Rabu, 11 Maret 2015

Sistem Pencernaan pada Hewan Ruminansia (sapi)

Bagaimana sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia ? Hewan ruminansia merupakan hewan memamah biak pemakan tumbuhan (herbivora). Contoh hewan ruminansia ialah sapi, kambing, kerbau. Sistem pencernaan hewan ruminansia lebih kompleks dibandingkan pencernaan makanan pada hewan lainnya.

Sistem pencernaan hewan ruminansia terdir
i dari mulut, esofagus atau kerongkongan, lambung, usus dan anus.

Mekanisme pencernaan makanan pada hewan ruminansia :

Salahsatu contoh hewan ruminansia ialah sapi. Artikel ini akan menguraikan sistem pencernaan pada sapi. 


Makanan pertama kali masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut hewan ruminansia terdapat alat-alat pencernaan seperti :
a. Gigi : Gigi sapi tersusun dari gigi seri yang berguna untuk menjepit makanan dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.
b. Lidah : lidah sapi sangat pendek dan berguna untuk mendorong makanan menuju lambung.
c. Saliva : merupakan cairan atau enzim khusus yang dihasilkan oleh kelenjar khusus pada sapi dan disalurkan ke dalam cavitas oral. Saliva berperan dalam proses pencernaan kimiawi.

Lambung sapi berbeda dengan lambung manusia. Lambung sapi berukuran besar. Lambung (merupakan organ pencernaan yang sangat vital bagi sapi. Lambung sapi terdiri dari empat bagian yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam). Di dalam perut besar (rumen) sapi terjadi pencernaan fermentatif dengan bantuan mikroba bakteri dan pencernaan hidrolik dengan bantuan enzim pencernaan.

Makanan dari mulut melewati kerongkongan kemudian masuk ke dalam perut besar (rumen) dan terjadi proses fermentasi dengan bantuan mikroba. Makanan dicerna hingga menjadi bubur dengan gerakan mengaduk yang dilakukan oleh dinding rumen. Kemudian makanan kembali ke mulut dan dikunyah pada saat sapi sedang santai beristirahat. Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya makanan masuk ke dalam perut jala (retikulum). Di dalam retikulum makanan kembali mengalami proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa. Di dalam retikulum juga terjadi proses absorpsi dan penahan benda-benda asing yang masuk bersama makanan agar tidak masuk ke dalam omasum. Di dalam omasum atau perut kitab terjadi proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim pencernaan. Dan selanjutnya makanan masuk ke dalam abomasum. Abomasum juga disebut lambung sebenarnya, disini makanan akan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan yang dihasilkanoleh abomasum. Sel parietal menghasilkan HCL sedangkan sel mukosa menghasilkan pepsinogen, keduanya akan bereaksi membentuk pepsin. Setelah melewati proses pencernaan makanan di dalam abomasum, selanjutnya makanan bergerak menuju usus halus. Usus halus pada sapi berukuran 40 meter. Di dalam usus halus makanan terjadi proses absorpsi dan fermentasi. Sisa sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus.

Demikianlah sekilas tentang pencernaan pada hewan ruminansia (sapi), semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar