatlah beragam. Dalam mengangkat suatu permasalahan, maka masalah tersebut harus mempunyai keunikan serta daya tarik tersendiri.

2. Menentukan topik penelitian
Pada penelitian kualitatif, untuk menentukan topik penelitian memang tidak bisa lepas dari kajian empiris dari permasalahan yang terus berlangsung serta dapat di amati. Sedangkan ketetapan suatu topik penelitian bisa di elaborasi berupa judul penelitian seperti :
  • Topik kebijakan dan perencanaan pendidikan
  • Topik ekonomi / pembiayaan pendidikan
  • Topik manajemen
  • Topik kepemimpinan
3. Menentukan fokus inQuiri
Pada penelitian kualitatif, fokus masalah juga disebut dengan pembatasan masalah. Misalnya topik yang dipilih yaitu kepemimpinan. Tentu yang harus di kaji adalah paradigma kepemimpinan yang tengah berkembang serta isu-isu mengenai kepemimpinan yang sedang hangat dibicarakan. Kemudian dalam penelitian kualitatif, untuk menentukan fokus juga harus didasarkan pada informasi terbaru yang didapatkan dalam situasi sosial.

4. Membentuk rumusan masalah
Fokus permasalahan di dalam penelitian kualitatif merupakan rumusan masalah yang sifatnya tidak tetap atau sementara serta bisa berubah setelah peneliti berada di lapangan. Sedangkan pertanyaan mengenai penelitian kualitatif dirumuskan dengan tujuan memahami fenomena yang kompleks yang erat kaitannya dengan berbagai aspek.

5. Prinsip perumusan masalah
Pada dasarnya prinsip perumusan masalah penelitian kualitatif di dapatkan dari hasil kajian rumusan masalah. Hal ini perlu untuk di kemukakan bahwa prinsip tersebut dilakukan untuk pedoman dalam merumuskan masalah.

Dalam penelitian memang tidak lepas dari yang namanya rancangan, akan tetapi pada rancangan penelitian kualitatif sifatnya sementara. Sebab pada saat penelitian berlangsung, seorang peneliti akan terus menyesuaikan rancangannya dengan melihat kenyataan yang sedang berlangsung.

Sabtu, 31 Agustus 2013

Penelitian Historis

Historical research atau yang kita kenal dengan penelitian historis merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk merekonstruksi suatu kondisi di masa lalu secara sistematik, objektif dan juga secara akurat. Dengan melalui penelitian ini maka bukti-bukti akan dievaluasi dan di analisis serta kemudian di sintesiskan. Untuk selanjutnya akan dirumuskan suatu kesimpulan atas bukti-bukti tersebut.

Penelitian historis umumnya data yang didapatkan berasal dari catatan-catatan, laporan verbal maupun artifak-artifak. Sementara hasil penelitiannya dapat berupa narasi deskriptif atau bisa juga analisis terhadap suatu peristiwa yang telah lama terjadi. Adapun beberapa ciri yang paling dominan dalam penelitian historis, seperti :
  • Penelitian adakalanya akan lebih bergantung terhadap hasil observasi orang lain ketimbang hasil sendiri.
  • Data penelitian didapatkan dari observasi yang cermat, didapatkan dari sumber terpercaya dan datanya harus otentik dan objektif. 
  • Data yang didapatkan harus bersifat sistematik berdasarkan urutan peristiwa, serta harus bersifat tuntas.
  • Mensyaratkan data perlengkap dan juga data pokok. Data pokok tersebut bersumber atas penelitian yang dilakukan secara langsung baik dengan melakukan observasi ataupun benar-benar menyaksikan suatu kejadian yang dituliskan dalam laporan penelitian. Sementara data perlengkap didapatkan dari penelitian yang dihasilkan oleh orang lain.
  • Perlu adanya kritik internal maupun eksternal. Kritik eksternal bisa dilakukan dengan memberikan pertanyaan seperti, apa dokumen ini bersifat realistik atau autentik? Sedangkan untuk kritik internal bisa dilakukan dengan menanyakan, apakah data tersebut relevan atau akurat?. Jadi kritik internal dan eksternal pulalah yang membuat penelitian historis menjadi bersifat ketat dan tertib
  • Seorang peneliti harus mengumpulkan data dengan tuntas, dan bukan mengumpulkannya secara tertulis dan yang dilihat saja. Melainkan harus menggali lebih lanjut lagi. Data-data terus digali dan kemudian di rekonstruksi kembali.
Sementara langkah umum dalam melakukan penelitian historis yaitu :
  • Merumuskan dan juga mengidentifikasi masalah.
  • Mengidentifikasi permasalahan dengan memberikan berbagai pertanyaan.
  • Merumuskan tujuan suatu penelitian serta apabila memungkinkan, maka juga menyusun hipotesis yang hendak digunakan sebagai arah fokus sebuah penelitian.
  • Membedakan data sekunder dan data primer, Kemudian data tersebut dikumpulkan. Dalam pengumpulan ini biasanya dibutuhkan lembaran catatan.
  • Yang terakhir menuangkan suatu hasil penelitian berupa laporan tertulis.

Jumat, 30 Agustus 2013

Matrik Penelitian

Matrik penelitian bisa kita katakan sebagai gambaran penelitian itu sendiri. Di dalam matrik penelitian biasanya terdapat beberapa hal yang harus kita isikan seperti judul, rumusan masalah, tujuan dari penelitian, hipotesis (apabila ada), populasi dan juga matrik itu sendiri.

Adapun untuk mengetahui lebih jelas perhatikan ulasan berikut.

1. Judul
Disini kita menuliskan judul penelitian yang dilakukan, seperti biasa judul bisa di dapatkan setelah melakukan penelitian. Sebab judul dan tema itu berbeda

2. Rumusan masalah
Di dalam rumusan masalah, disini kita menuliskan beberapa pertanyaan yang bisa diajukan. Pertanyaan tersebut di buat untuk memberi arahan mengenai penelitian yang dilakukan.

3. Batasan masalah
Di sini dilakukan batasan-batasan masalah supaya seorang peneliti tidak keluar dari jalur permasalahan yang telah ditentukan.

4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berisikan tujuan-tujuan yang hendak di ketahui dengan dilakukannya penelitian itu sendiri. Biasanya tujuan berisikan lebih dari satu, sehingga penelitian yang dilakukan bisa untuk mengetahui banyak hal.

5. Populasi
Populasi merupakan jumlah dari objek yang hendak diteliti, jadi ini merupakan kumpulan data-data yang menjadi bahan penelitian. Begitu juga dengan sampel dan sampling.

6. Matrik
Di dalam penyusunan matrik, diantaranya meliputi variabel, indikator, data yang hendak di gali maupun teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan. Beberapa variabel biasanya di muat di dalamnya, selain itu indikator-indikator yang berpengaruh juga menjadi bahan masukan penelitian, Biasanya data yang digali ada beberapa hal termasuk di antaranya hal-hal yang hendak digali lebih jauh dengan dilakukannya penelitian tersebut. Adapun teknik pengumpulan data juga dimuat di dalamnya, teknik tersebut bisa berupa pengamatan, kuisoner maupun dengan teknik angket.

Biasanya matrik penelitian di buat dalam bentuk tabel, jadi tabel tersebut disusun berdasarkan informasi maupun data-data yang ada. Dengan menyusun matrik penelitian itulah seorang peneliti bisa lebih mudah dalam memberikan gambaran mengenai penelitian yang di lakukan termasuk judul, rumusan masalah, tujuan dan sebagainya. Selain itu matrik penelitian biasa digunakan untuk memudahkan dalam melakukan skripsi, sebab dengan begitu semua akan lebih berjalan terstruktur dan bisa mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan yang di inginkan.

Kamis, 29 Agustus 2013

Desain Penelitian Kualitatif

Di dalam penelitian kualitatif, untuk bentuk desain sebuah penelitian memang dimungkinkan untuk bervariasi. Hal ini sesuai berdasarkan bentuk alami dari penelitian kualitatif yang memiliki sifat emergen yang mana suatu fenomena bisa muncul sesuai apa yang di temui peneliti ketika melakukan penelitian di lapangan.

Pendekatan kualitatif sendiri memang memberikan beragam pilihan desain penelitian. Namun desain-desain itu lebih bersifat aplikatif sehingga dapat mudah diterapkan dalam suatu penelitian. Jadi seorang peneliti bisa menentukan model yang sesuai untuk digunakan. Secara umum, ketika meneliti masyarakat misalnya, atau bisa juga sekumpulan individu, maka penelitian kualitatif menawarkan setidaknya tiga desain yaitu :

Penelitian lapangan
Desain ini digambarkan sebagai ragam metode guna memperoleh informasi di lapangan. Jadi peneliti yang menggunakan desain ini harus mempunyai kecerdasan maupun keahlian individu untuk bertindak dan berpikir ketika di lapangan. Sementara tujuan dilakukannya penelitian lapangan yaitu untuk mendapatkan pemaknaan sosial melalui berbagai perspektif di dalam konteks masyarakat atau sosial.

Etnometodologi dan Etnografi
Ini adalah ragam desain suatu penelitian yang detail daripada penelitian lapangan. Etnografi di definisikan sebagai kumpulan cara yang dipergunakan untuk menggambarkan cara pandang maupun budaya mereka melalui sebuah fenomena. Tidak jauh berbeda dengan etnografi, untuk etnometodologi menggunakan cara mendalam atas fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam desain penelitian ini kebenaran yang mereka cari di asumsikan tidak bersifat kaku dan sudah terbentuk, bersifat cair serta tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan keterlibatan yang lebih jauh lagi dengan melakukan observasi dan partisipatif supaya mendapatkan hasil yang sesuai.

Studi kasus
Desain ini umumnya dilakukan dalam penelitian sebuah topik yang spesifik. Selain itu desain penelitian ini adalah penjelasan komprehensif serta uraian mengenai berbagai aspek atas sebuah kelompok ataupun individu. Ia mencoba untuk mengkaji sebuah kasus secara khusus dan maksimal yang bertujuan bisa memberikan pandangan secara lengkap atas subjek yang di teliti.

Penelitian kualitatif juga dapat dipandang sebuah penelitian partisipasi yang mana desain penelitiannya mempunyai sifat yang fleksibel atau dapat diubah menyesuaikan rencana yang sudah di buatnya dengan melihat gejala yang terdapat pada tempat penelitian sebenarnya. Sehingga untuk mendapatkan desain penelitian yang baik, seorang peneliti harus memperhatikan beberapa hal :
  • Seorang peneliti harus menaruh minat atas tema maupun topik yang lazimnya masih bersifat umum.
  • Permasalahan di analisis dan diidentifikasi guna menarik pertanyaan yang berhubungan dengan fokus permasalahan.
  • Seorang peneliti harus mengetahui orang yang mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil penelitian.
  • Hendaknya penelitian mengetahui sebuah metode yang sesuai untuk digunakan agar permasalahan cepat terselesaikan.

Rabu, 28 Agustus 2013

Data Hasil Penelitian

Aktivitas dalam sebuah penelitian memang tidak lepas dari keberadaan data yang seperti kita tahu merupakan bahan baku untuk informasi serta bisa memberikan gambaran yang spesifik atas objek penelitian. Adapun dengan melakukan suatu penelitian tentu akan mendapatkan data dari hasil penelitian yang dilakukan. Data hasil tersebut bisa berasal dari berbagai macam sumber yang telah dikumpulkan serta di olah dengan berbagai teknik selama kegiatan penelitian itu dilakukan. Data hasil penelitian sendiri bisa digolongkan menjadi dua. Yaitu berdasarkan sumbernya maupun berdasarkan sifatnya.

Data berdasarkan sumbernya
Data hasil penelitian ini bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Data primer
Data ini di dapatkan ataupun dihasilkan melalui sebuah penelitian langsung dari sumber datanya. Sehingga data primer ini juga disebut sebagai data baru atau data asli yang bersifat up to date. Seorang peneliti untuk bisa mendapatkan data ini harus mengumpulkannya dengan cara langsung. Peneliti bisa menggunakan teknik observasi, diskusi, wawancara maupun penyebaran kuisoner untuk mendapatkannya.

2. Data sekunder
Data ini di dapatkan atau bisa juga dihasilkan peneliti dari sumber yang telah ada. Jadi data hasil penelitian ini diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti jurnal, laporan, buku dan sebagainya.

Data berdasarkan sifatnya
Data hasil penelitian berdasarkan sifat maupun bentuknya juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Yaitu :

1. Data kualitatif
Data ini dinyatakan bukan dalam bentuk angka melainkan berbentuk kata-kata. Data ini dihasilkan dengan melalui berbagai teknik pengumpulan data, contohnya seperti wawancara, diskusi, analisis dokumen maupun observasi. Adapun bentuk lain dari data kualitatif berupa gambar yang didapatkan dari hasil rekaman video ataupun pemotretan.

2. Data kuantitatif
Data hasil penelitian ini berupa angka maupun bilangan. Sama seperti bentuknya data ini bisa di olah atau bisa di analisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistika dan matematika. Berdasarkan cara atau prosesnya untuk menghasilkannya, data kuantitatif bisa dikelompokkan dalam 2 bentuk seperti :
  • Data diskrit, data ini berupa angka atau bilangan yang didapatkan melalui cara membilang.
  • Data kontinum, data ini berupa angka atau bilangan yang dihasilkan atas pengukuran. 

Selasa, 27 Agustus 2013

Penelitian Case Control

Penelitian case control merupakan penelitian jenis analitik observasional yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Hal tersebut bergerak dari akibat ( penyakit ) ke sebab ( paparan ). Ciri-ciri dari penelitian case control adalah pemilihan subyek yang didasarkan pada penyakit yang diderita, kemudian lakukan pengamatan yaitu subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak.

Penelitian case control dapat digunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor resiko mempengaruhi terjadinya suatu penyakit. Misalnya adalah hubungan antara intensitas atau jangka waktu penyemprotan nyamuk demam berdarah ( Fooging ) dengan seberapa banyak warga yang terjangkit penyakit DBD.

Penelitian observasional :
• Penelitian awalnya harus dilakukan berdasarkan kelompok kontrol atau kasus

• Kelompok kontrol digunakan agar lebih memperjelas tentang ada atau tidak dalam hubungan sebab akibat

• Adanya hipotesis yang lebih spesifik dan diuji secara statistik

• Resiko yang ditanggung dalam setiap kelompok sama

• Dalam penelitian kasus kontrol, yang dibandingkan adalah pengalaman oleh faktor resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol

• Perhitungan besarnya resiko relatif hanya melalui perkiraan atau melalui perhitungan ( Odds Ratio ).

Keuntungan
• Sifatnya relatif murah dan mudah

• Periode yang digunakan dalam jangka waktu yang lama

• Dapat digunakan untuk meneliti suatu penyakit langka

• Digunakan untuk mengetahui pengatuh dari penyakit yang ditimbulkan

Kelemahan
• Alur metodologi inferensi kasula yang bertentangan dengan logika normal

• Tidak dapat menghitung laju insidensi

• Sulit untuk mengetahui informasi validasi

• dipilih dua populasi secara terpisah dalam kelompok kasus dan kontol

• Banyaknya faktor resiko yang akan dirasakan

Kemudian selanjutnya adalah kriteria pemilihan kasus :
• Para Kriteria diagnosis dan inklusi dibuat dengan jelas

• Biasanya berasal dari populasi masyarakat

Kriteria Pemilihan Kontrol :
• Mempunyai potensi oleh faktor resiko yang sama dengan kelompok kasus

• Tidak menderita penyakit yang di teliti

• Bersedia ikut dalam penelitian

Tahapan penelitian case control diantaranya adalah :
a) Identifikasi variabel-variabel penelitian ( faktor resiko dan efek )

b) Menentukan objek mana yang akan diteliti, menggunakan sampel dan populasi

c) Mengidentifikasi kasus

d) Pemilihan subyek sebagai kontrol

e) Pengukuran yang digunakan adalah retrospektif atau melihat ke belakang dan melihat resiko yang akan diterima

f) Analisis dilakukan dengan membandingkan antara variabel objek dengan kontrol

Semoga artikel di atas bermanfaat.

Senin, 26 Agustus 2013

Pengertian Penelitian Deskriptif

Penjelasan pengertian penelitian deskriptif ialah salah satu cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan. Penelitian deskriptif sering disebut sebagai noneksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan juga selalu mengutamakan fakta, sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya.

Jika pada penelitian biasanya menggunakan suatu proses pengujian, maka pada metode deskriptif, sang peneliti hanya menggunakan relasi antar variabel, mengembangkan suatu teori yang telah dikemukakan dan memiliki suatu validitas universal, pengujian hipotesis serta pengembangan generalisasi. Penelitian deskriptif dijalankan dengan cara mengumpulkan data yang kemudian data tersebut guna mengetes pertanyaan atau hipotesis dengan kejadian yang dialami saat ini. hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengerti fakta yang terjadi pada suatu masalah yang terjadi. Setelah objek tersebut telah diteliti, maka mereka melaporkan data tersebut apa adanya sesuai kenyataan.

Tujuan utama dalam melakukan penelitian deskriptif ialah untuk menggambarkan situasi atau objek dalam fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang sebenarnya. Karena penelitian deskriptif sangat berguna untuk dijadikan laporan pada suatu penelitian, maka saat ini banyak sekali peneliti yang memakai metode deskriptif untuk mendapatkan keunikan permasalahan yang kaitannya dengan berbagai bidang pendidikan hingga perilaku manusia.

Bukan hanya peneliti professional saja yang menggunakan cara deskriptif tersebut, melainkan peneliti muda yang tertarik menggunakan penelitian tersebut, data yang disajikan lebih real, dan juga bentuk yang sederhana dan mudah untuk dipahami tanpa memerlukan teknik statistik yang sulit dan kompleks. Meskipun yang dibahas lebih ke arah yang kompleks dan hanya satu tema, contohnya penggambaran secara fakta kelompok anak. Selain yang dibahas dalam criteria kompleks, ternyata cara deskriptif juga dilakukan dengan objek yang lebih spesifik dan natural, misalnya kasus yang sedang dibahas bersifat lebih mendalam, maka dengan cara deskriptif dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang kasus tersebut.

Pengertian penelitian deskriptif sebenarnya proses yang sama dengan penelitian lainnya, hanya saja lebih bersifat menggambarkan objek yang diteliti dengan keadaan sesuai fakta.